Fakta di Balik Ledakan Bubuk Petasan di Jepara, Radius hingga 1 Km
Merdeka.com - Pada Bulan Ramadan, permintaan pembuatan petasan biasanya semakin banyak. Pada waktu-waktu tertentu, anak-anak kerap bermain petasan di jalan-jalan kampung bahkan di pinggir jalan raya. Maka dari itu produksi bahan peledak itu semakin meningkat.
Namun sering kali produksi petasan tidak diikuti dengan standar keamanan. Hal ini bisa menimbulkan ledakan yang berdampak cukup luas.
Pada Minggu (9/4) malam, bubuk yang diduga petasan meledak hingga menyebabkan dua orang anak luka-luka dan tujuh bangunan rusak di Jepara. Kedua anak itu, Rangga Dwi (11) dan Zidan (10) mengalami luka bakar dan harus dilarikan ke rumah sakit.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Apa yang meledak di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
Berikut adalah fakta-fakta di balik ledakan itu:
Kronologi Kejadian
©shutterstock.com/wonderisland
Kejadian ini berawal saat tiga orang anak, Rangga Dwi, Zidan, dan Qurais hendak mencari ember bekas untuk dibuat tongtek. Kebetulan di belakang SD Negeri 1 Kedung ada sebuah ember yang di dalamnya ternyata ada bubuk bahan petasan yang dibungkus. Kemudian anak tersebut mengambil embernya. Namun, tiba-tiba saja bubuk bahan petasan itu meledak. Dua anak terluka, satu anak selamat.
Selain itu, ada lima rumah milik warga yang rusak. Kerusakan paling parah pada rumah Sunarti di mana semua kaca pintu dan jendela rusak. Rumah warga lainnya yang rusak ada pada bagian genteng dan dinding rumah yang terbuat dari kayu. Bangunan masjid dan sekolah juga mengalami kerusakan walau tidak begitu parah.
Olah TKP
©shutterstock.com/AI vision
Usai kejadian itu, Tim Gegana Polda Jateng langsung melakukan olah TKP. Dari olah TKP, polisi menyita ember tempat menyimpan petasan, kain penutup ember, sisa bubuk bahan petasan yang ada di rumah pemilik petasan, serta alat yang digunakan untuk proses peracikannya. Selanjutnya, akan dilakukan uji laboratorium untuk memastikan bahan apa yang dilakukan untuk membuat petasan itu. Dari pemeriksaan itu, diperkirakan radius ledakan dari bubuk petasan seberat 1 kg itu mencapai 1 kilometer. Hal inilah yang kemudian membuat sejumlah rumah rusak.“Diduga ada salah satu anak yang tidak sengaja menendang ember yang di dalamnya terdapat bubuk bahan pembuatan petasan. Hal inilah yang menyebabkan ledakan terjadi,” kata Kapolres Jepara, AKBP Warsono, dikutip dari ANTARA.
Motif Pelaku
©shutterstock.com/Vladimir Mucibabic
Dari pemeriksaan kasus, polisi menetapkan HM, warga Desa Kedungmalang, Jepara, sebagai tersangka. Berdasarkan keterangan pelaku, ada motif ekonomi di balik pembuatan bubuk petasan itu. Sementara itu alasan pelaku menaruh bubuk petasan di luar adalah karena saat pelaku meraciknya, terjadi reaksi panas, sehingga pelaku membawanya keluar rumah. Hingga kini, pelaku masih dalam pemeriksaan untuk dimintai keterangan. Salah satu keterangan yang disasar adalah apa bahan baku yang digunakan serta diperoleh dari mana saja.
“Untuk informasi awal bahan berbahaya itu dijual lewan COD dan tidak saling kenal, sehingga perlu dilakukan pendalaman,” kata AKBP Warsono dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menduga, sumber ledakan berasal dari kebocoran tabung gas.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan, keduanya dirujuk ke Palembang.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi diduga akibat kelebihan panas pada boiler atau ketel uap milik pabrik triplek tersebut.
Baca SelengkapnyaSantri-santri ini mengalami luka bakar dan sobek karena ledakan petasan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 anggota Gegana yang sedang belajar melakukan latihan analisis ledakan saat markas Brimob Polda Jatim meledak.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto membongkar isi gudang yang meledak di Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang guru yang mengalami luka-luka langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.
Baca SelengkapnyaPuluhan mobil pemadam diterjunkan untuk menjinakkan si jago merah.
Baca SelengkapnyaLedakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPara tetangga gotong royong ambil air untuk memadamkan api. Dalam waktu setengah jam api sudah dipadamkan.
Baca SelengkapnyaKebakaran sudah berhasil dipadamkan dan sedang dalam tahap pendinginan
Baca SelengkapnyaSebuah ledakan yang diduga berasal dari mercon terjadi di Dusun Gedongsari, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DIY.
Baca Selengkapnya