Keunikan Tari Soreng Magelang, Citra Diri Masyarakat Lereng Merbabu
Merdeka.com - Kompak gerakan para penari ini berjajar rapi. Bak tentara yang hendak berperang saat baris-berbaris. Terkesan serius, raut wajah mereka memiliki aura garang yang fokus menghadap ke depan. Inilah tari soreng khas Magelang yang berkembang di lereng Gunung Merbabu. Salah satunya di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
Gerak tari Soreng begitu khas, melambangkan visualisasi kekuatan para petani saat di ladang. Para penari penuh ekspresi dan energi, memposisikan diri sebagai petarung masyarakat gunung dalam menghadapi tantangan alam. Gerakan kaki dan tangannya melambangkan kegigihan mereka mengolah pertanian aneka sayuran di kawasan lereng-lereng gunung.
Tari Soreng merupakan warisan dari nenek moyang yang hidup dan berkembang diantara Lereng Gunung Merbabu juga Lereng Gunung Andong.
-
Dimana tari tradisional berkembang? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
-
Dimana Tari Melinting berasal? Salah satu jenis kesenian daerah yang cukup klasik lahir di Provinsi Lampung, tepatnya di Kecamatan Melinting, Labuhan Maringgai, dan Kecamatan Gunung Pelindung, Kabupaten Lampung Timur yang bernama Tari Melinting.
-
Siapa yang mengembangkan Tari Topeng Kaliwungu? Mbah Nemo adalah tokoh yang berjasa besar dalam mengembangkan tarian ini.
-
Apa Tari Melinting menggambarkan? Salah satu jenis kesenian daerah yang cukup klasik lahir di Provinsi Lampung, tepatnya di Kecamatan Melinting, Labuhan Maringgai, dan Kecamatan Gunung Pelindung, Kabupaten Lampung Timur yang bernama Tari Melinting.
-
Di mana tari tradisional berkembang? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
-
Di mana Tari Ngebeng berasal? Tari Ngebeng merupakan seni pertunjukan yang berasal dari Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
©2021 Merdeka.com/Fitria Nuraini
Lahirnya kesenian ini sudah ada sejak tahun 1960. Seperti dalam gerakannya, Tari Soreng menceritakan keprajuritan Kadipaten Jipang Panulan. Dipimpin oleh seorang Adipati bernama Arya Penangsang dan Patih Ronggo Metahun beserta para prajuritnya.
Para prajurit sedang melakukan gladi perang di alun-alun untuk melawan Brawijaya. Berperang untuk merebut tahta di Kerajaan Demak. Kelompok-kelompok tari prajurit tinggal di Gunung Merbabu, dan Gunung Andong. Seiring perjalanannya, hingga kini Tari Soreng sering ditampilkan pada saat upacara atau ritual tradisi yang ada di mayarakat setempat.
©2021 Merdeka.com/Fitria Nuraini
Tari Soreng pernah mendapatkan rekor MURI dalam ajang 10 ribu penari Soreng. Kemeriahannya terlihat dalam pagelaran ini. Secara kompak bersama membawakan tarian khas daerah mereka.
Tari Soreng mengandung makna tersendiri untuk masyarakat Kabupaten Magelang. Tari Soreng sering ditampilkan pada saat upacara atau ritual tradisi yang ada di masyarakat, termasuk pada acara ritual Nyadran Kali.
Pada saat tradisi, Tari Soreng dilakukan sebanyak tiga kali dan pada tiga tempat yang berbeda, tentunya setiap pementasan memiliki peran dan makna yang berbeda pula.
©2021 Merdeka.com/Fitria Nuraini
Mulanya tari Soreng bernama Tari Prajuritan. Oleh warga kemudian dilengkapi dengan peran penari tokoh cerita dari Kadipaten Jipang Panulan. Beserta prajuritnya seperti Soreng Rono, Soreng Pati, Soreng Rungkut, Patih Ronggo Metahun dan pekatik. Sehingga kesenian ini kemudian dinamakan Soreng.
Penambahan peran penari tokoh, tata rias busana maupun iringan musik. Menjadikan kesenian Tari Soreng sebuah tontonan lebih menarik dan atraktif sehingga sangat digemari oleh masyarakat.
Siapa sangka, kesenian tradisional ini mampu menjadi bagian dari daftar kebudayaan di Indonesia. Pementasannya bahkan hingga ke mancanegara.
©2021 Merdeka.com/Fitria Nuraini
Tari soreng diiringi dengan lantunan irama musik gamelan yang bernada semangat. Gamelan, bende, kendang dan truntung berpadu melahirkan irama pembangkit semangat.
Kostum Tari Soreng didominasi warna merah dan hitam. Baju kebaya berlengan pendek, kain batik panjang dan selendang. Tak lupa penutup kepala dari kain batik menjadi pelengkap aksesorinya.
Lereng Gunung Merbabu terkenal dengan tanahnya yang subur. Di sanalah secara turun temurun mereka setia melestarikan sebuah tradisi luhur yakni tari keprajuritan bernama Tari Soreng. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesenian tradisional ini menggambarkan kehidupan masyarakat Padang Panjang yang bekerja sebagai petani.
Baca SelengkapnyaSalah satu tarian tradisional Indonesia ini mengandung kepercayaan dan juga penuh pesan moral yang mungkin relevan dengan kehidupan kita sekarang ini.
Baca SelengkapnyaPendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.
Baca SelengkapnyaSandur dulunya hiburan petani usai lelah seharian bekerja. Kesenian ini terdiri dari banyak cerita yang tidak bakal habis dipentaskan hingga pagi.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Baca SelengkapnyaRitual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.
Baca SelengkapnyaSeni tari dari Cigasong ini unik karena menggunakan topeng dari genteng.
Baca SelengkapnyaKeindahan di Desa Nagari Pariangan tidak pernah gagal dan mengecewakan sekalipun. Desa ini bahkan mirip seperti perkampungan di luar negeri.
Baca SelengkapnyaKampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Jambi terdapat sebuah kesenian tradisional sebagai ungkapan rasa syukur kepada nenek moyang yang telah dilakukan turun-temurun.
Baca SelengkapnyaTradisi ini digelar sebagai bentuk doa agar terhindar dari bencana dan selalu diberi hasil alam melimpah.
Baca Selengkapnya