Jelang Idul Adha, Begini Kondisi Peternak Sapi dari Kluster BRI di Gunungkidul
Merdeka.com - Hari Raya Idul Adha semakin dekat. Masyarakat di Indonesia khususnya umat muslim sibuk mencari sapi dan kambing terbaik untuk dikurbankan.
Begitu pula para peternak, mereka sibuk menyiapkan hewan ternak mereka agar kondisinya prima saat berganti kepemilikan ke tangan para “sohibul qurban”.
Painun Siyono (54), peternak sapi asal Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, juga tak mau kalah untuk menyiapkan sapi-sapinya agar dilirik sohibul qurban.
-
Kenapa sapi kurban di Sleman sulit dikendalikan? Dalam video yang beredar di akun Instagram Merapi Uncover, terlihat seekor sapi berukuran cukup besar mengamuk dan sulit dikendalikan.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Bagaimana sapi kurban di Bantul dikendalikan? Sapi pun akhirnya berhasil dituntun kembali dan dibawa ke titik penyembelihan, dengan kondisi yang lebih tenang dari sebelumnya.
-
Siapa yang menjadi juragan sapi? Delia Septianti dikenal sebagai seorang penyanyi. Ia lama tak menjadi penyanyi setelah keluar dari grup Ecoutez. Namun Delia kembali menjadi vokalis Ecoutez pada 2023 ini Selain sebagai vokalis, Delia diketahui membuka usaha. Juragan Sapi Delia Septianti memilih membuka usaha jualan sapi.
-
Di mana sapi kurban mengamuk di Sleman? Peristiwa sapi kurban mengamuk di Yogyakarta terjadi pada Kamis (29/6). Terpantau peristiwa ini berlangsung di dua tempat, yakni Kabupaten Bantu dan Kabupaten Sleman.
-
Apa yang dilakukan sapi kurban di Yogyakarta? Viral Sapi Kurban Ngamuk di Jogja, Seruduk Orang dan Rusak Rumah Warga Sapi kurban dikabarkan mengamuk di wilayah Yogyakarta. Akibatnya satu orang diseruduk dan satu bangunan rusak.
Namun dalam merawat sapi, Painun menghadapi berbagai kendala. Kendala pertama adalah soal penyakit. Ia mengatakan baru-baru ini ancaman penyakit lato-lato pada sapi. Bahkan ia mengaku peternak dari dusun sebelah ada yang sapinya sudah terkena penyakit tersebut. Sebelumnya ada penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menularnya begitu cepat pada sapi-sapi ternak khususnya di Pulau Jawa.
Kendala kedua adalah soal pakan. Paino mengatakan, akhir-akhir ini, harga pakan semakin mahal. Belum lagi pada Bulan Juni ini wilayah Gunungkidul dilanda musim kemarau.
“Kalau musim kemarau makanan yang hijau-hijau harus beli. Belum lagi penggemuk sapi sekarang harganya tambah mahal,” ujar Painun.
Demi pakan ternak inilah sering kali para peternak harus meminjam uang pada bank. Painun sendiri pernah meminjam uang hingga Rp50 juta pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) demi mencukupi kebutuhan pakan sapinya.
BRI sendiri punya program skema musiman. Skema pinjaman ini diperuntukkan bagi para peternak maupun petani yang notabene memperoleh penghasilan secara musiman.
“Misalnya komoditas pertanian jagung dengan usia tanam hingga panen sekitar empat bulan. Selama dia belum panen dia belum bisa membayar kewajiban. Jadi mereka akan melakukan pelunasan saat panen. Sama juga halnya dengan sapi. Sapi kan paling lama penggemukan sembilan bulan. Setelah sembilan bulan baru mereka akan diwajibkan membayar pelunasan. Jadi tergantung komoditasnya,” kata Regional CEO Yogyakarta, Jon Sarjono.
Sebagai pengurus paguyuban peternak sapi di daerahnya, Painun mengetahui betul kondisi peternak sapi lain di wilayahnya, terutama saat menjelang Idul Adha. Di dalam klusternya, jumlah peternak sapi mencapai 25 orang. Saat Idul Adha, biasanya sapi para peternak anggota klusternya laku dijual dengan harga Rp21-22 juta. Namun tak jarang para peternak sapi merugi apalagi kalau ada sapi yang sakit atau bahkan mati sebelum sempat dijual. Oleh karena itu ia sangat berharap dari BRI memberikan keringanan pada peternak yang terkena musibah tersebut.
“Harapannya BRI bisa memberi perlakuan khusus terutama soal pinjaman bagi peternak yang hewannya terkena penyakit. Bahkan kalau bisa ada keringanan dalam pengembalian, seperti masa peminjaman bisa diperpanjang,” pungkas Painun. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental sapi
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaSapi ini milik Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi. Ia rawat sendiri untuk kurban.
Baca Selengkapnya"Terpilih sapi Bule untuk kurban Presiden Jokowi. Sekarang lagi proses nego harga," ungkap DKPP Sumsel Rahmat
Baca SelengkapnyaOni Kurniawan, pengusaha peternakan kambing di Tulungagung ceritakan kisah suksesnya yang berawal dari sakit asam lambung.
Baca SelengkapnyaPernyataan Zulhas disampaikan setelah mendengarkan keluhan Pramono, pemilik UD Pramono dan sejumlah peternak sapi perah yang hadir.
Baca SelengkapnyaKambing ras Etawa Senduro, Kali Gesing dan Jawa Randu banyak diburu pedagang bahkan sampai langsung ke lokasi peternakan.
Baca SelengkapnyaSosok Aipda Zuli Nuryanto, polisi asal Bantul yang sapinya dibeli Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSuasana hangat terasa di salah satu desa di Gunungkidul saat Iduladha.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan dan adanya penyakit yang mungkin dimiliki oleh hewan kurban.
Baca SelengkapnyaNamun tak melulu hewan kurban, ada juga seleb yang memiliki peternakan Bebek, Lele hingga Ayam.
Baca SelengkapnyaKabid Disnakeswan NTB drh Muslih mengatakan sapi kurban ini berjenis Brahman Cross Simental.
Baca Selengkapnya