Jadi Guru Inspiratif di Jateng, Ini Kisah Inspirasi Aprilia Palupi
Merdeka.com - Menjadi guru merupakan tanggung jawab yang besar. Masa depan para penerus bangsa ada di tangan mereka. Apabila para guru tidak mendidik para siswa dengan baik, masa depan negeri inipun tidak akan baik.
Namun dalam mendidik para siswa, tak jarang para guru menghadapi banyak tantangan. Kondisi ini mendorong mereka berpikir kreatif dan inovatif dalam menemukan metode pembelajaran yang efektif, efisien, dan asyik bagi anak didiknya.
Rupanya hal ini disadari oleh Aprilia Palupi, guru SMKN 1 Bansari, Temanggung. Dia telah menemukan metode pembelajaran jarak jauh bahkan sebelum masa pandemi. Inilah yang membuatnya tidak menemukan kendala berarti saat pembelajaran jarak jauh selama pandemi.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Apa yang membuat guru spesial? Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru adalah pilar utama dalam membangun peradaban. Guru adalah pelita yang menerangi gelapnya kebodohan.
-
Bagaimana guru bisa menginspirasi murid? Guru adalah pembuka pintu kesuksesan murid-muridnya. Guru adalah penentu arah perjalanan generasi muda. Guru adalah penyemai benih-benih harapan.
-
Kapan seorang guru berdedikasi? Guru rela membakar diri demi menerangi jalan murid-muridnya. Guru mengabdikan hidupnya untuk mencerdaskan anak bangsa. Guru bekerja dengan hati, bukan sekadar profesi.
-
Bagaimana guru memberikan pengaruh? Guru dapat mengubah hidup hanya dengan perpaduan kapur dan tantangan yang tepat.
Jadi Guru Inspiratif di Jateng
©jatengprov.go.id
Aprilia merupakan salah satu guru inspiratif di Jateng. Dia tercatat telah berhasil mendapatkan dua penghargaan tingkat nasional, yaitu penghargaan pada lomba kompetensi guru pertanian 2016 serta guru inspiratif masa pandemi 2020.
“Sebenarnya pola mengajar saya itu biasa. Saya hanya menekankan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Karena sekarang guru banyak yang belum menerapkan. Tapi bagi saya hal itu tidak bisa ditawar. Itulah yang membawa saya menerima penghargaan dalam lomba kompetensi guru pertanian tingkat nasional,” kata Aprilia dikutip dari Jatengprov.go.id pada Kamis (25/11).
Sementara penghargaan kedua ia raih berkat inovasinya dalam mengembangkan metode pendidikan jarak jauh. Bahkan ia mengaku mengembangkan metode itu jauh-jauh hari sebelum ada pandemi.
Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh
©jatengprov.go.id
Aprilia mengatakan bahwa awalnya metode pembelajaran jarak jauh itu ia buat untuk memantau anak didiknya karena waktu itu ia banyak mengikuti kegiatan di luar sekolah serta pelatihan-pelatihan.
Namun ternyata anak didiknya merasa nyaman dengan metode itu. Akhirnya ia mengembangkan metode itu untuk menyampaikan materi tentang kebencanaan.
“Setelah itu metode ini saya khususkan untuk menyampaikan materi kebencanaan. Karena sekolah kami berada di bawah gunung, jadi perlu dibekali materi kebencanaan bagi siswa. Saat itu belum ada pandemi dan belum ada pembelajaran jarak jauh, saya sudah mulai,” terang Aprilia.
Bekali Siswa dengan Skill Kewirausahaan
©jatengprov.go.id
Aprilia mengatakan, untuk saat ini ia tengah mendampingi siswa dalam mengembangkan skill kewirausahaan mereka. Untuk metode tersebut, ia memberi pendampingan pada para siswa mulai dari perencanaan, penentuan passion, bentuk, brand, packaging, hingga marketing. Ia mewajibkan masing-masing siswa memiliki satu produk yang kemudian dipasarkan di medsos.
Ia menambahkan, semangatnya berinovasi tak lepas dari dukungan seluruh komponen, termasuk Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
“Di masa Pak Ganjar, Pak Gubernur sangat luar biasa selalu menghargai dan mengapresiasi guru-guru berprestasi dan memberi support juga setiap kegiatan yang dilaksanakan. Terutama untuk kemajuan pendidikan Jawa Tengah,” ungkap Aprilia. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaPerjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.
Baca SelengkapnyaNorma masuk dalam 43 guru peraih penghargaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan.
Baca SelengkapnyaAplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah diunduh oleh lebih dari 3,5 juta guru.
Baca SelengkapnyaGuru yang satu ini punya cara unik saat mengecek presensi muridnya satu per satu di dalam kelas.
Baca SelengkapnyaDalam unggahannya, Ia memperlihatkan bagaimana kondisi salah satu anak didik yang memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaPada 2022, BPS merilis angka penyandang disabilitas usia produktif di Indonesia sebesar 17 juta orang. Sementara, hanya 7,6 juta saja yang terserap dunia kerja.
Baca SelengkapnyaDemi mengapresiasi karya murid, guru ini rela pakai busanan nyentrik saat mengajar.
Baca SelengkapnyaSeorang guru sekaligus wali kelas di SMA Negeri Simpang Semambang Sumatera Selatan melakukan hal berbeda saat momen pembagian rapor.
Baca SelengkapnyaEdutech perlu mendapatkan perhatian khusus guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut momen AKBP Aryuni Novitasari mengenang masa lalu saat menuju sekolah SMP.
Baca SelengkapnyaAlih-alih menjadi dosen, ia justru memilih menjadi guru SD di salah satu sekolah negeri.
Baca Selengkapnya