Guru Ngaji di Batang Sodomi Belasan Santri, Modus Ajak Tahajud Bareng
Merdeka.com - Pada Kamis (4/5), Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, mengungkap kasus sodomi yang dilakukan oleh seorang guru ngaji bernama Tachyat Subagyo (45). Dia melakukan sodomi kepada 13 orang santrinya.
Kapolres Batang, AKBP Saufi Salamun mengatakan bahwa modus tersangka adalah mengajak para santrinya belajar salat tahajud bareng. Namun dalam praktiknya, sang guru ngaji meminta pada santri untuk memijat badannya. Kemudian tangan korban diarahkan ke kelamin pelaku.
“Tidak hanya sebatas itu, sebagian korban juga dipaksa oral bahkan sodomi,” kata AKBP Saufi, dikutip dari ANTARA pada Kamis (4/5). Berikut selengkapnya:
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
Sudah Dilakukan Sejak 2017
©2013 Merdeka.com
Para korban merupakan para santri yang menginap di rumah tersangka untuk praktik salat tahajud itu. Saat itu mereka juga diminta untuk mematuhi segala perintah sang guru ngaji agar mudah menerima ilmu yang diberikan.
Dikatakan pula bahwa kasus itu telah dilakukan Tachyat sejak 2017. Namun kasus itu baru terungkap saat rumah tersangka dilempar oleh warga Desa Kedungmalang pada saat menjelang Lebaran 2023.
“Saat ditanya oleh perangkat desa, mereka mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh guru ngajinya. Orang tua korban pun kemudian melaporkan kasus itu dan kami lakukan penangkapan pada tersangka,” kata Saufi Salamun.
Kemensos Lakukan Pendampingan
Atas kasus ini, Kementerian Sosial RI mengaku siap melakukan pendampingan pada korban pelecehan seksual di Batang. Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Kemensos Iyan Kusumadiyana mengatakan bahwa kasus pelecehan seksual di Batang sudah sering terjadi. Bahkan dia mengaku sudah datang empat kali ke Kabupaten Batang untuk menangani kasus pelecehan seksual.
Ia mengatakan, kehadiran Kemensos di Batang untuk melindungi para korban yang sebagian besar berusia anak-anak. Selain memberi proses pemulihan, pihaknya juga akan memberikan bantuan sosial pada para korban.
“Lebih jauh lagi adalah melindungi masa depan bagi korban perempuan. Termasuk dalam upaya mereka menempuh pendidikan agar tidak menjadi olok-olok,” kata Iyan.
Sudah Beri Masukan pada Pemkab Batang
©2013 Merdeka.com
Iyan mengatakan bahwa Kemensos berkomitmen akan membantu memberikan modal wirausaha pada keluarga korban. Terkait kasus pelecehan seksual di Batang yang sudah terjadi berkali-kali, pihaknya sudah memberikan berbagai masukan pada Pemkab Batang mengenai bagaimana melakukan pencegahan kasus pelecehan seksual pada anak-anak.
“Kami sudah sampaikan bagaimana Pemkab memberikan gerakan-gerakan nyata dan benar dalam penanganan kasus pelecehan seksual. Bagaimana kita bisa memberikan pemahaman pada anak-anak terkait tindakan yang perlu dihindari,” pungkas Iyan. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaDari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat korban.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan ke pesantren yang berada di Kecamatan Candung itu sejak awal Juli.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaSeorang guru ngaji di Semarang Barat, PR (51) diringkus polisi karena mencabuli 17 anak didiknya.
Baca SelengkapnyaSaat ini guru silat bernama Baharudin (56) itu ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaKorban berusia 5-12 tahun. Pelaku setiap hari menjadi marbot di musala.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di salah satu pesantren di Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke Kepolisian.
Baca Selengkapnya