Mengintip Tradisi Unik Pernikahan Tembakau di Lereng Gunung Sumbing
Merdeka.com - Bukan hanya dua insan saja yang bisa melangsungkan pernikahan, namun juga tanaman. Ya, di lereng Gunung Sumbing tepatnya di Desa Genito, Windusari, Magelang, Jawa Tengah mereka menggelar ritual pernikahan unik, yaitu pernikahan tembakau. Layaknya manusia, kedua tembakau di nikahkan ditonton seluruh masyarakat desa.
Bukan tanpa alasan, ritual ini merupakan wujud syukur atas hasil panen tembakau yang baik di tahun ini. Mengingat mayoritas warga lereng Gunung Sumbing berprofesi sebagai petani tembakau, Pernikahan ini diharapkan dapat membawa kesuburan tanaman tembakau dan berharap agar hasil panen tahun depan akan lebih baik lagi bagi Desa Genito.
Ritual ini diadakan setiap tahun setelah panen tembakau di lereng Gunung Sumbing. Setelah 2 tahun tidak menggelar ritual ini akibat Covid-19 yang melanda, ritual pernikahan tembakau kembali diadakan pada Selasa (28/9/2021).
-
Apa yang unik dari pernikahan ini? Momen yang ditunggu akhirnya tiba, setelah keduanya merasa cocok maka hubungan dilanjutkan ke tahap pernikahan. Namun momen unik mewarnai pernikahan mereka karena saat ijab kabul, Mirza menggunakan bahasa Inggris secara penuh.
-
Apa yang unik dari resepsi pernikahan ini? Pasar biasanya menjadi lokasi para pedagang buat berjualan. Namun pengantin ini punya konsep unik, pasar ini disulap bak gedung pernikahan. Bernuansa putih hijau, pasar ini pun disulap dengan dekorasi cantik. Jika dilihat tak terlihat seperti pasar pada umumnya.
-
Dimana pernikahan tersebut? Acara pernikahan yang diadakan di Bali ini mengusung tema Bollywood.
-
Di mana bunga kenanga digunakan dalam upacara pernikahan? Di Bali, bunga kenanga sering digunakan dalam upacara pernikahan sebagai simbol kemurnian cinta dan kesucian dalam ikatan pernikahan.
-
Dimana pernikahan tersebut digelar? Diketahui pernikahan tersebut digelar di Palembang.
-
Dimana pernikahan tersebut berlangsung? Acara pernikahan mereka, yang berlangsung di Qaracosh, dekat kota Mosul, berubah menjadi malapetaka ketika api melalap tempat gedung acara.
Terdengar suara gamelan jawa mengalun pelan, penanda prosesi ritual segera dimulai. Sepasang remaja berbaju adat di tangannya membawa tanaman tembakau yang segera dinikahkan. Tembakau laki-laki dengan nama Kiai Pulung Soto dan tembakau perempuan Nyai Srintil.
Dengan iringan suara gending jawa yang mengalun, sepasang remaja ini berjalan beriringan membawa kedua tembakau. Lantas, arak-arakan berhenti di Sendang Piwakan, tempat ritual ini berlangsung.
©2021 Merdeka.com/FadkusSampai di Sendang Piwakan, terlihat warga telah memadati lokasi. Pandemi tak membuat mereka melewatkan momen ini. Bersiap sejak pagi hari, dari kediamannya masyarakat lereng Gunung Sumbing telah membawa tumpengan dan aneka lauk pauk. Sebagai persembahan yang diletakkan di pesanggrahan sendang.
Prosesi selanjutnya, dua buah tanaman tembakau tersebut dijadikan satu. Kemudian dicelupkan ke mata air Sendang Piwakan. Pimpinan ritual terus membaca mantra sambil menaburkan kembang ke dalam air sendang. Kedua tembakau berhasil dan sukses dinikahkan. Pimpinan ritual membaca doa, lantas makan bersama.
©2021 Merdeka.com/FadkusPernikahan tembakau merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap bulan Sapar (penanggalan jawa) atau merti desa. Tradisi ini dilakukan secara turun temurun sejak dulu kala. Selain sebagai wujud syukur, tradisi ini juga menjadi melestarikan budaya Jawa dari leluhur.
©2021 Merdeka.com/FadkusDalam ritual pernikahan tembakau tersebut, masyarakat juga membuat gunungan hasil bumi. Pada akhir ritual gunungan tersebut diperebutkan masyarakat.
Selanjutnya acara ini ditutup dengan pementasan berbagai jenis kesenian yang ada di desa tersebut. Beberapa kesenian yang akan dipentaskan itu seperti jatilan, wayang kuli serta kesenian khas Kabupaten Magelang lain di desa tersebut.
(mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bak memiliki kecintaan tersendiri pada motor dunia otomotif, ia memilih untuk mengucap janji sucinya di atas motor trail.
Baca SelengkapnyaTampaknya, hal ini dilakukan karena mempelai pria adalah seorang anak motor trail.
Baca SelengkapnyaTradisi Cembengan merupakan tradisi yang diadopsi dari etnis Tionghoa, yaitu Cing Bing.
Baca SelengkapnyaDi sebuah kampung di Garut, Jawa Barat memperlihatkan sebuah tradisi pernikahan yang unik karena membawa seserahan mulai dari kayu bakar hingga domba.
Baca SelengkapnyaAlih-alih berjalan kaki membagikan makanan, para ibu-ibu yang berperan sebagai sie konsumsi menaiki papan sejenis getek untuk membawa makanan.
Baca SelengkapnyaBerasal dari suku yang berbeda, keduanya justru saling memiliki ketertarikan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaMomen pengantin ijab kabul pakai bahasa isyarat viral di media sosial.
Baca Selengkapnyapasangan ini melakukan pemotretan prewedding di tempat yang tak biasa, yaitu di sebuah pabrik kretek.
Baca SelengkapnyaKonon menurut cerita kedua pohon ini berasal dari sepasang pengantin yang bertengkar
Baca SelengkapnyaDi momen pernikahannya sendiri, sang mempelai pria mengungkap cerita di balik pertemuan pertama keduanya.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sebagai simbol penghormatan serta media untuk mempererat silaturahmi antar keluarga mempelai.
Baca SelengkapnyaTradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
Baca Selengkapnya