Mengenal Lokomotif B25, Mesin Uap Legendaris Museum Ambarawa Berusia Ratusan Tahun
Merdeka.com - Museum Kereta Api Ambarawa merupakan tempat koleksi lokomotif uap yang pada zaman dulu pernah beroperasi menjelajahi jalur-jalur kereta api di Indonesia. Namun di antara semua koleksi lokomotif uap itu, ada satu yang disebut legendaris dan berbeda dengan yang lain, yaitu lokomotif dengan nomor seri B25.
Melansir dari Kai.id, Lokomotif B25 dibuat oleh Pabrik Esslingen di Jerman pada tahun 1902. Berbeda dengan koleksi lain yang menjadi pajangan, hingga kini lokomotif B25 masih beroperasi untuk menarik KA Wisata Ambarawa melintasi rel bergerigi yang terdapat di jalur kereta api Ambarawa-Bedono.
Lalu seperti apa kisah lokomotif uap itu pada masa jayanya? Berikut selengkapnya:
-
Apa jalur kereta api di Priangan yang dibangun di abad ke-19? Salah satu jalur legendaris di Priangan adalah Garut-Cibatu-Cikajang yang saat ini usianya mencapai 135 tahun.
-
Kapan kereta kencana dibuat? Kiai Garuda Yeksa merupakan salah satu kereta kencana yang dimiliki Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Kereta kencana itu dibuat pada sebuah pabrik di negeri Belanda pada tahun 1861 atas pesanan Sri Sultan HB VI.
-
Siapa yang membangun pabrik kereta di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Kenapa Belanda membangun jalur kereta di Sumatra Barat? Sumatra Barat menjadi salah satu lokasi yang dipilih Belanda untuk dibangun jalur kereta di sana. Pasalnya, di daerah tersebut ditemuan sebuah pertambangan batu bara tepatnya di Sawahlunto tahun 1868.
-
Kenapa lokomotif kereta api diganti? Awalnya, Sepur Kluthuk Jaladara beroperasi menggunakan lokomotif uap C1218 buatan Jerman tahun 1896. Pada tahun 2020, lokomotif-nya diganti dengan menggunakan lokomotif uap D1410 buatan Jerman pada tahun 1921.
-
Apa yang dikoleksi Museum Kereta Api Ambarawa? Di sana terdapat berbagai koleksi lokomotif baik uap maupun diesel yang pernah beroperasi pada masa lampau.
Keunikan Lokomotif B25
©Wikipedia.org
Salah satu keunikan dari Lokomotif B25 adalah roda giginya. Dulunya, perusahaan kereta api milik Belanda, NIS, membeli 5 unit lokomotif uap B25 untuk melayani angkutan militer untuk melalui rel bergerigi di rute Ambarawa-Secang. Di rute ini, terdapat jalur rel bergerigi sejauh 6,5 kilometer yang membentang di jalur Jambu-Bedono-Gemawang.
Fungsi Roda Gigi
©Wikipedia.org
Melansir dari Kai.id, fungsi roda gigi pada Lokomotif B25 adalah untuk mengait rel bergerigi yang ada di bawahnya. Jika tidak ada roda gigi itu, kereta api tidak bisa menanjak melewati rel bergerigi.
Pada lokomotif itu, posisi roda gigi berada di tengah di antara roda-roda lokomotif lain yang bentuknya normal. Penggunaan roda gigi ini memungkinkan rel kereta dengan kecuraman tanjakan 65 persen dapat didaki dengan kecepatan 10 km/jam. Sebaliknya pada saat menuruni tanjakan, roda gigi itu berfungsi sebagai penahan laju kecepatan kereta api.
Bahan Bakar Lokomotif B25
©Wikipedia.org
Untuk bisa bergerak, Lokomotif B25 sendiri memerlukan bahan bakar berupa kayu jati. Kayu jati itu digunakan untuk memanaskan 2.850 liter air dan uap air yang digunakan sebagai tenaga pembangkit.
Sebelum berangkat, ketel yang berisi uap air itu harus dipanaskan dengan waktu pemanasan lebih dari tiga jam. Pemanasan itu sendiri dilakukan agar suhu tungku mencapai puncak pemanasan yang dibutuhkan untuk menggerakkan roda, yaitu 235 derajat celcius.
Jumlah Lokomotif B25 yang Tersisa
©Wikipedia.org
Saat ini, tinggal tersisa 3 unit lokomotif uap seri B25 di Museum Ambarawa. Dua di antaranya, B25 02 dan B25 03, masih beroperasi menarik kereta api wisata.
Sedangkan satu unit lagi, B25 01, menjadi monumen statis di Monumen Palagan Ambarawa. Selain B25, di Sumatera Barat, ada lokomotif uap bergerigi lain yaitu seri E10. Pada masa lalu, lokomotif itu digunakan untuk menarik rangkaian gerbong batu bara Sawahlunto. Saat ini, kereta api itu digunakan untuk operasional KA Wisata. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaLokomotif E1060 ini mampu menarik rangkaian gerbong sebanyak 40 unit dengan muatan kurang lebih 130 ton dalam sekali perjalanan.
Baca SelengkapnyaDi sana terdapat berbagai koleksi lokomotif baik uap maupun diesel yang pernah beroperasi pada masa lampau.
Baca SelengkapnyaDulunya stasiun ini berada di tengah kawasan perkebunan kopi
Baca SelengkapnyaAwal mula kemunculan kereta api di Sawahlunto tak lepas dari aktivitas pertambangan batu bara yang berguna sebagai sarana transportasi.
Baca SelengkapnyaKereta api menjadi salah satu moda transportasi darat favorit bagi masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.
Baca SelengkapnyaKini bangunan bersejarah itu telah berusia hampir 1,5 abad.
Baca SelengkapnyaGedung ini punya cerita tentang perkembangan listrik di Bandung dan Jawa Barat. Berikut selengkapnya.
Baca SelengkapnyaBerusia sekitar seratus tahun, jembatan kereta api Rancgoong ini eksotis namun bikin merinding
Baca SelengkapnyaSejak Tsunami Aceh 2004, bangunan stasiun ini hilang dan berubah menjadi taman kota.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang maupun petugas yang berada di stasiun cukup antusias dengan kehadiran miniatur.
Baca SelengkapnyaSekilas tentang Stasiun Tanjung Priok yang konon atapnya terinspirasi dari stasiun besar di Amsterdam.
Baca Selengkapnya