Kenali 10 Jenis Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Mudah Mengatasinya
Merdeka.com - Penyakit kulit memang menjadi penyakit umum yang sering terjadi oleh siapapun baik pria maupun wanita. Bukan hanya orang dewasa, penyakit kulit juga dapat dialami oleh anak-anak juga bayi.
Bahkan dikatakan bahwa bayi mempunyai risiko terkena penyakit kulit yang lebih besar dibandingkan orang dewasa. Hal ini disebabkan karena pemakaian popok yang dikenakan bayi.
Selain alasan pemakaian popok, penyakit kulit yang terjadi pada bayi juga mendapatkan pengaruh lain dari faktor kebersihan diri dan lingkungan, produk pembersih juga dari asupan makanan. Bukan hanya itu, penyakit kulit yang terjadi pada bayi juga bisa mendapatkan pengaruh dari faktor cuaca dan suhu udara.
-
Kenapa kulit bayi lebih rentan terhadap masalah kulit? Kulit anak yang masih lembut dan sensitif membuatnya rentan terhadap berbagai masalah kulit, yang sebagian besar dapat diatasi jika dikenali dan ditangani dengan benar.
-
Kenapa kulit anak lebih rentan terhadap zat berbahaya? Kulit bayi juga lebih rentan terhadap penguapan air serta masuknya zat-zat berbahaya seperti toksin dan iritan.
-
Kenapa polio lebih berisiko pada anak? Sebab, tubuh tidak memiliki antibodi untuk mencegah atau melawan virus polio tersebut.
-
Kenapa bayi mudah terkena jamur? Bayi yang memiliki kondisi sistem kekebalan yang masih lemah sangat rentan terhadap berbagai jenis infeksi.
-
Kenapa kulit anak perlu perlindungan ekstra? Menurut Dr. Jane Smith, seorang ahli dermatologi anak, kulit anak sangat sensitif dan memerlukan perlindungan ekstra, terutama dari bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam beberapa produk perawatan kulit.
-
Kenapa bayi rentan terhadap penyakit di musim hujan? Bayi lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti pilek, flu, bronkitis, dan pneumonia selama musim hujan. Virus-virus yang menyebabkan ISPA lebih mudah menyebar di udara lembab dan dingin.
Lebih lagi kondisi Indonesia saat ini yang sedang memasuki musim penghujan, dengan prediksi cuaca yang tidak menentu. Hal ini bisa menjadi faktor lain yang mampu meningkatkan risiko terjadinya penyakit kulit pada bayi.
Biasanya pada bayi yang mengalami reaksi alergi baik itu disebabkan oleh produk pembersih, makanan hingga suhu udara, akan muncul gejala gatal-gatal hingga ruam kemerahan pada kulit.
Sebagian bayi yang mengalami gejala ini akan menangis atau rewel karena merasakan kondisi yang tidak nyaman. Sering kali ibu juga merasa panik dengan kondisi yang dialami oleh anak.
Meski demikian, sebenarnya penyakit kulit pada anak bisa dikenali dan dapat disembuhkan dengan memberikan penanganan yang tanggap dan tepat. Untuk itu, ibu perlu mengenali jenis penyakit kulit pada anak dan langkah penanganannya.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut merdeka.com memberikan penjelasan mengenai jenis penyakit kulit pada bayi dan cara mudah mengatasinya.
Biang Keringat
Biang keringat merupakan salah satu jenis penyakit kulit pada bayi yang umum terjadi. Penyakit kulit ini terjadi akibat pori-pori kulit yang tersumbat sehingga keringat yang seharusnya keluar menjadi terhambat.
Hal ini kemudian menyebabkan munculnya bintik-bintik seperti jerawat yang biasanya muncul di daerah kulit lipatan seperti leher dan ketika, atau bisa juga muncul di bagian kepala. Kondisi kulit yang lembab akibat produksi keringat yang berlebih akan semakin memperburuk keadaan.
Untuk mengatasi jenis penyakit kulit ini, sebaiknya tidak mengenakan anak pakaian yang ketat dan bahan yang panas atau tidak mudah menyerap keringat. Pakaikanlah anak baju yang longgar dengan bahan yang mudah menyerap keringat, sehingga bisa mengurangi produksi keringat pada bayi dan menghindarkan dari risiko iritasi.
Biduran
Biduran juga menjadi salah satu jenis penyakit kulit pada bayi yang sering terjadi. Biduran biasanya terjadi akibat reaksi alergi makanan seperti alergi produk makanan susu atau telur.
Di samping itu, biduran juga bisa disebabkan karena adanya gesekan kulit dari rasa gatal yang ditimbulkan biang keringat. Selain itu, jenis penyakit kulit ini juga bisa mendapatkan pengaruh dari reaksi udara yang dingin.
Untuk mengatasi jenis penyakit kulit ini, Ibu bisa menyesuaikan dengan faktor penyebab yang dialami oleh bayi. Biduran yang terjadi karena reaksi alergi makanan, sebaiknya ibu menghindari produk makanan yang mengandung susu atau telur yang bisa menyebabkan alergi.
Ibu juga bisa menghindari baju yang ketat pada bayi agar produksi keringat tidak berlebihan. Sedangkan faktor udara dingin, ibu bisa memberikan pakaian yang lebih hangat pada bayi.
Jika kondisi biduran semakin parah, ibu perlu segera berkonsultasi pada dokter untuk penanganan medis yang tepat.
Ruam Popok
parenting.firstcry.com
Jenis penyakit kulit pada bayi yang sering terjadi lainnya adalah ruam popok. Sesuai namanya, jenis penyakit kulit ini disebabkan oleh kontak popok yang sering dipakai bayi.
Biasanya ruam ini terjadi pada lipatan paha dan pantat bayi. Penyakit ini bisa terjadi karena kulit bayi di sekitar pantat sering terkena air kencing dan tinja dalam waktu yang lama. Hal tersebutlah yang menyebabkan kulit di area tersebut iritasi. Di samping itu, bagi sebagian bayi juga sensitif dengan beberapa kandungan yang dipakai pada bahan popok.
Cara untuk mengatasi jenis penyakit kulit ini, sebaiknya ibu rutin mengganti popok bayi yang dipakai jika dirasa cukup penuh. Selain itu, ibu juga bisa mengobati ruam yang sudah terjadi dengan krim khusus yang dapat menenangkan peradangan dan rasa gatal pada ruam.
Jika terjadi kondisi yang semakin parah, jangan menunda untuk dibawa ke dokter supaya bisa mendapatkan penanganan yang cepat.
Kerak Kepala Bayi (Cradle Cap)
Jenis penyakit kulit pada bayi selanjutnya adalah kerak kepala atau disebut juga dengan istilah cradle cap. Kerak kepala ditandai dengan munculnya sisik putih atau kuning yang menebal di permukaan kulit kepala.
Munculnya kulit kepala yang mengerak ini juga biasanya disertai dengan keluarnya cairan kekuningan. Jenis penyakit kulit ini umum terjadi pada bayi yang baru lahir hingga menginjak usia 3 tahun.
Selain muncul di kulit kepala, jenis penyakit kulit ini juga dapat muncul di bagian lain seperti, alis, kelopak mata, telinga, lipatan hidung, punggung leher atau juga ketiak. Penyakit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
Namun untuk penanganan pertama dalam mengatasi penyakit ini, ibu bisa menggunakan sampo khusus anti jamur yang cocok untuk bayi. Jika tidak kunjung hilang, ibu bisa segera membawa bayi ke dokter untuk diperiksa dan diberikan obat yang tepat.
Eksim
Eksim juga termasuk jenis penyakit kulit yang bisa terjadi pada bayi. Eksim diketahui sebagai jenis penyakit kulit jangka lama, yang bisa kambuh secara tiba-tiba dan bisa mereda dengan sendirinya.
Jenis penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam kemerahan dan rasa gatal. Bahkan bagi sebagian orang, gejala yang muncul disertai dengan asma, atau kesulitan bernafas.
Jika terjadi gejala ini pada bayi Anda, sebaiknya menghindarkan anak untuk menggaruk bagian kulit yang gatal karena akan menyebabkan kondisi yang semakin parah. Ibu juga sebaiknya menghindari pemakaian sabun bayi yang bisa menyebabkan iritasi serta selalu menjaga kebersihan kulit bayi dengan baik. Selain itu, dianjurkan untuk mengoleskan krim pelembab agar peradangan yang terjadi pada kulit bisa mereda.
Campak
2020 Merdeka.com
Pada masa bayi, ibu diwajibkan membawa anak ke pusat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan beberapa vaksin imunitas, salah satunya adalah vaksin campak. Vaksin ini diberikan untuk menguatkan imun tubuh anak sekaligus menghindarkan dari serangan virus campak. Jika vaksin campak terlewatkan, bukan tidak mungkin bayi akan mudah terserang penyakit campak.
Campak, merupakan salah satu jenis penyakit kulit pada bayi yang bisa terjadi oleh siapapun terlebih bayi yang belum mendapatkan vaksin campak. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebar dengan cepat dalam tubuh.
Biasanya penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik kemerahan pada kulit yang disertai dengan batuk, pilek dan demam. Pada kasus yang lebih parah, akan terjadi komplikasi yang lebih serius seperti pneumonia.
Untuk mencegah hal ini terjadi, tentunya ibu harus melengkapi vaksin imunisasi pada bayi termasuk vaksin campak. Jika terlewatkan, sebaiknya ibu segera membawa anak ke dokter untuk mendapatkan vaksin terebut.
Cacar Air
Cacar air juga merupakan salah satu jenis penyakit kulit pada bayi yang biasa terjadi. Jenis penyakit ini disebabkan oleh varicella zoster virus, yang dapat memunculkan bintik ruam, koreng, hingga bintik melepuh berair.
Biasanya penyakit kulit ini bisa menimpa bayi selama seminggu. Penyakit ini juga memiliki sifat menular yang sangat cepat, jika terjadi kontak langsung dengan penderita.
Sebagai upaya pencegahan, tentu ibu harus melengkapi imunisasi bayi agar terhindar dari serangan virus yang menyebabkan cacar air. Vaksin imunisasi ini sudah mudah didapatkan, mulai dari pusat pelayanan kesehatan terpadu di desa atau posyandu hingga di rumah sakit. Sebelum terlambat, ibu perlu segera memberikan vaksin ini pada bayi.
Kutil
Jenis penyakit kulit pada bayi lainnya adalah kutil. Penyakit kulit ini, tidak lain disebabkan oleh virus HPV atau Human Pappiloma Virus.
Virus HPV ini mempunyai berbagai macam bentuk, sebagian di antaranya bisa menyebabkan tumbuhnya kutil pada kulit. Penyakit ini bisa menular melalui kontak fisik dengan penderita.
Pada anak-anak, penyakit ini dapat muncul pada jari, telapak tangan, siku, lutut dan telapak kaki. Jika ibu mendapati gejala penyakit ini pada bayi, sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk bisa mendapatkan penanganan medis yang baik.
Impetigo
Impetigo merupakan salah satu jenis kulit pada bayi yang biasanya muncul pada daerah mulut dan hidung. Jenis penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam yang mengeluarkan cairan berwarna kekuningan.
Jika ruam ini digaruk, akan menyebabkan ruam yang semakin parah dan menyebar ke daerah lain. Ruam ini semakin lama akan mengeras dan menjadi kerak kekuningan.
Jika hal ini terjadi pada bayi Anda, Ibu bisa memberikan obat antibiotik untuk membunuh bakteri yang menjadi penyebab penyakit ini. Selain itu untuk meminimalisir kondisi yang semakin parah, ibu perlu menghindarkan anak yang ingin menggaruk bagian ruam yang terinfeksi penyakit ini.
Kulit Kering
Kulit kering juga sering terjadi sebagai salah satu jenis penyakit kulit pada bayi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya suhu udara yang dingin.
Biasanya jenis gangguan kulit ini ditandai dengan kondisi kulit yang mengelupas. Ibu bisa memberikan krim pelembab yang aman dan cocok untuk bayi, jika terjadi hal ini.
Namun pada kondisi yang semakin parah, sebaiknya ibu segera membawa anak ke dokter untuk mendapatkan obat yang lebih tepat sehingga proses penyembuhannya semakin cepat. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah masalah kesehatan kulit yang dialami oleh bayi dan anak bisa rentan dialami karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaKulit bayi yang sensitif sangat rentan terhadap ruam.
Baca SelengkapnyaKebiasaan bertukar pakaian sering dianggap sebagai hal wajar dan tidak berbahaya. Namun, di balik kebiasaan ini terdapat risiko kesehatan yang tidak disadari.
Baca SelengkapnyaSaat bayi mengalami gatal-gatal, ia mungkin akan rewel dan sulit tidur, yang tentunya mempengaruhi kenyamanan bayi serta orang tua.
Baca SelengkapnyaData Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 7-35 persen bayi berusia 9-12 bulan mengalami ruam popok.
Baca SelengkapnyaPopok bayi harus bebas dari zat kimia, seperti klorin atau pemutih, pewangi, terbuat dari kapas organik.
Baca SelengkapnyaPada masa ini, risiko penyakit pada bayi meningkat, memerlukan perhatian khusus dalam hal pencegahan dan perawatan.
Baca SelengkapnyaBiang keringat pada bayi adalah kondisi di mana kelenjar keringat mengalami penyumbatan atau iritasi.
Baca SelengkapnyaKelembaban tinggi, suhu yang rendah, dan paparan air hujan dapat menjadi faktor pemicu munculnya berbagai masalah kulit selama musim hujan.
Baca SelengkapnyaAda doa yang bisa Anda baca dalam upaya menyembuhkan bisul pada bayi.
Baca SelengkapnyaOrangtua harus bisa membedakan mana skincare untuk anak dan orang dewasa. Saat anak menggunakan skincare orang dewasa banyak bahaya yang ditimbulkan.
Baca SelengkapnyaTinggal di luar rumah dan menjadi anak kos bisa menimbulkan berbagai risiko penyakit yang bisa muncul.
Baca Selengkapnya