Mencicipi Duku Manis dari Kampung Nitikan Jogja, Tetap Eksis Sejak Dulu
Merdeka.com - Meskipun dikenal sebagai kawasan padat penduduk, Kampung Nitikan, salah satu daerah di Kota Yogyakarta, memiliki varietas tanaman yang tak ditemui di daerah manapun.
Namanya Buah Duku Asli Nitikan. Varietas duku ini dikenal dengan rasanya yang lebih manis, kulit buah yang lebih tipis, dan getahnya sedikit. Saat ini ada 17 tanaman Duku Asli Nitikan yang terdaftar.
Tanaman itu dimiliki delapan warga di kampung tersebut. Usia pohon bervariasi antara 20 tahun hingga yang paling tua berusia 100 tahun.
-
Dimana daun nyangku banyak tumbuh? Daun nyangku banyak tumbuh di sekitar hutan di Dusun Pesawahan Gunung Slamet.
-
Dimana lokasi pohon Batik Kukun? 'This is growing for around twenty kilometers to the north (pohon ini tumbuhnya sekitar 20 kilometer dari sini),' kata warga setempat yang mendampingi Dale, dikutip dari kanal YouTubenya, Kamis (19/9).
-
Dimana durian unik ini berasal? Durian Kembang Senduro asal Lumajang merupakan salah satu durian unggulan dari Jawa Timur.
-
Dimana Pohon Nibung tumbuh? Pohon Nibung merupakan salah satu tumbuhan sejenis palma atau palem yang tumbuh di Asia Tenggara termasuk di wilayah Indonesia.
-
Dimana daun katuk bisa ditemukan? Daun katuk dikenal sebagai sayuran yang kaya nutrisi dan memiliki manfaat luar biasa, khususnya bagi ibu menyusui karena kandungan zat aktifnya yang membantu meningkatkan produksi ASI.
-
Apa itu Pohon Batik Kukun? Motif Alami di Kayu Menurut sang penjual di kanal Youtube Dale Philip itu, motif yang tercipta merupakan alami dari tumbuhan tersebut. Sepintas, pohonnya mirip dengan pinus karena memiliki tekstur kasar mirip sisik.Warga sekitar mengenal ini dengan nama Batik Kukun atau batik dari pohon kukun, dan dibuat oleh manusia. Diketahui pohon berasal dari kawasan Ciater.
Berikut selengkapnya:
Berbuah Setiap Tahun
©Pixabay/Engin_Akyurt
Salah seorang warga pemilik pohon duku, Jumadi, menceritakan kali pertama ia menanam duku pada tahun 1982. Kini, pohon yang telah ia rawat selama 40 tahun itu selalu berbuah setiap tahun.
Produksinya mencapai 150 kilogram per pohon. Pohon tersebut mulai berbuah dari usia sekitar 8 tahun. Hanya saja, akhir-akhir ini produksi buah berkurang karena anomali cuaca.
“Biasanya pada bulan Februari dan Maret sudah berbuah dan bisa dipetik. Tapi tahun ini jumlah buahnya berkurang. Mungkin karena anomali cuaca,” ujar Jumadi dikutip dari ANTARA pada Selasa (28/2).
Bertahan di Tengah Pembangunan
blogspot.com
Selama ini, pemilik pohon duku tidak menggunakan pupuk kimia dan lebih memilih menggunakan bahan-bahan organik untuk merawat tanaman mereka. Maka dari itu buah yang dihasilkan bebas pestisida.
Sejumlah langkah dilakukan agar pohon duku tetap sehat dan selalu berbuah setiap musimnya. Di antaranya adalah melakukan pemupukan dengan kompos, menggemburkan tanah di sekeliling pohon, hingga menyiramnya dengan air limbah kolam lele.
Selain itu mereka juga tidak mencangkok pohon duku karena kalau itu dilakukan pohon indukan pasti mati. Jadi untuk memperbanyak tanaman dilakukan dari biji yang disemai pada polybag atau kantong plastik.
Dahulu, keberadaan pohon duku itu cukup banyak. Namun seiring waktu jumlahnya kian menyusut karena pembangunan.
Langkah Alternatif
©Wikimedia Commons/Midori
Sementara itu Lurah Sorosutan, Zulazmi, mengatakan bahwa selain duku, warganya mencoba mengembangkan tanaman jambu dan pohon nduru. Hal itu semata-mata ditunjukan untuk mewujudkan kelurahan tersebut sebagai “Paru-Paru Jogja”.
Selain itu, para pemilik sedang mencoba mengembangkan produk turunan duku, salah satunya adalah duku olahan yang bisa dinikmati kapan saja. Lalu akan ada langkah lain yang ditempuh yaitu membentuk kelompok tani duku yang bekerja sama dengan gabungan kelompok tani di Kecamatan Umbulharjo agar tanaman bisa diperbanyak dan kualitasnya tetap terjaga. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum tersambar petir, pohon itu dapat terlihat dalam jarak 10 km.
Baca SelengkapnyaDurian bawor sendiri terkenal karena rasanya yang khas, daging buahnya yang tebal, dan biji yang tipis.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari durian pada umumnya, durian kembang lumajang punya bunga di tengah daging buah
Baca SelengkapnyaGudeg Manggar menawarkan cita rasa berbeda dan keunikannya sendiri dibandingkan gudeg pada umumnya
Baca SelengkapnyaPemilik toko roti itu merupakan seorang Tionghoa bernama Tan Poe Djen. Dia berasal dari Temanggung, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaResep jamu Kiringan sudah bertahan selama 74 tahun. Kini jadi aset budaya Khas Bantul
Baca SelengkapnyaWarga lokal hingga mancanegara sering memburu kerupuk ini. Diproduksi sejak 94 tahun lalu, kelezatannya dipuji banyak orang.
Baca SelengkapnyaAda jenis durian jarot yang punya julukan "kecil-kecil cabe rawit". Wajib dicoba karena tak bakal kecewa.
Baca SelengkapnyaPencampuran rasa kopi dan durian memiliki sensasi tersendiri hingga mengundang wisatawan dari luar kota sekalipun untuk menikmatinya.
Baca SelengkapnyaMenurut penelitian Fakultas Pertanian Universitas Majalengka (Unma) dan BRIN, kedua varietas tersebut tidak ditemukan di daerah lain
Baca SelengkapnyaCiri khas dari durian Si Layung adalah aromanya yang harum dan cukup kuat.
Baca SelengkapnyaAda berbagai hal unik yang bisa ditemui di hutan mangga Indramayu, apa saja itu?
Baca Selengkapnya