Mengenal Krumpyung, Alat Musik Tradisional Kulon Progo yang Unik
Merdeka.com - Kabupaten Kulon Progo, salah satu wilayah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, menyimpan berbagai potensi yang menarik untuk diulik. Selain dikenal memiliki pemandangan indah, wilayah itu memiliki khasanah budaya sendiri. Salah satu khazanah itu tertuang dalam alunan alat musik tradisional bernama Krumpyung.
Melansir dari kanal Merah Putih, secara sekilas tampilan Krumpyung memang mirip gamelan. Namun bedanya, apabila gamelan terbuat dari tembaga, alat musik Krumpyung terbuat dari bambu. Biasanya lagu-lagu yang dibawakan dengan alat musik ini adalah Langgam Jawa, Uyon-Uyon, dan campursari.
Lantas seperti apa keunikan dari alat musik tradisional ini? Berikut selengkapnya:
-
Dimana Musik Kromong berkembang? Musik Kromong tumbuh dan berkembang di Desa Mandiangin, Provinsi Jambi.
-
Apa alat musik dalam Musik Kromong? Musik Kromong yang menggunakan alat musik kolintang perunggu ini ternyata bukan dari Jawa, melainkan dari negara Thailand.
-
Apa yang ditawarkan wisata Kulon Progo? Kulon Progo menawarkan pesona alam dan budaya yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Daerah ini dikelilingi oleh keindahan pegunungan dan sungai yang memikat hati para pengunjung.
-
Kenapa Kulon Progo punya banyak peninggalan seksologi? Menurut antropolog Suwardi Edraswara, dalam perspektif etnobotani kawasan Menoreh memiliki banyak tumbuhan yang khas dan sejuk. Itulah sebabnya, menurut Endraswara, bukan hal aneh bila di wilayah itu banyak muncul peninggalan etnoarkeologi seksualitas budaya Keyogyakartaan.
-
Kenapa Musik Kromong mirip Gamelan? Secara umum, kesenian beranama Musik Kromong ini hampir sama seperti gamelan yang ada di Pulau Jawa.
-
Apa yang menarik di hutan mangrove Kulon Progo? Pengunjung dapat menikmati berbagai spot foto yang menarik di Hutan Mangrove Kulon Progo, seperti jembatan kayu yang terbentang di tengah hutan, area hutan bakau yang rimbun, dan pemandangan sungai yang mempesona.
Sejarah Krumpyung
©Uns.ac.id
Melansir dari Uns.ac.id, Krumpyung pertama kali diciptakan oleh Sumitra, warga Dusun Tegiri, Kokap, Kulonprogo pada 1973. Inspirasinya untuk membuat Krumpyung berawal dari rengekan seorang anak berusia 9 tahun yang meminta sang ayah untuk dibelikan sebuah gamelan.
Karena keterbatasan bahan baku, Sumitra memutuskan untuk membuat alat musik menyerupai gamelan dari bambu. Ia kemudian memulai membuatkan alat musik untuk anak pertamanya, Witra Purbadi. Setelah jadi, alat musik itu kemudian diberi nama “krumpyung”. Nama itu berasal dari bunyi yang dihasilkan oleh alat musik tersebut.
Berbeda dengan Gamelan
©Uns.ac.id
Walaupun pada dasarnya dibuat menyerupai gamelan, alat musik Krumpyung memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh gamelan. Karena bahan dasarnya berbeda, bunyi yang dihasilkan juga berbeda walau nadanya sama.
Namun demikian, butuh jenis bambu tertentu untuk pembuatan Krumpyung demi menghasilkan bunyi yang bagus. Biasanya, jenis bambu yang digunakan untuk pembuatan Krumpyung adalah bambu hitam, bambu wulung, atau bambu apus.
Selain itu, bambu yang digunakan paling tidak harus berusia 3 tahun dan penebangannya hanya dapat dilakukan pada bulan-bulan tertentu saja, yaitu Mei, Juni, dan Juli.
Proses Panjang
©Uns.ac.id
Melansir dari Uns.ac.id, setelah bambu diperoleh, butuh waktu dua tahun pengeringan untuk memastikan apakan bambu itu memiliki kualitas yang bagus untuk dijadikan sebuah alat musik. Apabila bambu masih kuat dan tidak mengalami pelapukan, maka bambu itu siap dijadikan alat musik Krumpyung.
Setelah itu, proses pembuatan Krumpyung membutuhkan waktu dua bulan. Panjang bilah bambu yang digunakan harus presisi agar menghasilkan nada yang tepat.
Komposisi Musik Krumpyung
©Uns.ac.id
Karena fungsinya hampir sama, pada dasarnya komposisi alat musik krumpyung tidak jauh berbeda dibandingkan dengan gamelan konvensional. Satu set alat musik krumpyung terdiri dari borang barung, bonang penerus, gong pukul, kempul, gong sebul, gambang, saron, demung, kenong, angklung, suling, dan kendang.
Di antara alat musik itu, yang paling unik adalah gong sebul. Hal ini dikarenakan gong itu dimainkan dengan cara ditiup. Selain itu, keunikan lain terdapat pada angklung yang memiliki tangga nada pentatonis.
Dalam praktiknya, Krumpyung dimainkan oleh dua belas orang termasuk sinden. Lagu yang dibawakan biasanya langgam Jawa dan Uyon-Uyon. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kromong sendiri adalah sejenis alat musik kelintang berbahan dasar perunggu yang berfungsi sebagai media komunikasi.
Baca SelengkapnyaSalah satu tradisi dari Provinsi Jambi yang konon sudah berusia ratusan tahun ini sampai sekarang masih terus dilestarikan.
Baca SelengkapnyaKulon Progo mempunyai destinasi wisata alam yang indah dan memesona.
Baca SelengkapnyaAlat musik yang satu ini masuk dalam kategori alat musik tiup.
Baca SelengkapnyaSebuah barang limbah apabila dimanfaatkan secara serius, ternyata bisa menghibur masyarakat.
Baca SelengkapnyaKabupaten Kutai Timur memiliki bentang alam dan peninggalan sejarah yang mendunia.
Baca SelengkapnyaPermainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu kebersamaan mereka di rumah panjang.
Baca SelengkapnyaTradisi ini merupakan budaya leluhur yang diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaSetiap pertunjukan Bangpret terbilang sakral, bahkan kabarnya bisa menyebabkan kesurupan bagi pemainnya.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBagi Anda yang ingin merasakan sensasi berlibur bersama keluarga, Klaten rasanya tepat untuk dijadikan salah satu alternatif terbaik.
Baca SelengkapnyaKota kecil di selatan Jawa Barat ini punya kuliner yang eksotis dan destinasi yang nyeni.
Baca Selengkapnya