Penyakit Kolera, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Kolera merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi serius yang biasanya menimbulkan diare akut. Penularan penyakit ini biasanya berasal dari air yang tercemar bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini umumnya dapat ditemukan di air minum atau makanan-makanan yang sudah terkontaminasi.
Dilansir dari Medical News Today, penyakit kolera sudah ada sejak zaman dahulu, di mana buruknya sistem pembuangan dan sanitasi menjadi masalah utama penyebab diare akut ini. Hingga saat ini tercatat 2,9 juta kasus dan 95.000 kematian per tahun di seluruh dunia akibat penyakit kolera.
Di samping itu, penyakit kolera biasanya hanya menunjukkan gejala-gejala ringan atau bahkan sama sekali tanpa gejala. Namun secara umum, seseorang yang mengidap penyakit kolera akan mengalami diare dan sering muntah.
-
Dimana bakteri kolera ditemukan? Persediaan air yang terkontaminasi adalah sumber utama dari penyebab kolera. Bakteri ini dapat ditemukan di:Permukaan air atau air sumur. Sumur umum yang terkontaminasi sering kali menjadi sumber wabah kolera dalam skala besar. Masyarakat yang tinggal di lingkungan padat penduduk dan tidak mempunyai sanitasi yang memadai adalah kelompok yang paling berisiko terkena penyakit ini.
-
Apa penyebab utama kolera? Penyebab Kolera Bakteri bernama Vibrio cholerae adalah penyebab infeksi kolera. Efek mematikan dari penyakit ini disebabkan oleh racun yang dihasilkan bakteri di usus kecil. Racun tersebut menyebabkan tubuh mengeluarkan air dalam jumlah besar, menyebabkan diare dan kehilangan cairan serta garam (elektrolit) dengan cepat.
-
Mengapa kolera berbahaya? Kolera adalah penyakit yang sangat serius yang dapat menyebabkan diare cair akut yang parah disertai dehidrasi parah. Kolera menyerang anak-anak dan orang dewasa dan dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati.
-
Kapan gejala kolera muncul? Diperlukan waktu antara 12 jam hingga 5 hari bagi seseorang untuk menunjukkan gejala setelah mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
-
Siapa yang bisa kena diare? Diare bisa dialami oleh kucing di segala usia, baik anak kucing maupun kucing dewasa.
-
Dimana bakteri ini ditemukan? Salah satu ilmuwan NASA, Kasthuri Venkateswaran yang bertanggung jawab dalam menjaga pesawat ruang angkasa bebas kontaminasi menuju Mars. Ia menemukan bakteri yang luar biasa kuat, diberi nama bacillus pumilus.
Gejala Penyakit Kolera
©Shutterstock.com/ Alliance
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa seseorang yang terinfeksi penyakit kolera tidak langsung jatuh sakit. Bahkan banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi penyakit kolera.
Akan tetapi, biasanya seseorang yang telah terinfeksi penyakit kolera akut akan ditandai dengan beberapa gejala sebagai berikut:
1. Sering Mual dan Muntah
Salah satu gejala yang cukup sering ditemui saat seseorang terinfeksi penyakit kolera ialah sering mual dan muntah. Kondisi ini banyak ditemui saat awal-awal penularan bakteri. Di mana penderita akan secara terus menerus menahan rasa ingin muntah selama beberapa jam.
2. Mengalami Diare
Gejala penyakit kolera yang paling umum terjadi ialah diare. Seseorang yang mengalami diare secara terus menerus dan mengeluarkan banyak tinja, bisa menjadi gejala awal penyakit kolera. Selain itu, penderita kolera umumnya akan mengeluarkan sekitar 1 liter cairan saat buang air hanya dalam waktu 1 jam.
3. Hipoglikemia
Hipoglikemia atau kadar gula rendah juga menjadi salah satu gejala awal penyakit kolera. Kondisi ini biasanya akan dialami oleh anak-anak akibat kehilangan banyak cairan di dalam tubuh. Sehingga hal ini terkadang membuat anak mengalami kejang, hilang kesadaran, hingga terjadi koma.
Penyebab Penyakit Kolera
©©shutterstock.com/Creations
Penyakit kolera disebabkan infeksi bakteri Vibrio cholerae. Seseorang bisa terinfeksi bakteri ini melalui saluran air seperti danau, sungai, atau sumur. Sehingga biasanya sumber utama penularan bakteri ini melalui makanan yang sudah terkontaminasi bakteri kolera.
Binatang yang sudah terkontaminasi bakteri kolera juga dapat menyebar ke perairan. Sedangkan sumber makanan yang paling sering ditemukan dapat menyebarkan bakteri kolera di antaranya buah dan sayur yang belum dicuci, makanan laut mentah, biji-bijian, serta permukaan air yang tercemar.
Di samping itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang berisiko mengalami penyakit kolera, seperti kondisi sanitasi yang buruk, memiliki golongan darah O, dan tinggal serumah dengan penderita. Beberapa kondisi tersebut dapat menyebabkan seseorang terinfeksi bakteri kolera.
Cara Mengatasi Penyakit Kolera Secara Alami
www.newsms.fm
Penyakit kolera apabila tidak segara diatasi maka dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu apabila seseorang mengalami gejala penyakit kolera segera melakukan upaya pencegahan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi penyakit kolera, salah satunya yaitu rehidrasi atau mengganti cairan dan elektrolit yang hilang dari tubuh.
Selain itu, ada beberapa bahan alami yang dapat mencegah atau menghentikan rasa mual dan diare yang menjadi penyebab penyakit kolera, di antaranya sebagai berikut:
1. Mengonsumsi Air Beras
Air beras dapat digunakan untuk mengatasi berbagi macam penyakit. Salah satunya mengatasi diare. Pasalnya, air beras mampu menggantikan elektrolit yang hilang sehingga berfungsi efektif untuk mengurangi gejala diare.
Menggunakan air beras untuk mengatasi diare caranya cukup mudah, Anda hanya perlu mengambil sari air beras yang sudah dimasak menjadi nasi. Setelah itu ambil setengah gelas, kemudian Anda minum. Apabila hal ini dilakukan secara teratur, maka dapat menyehatkan tubuh Anda dan menghindarkan berbagai penyakit.
2. Mengonsumsi Ekstrak Daun Pandan
Daun pandan juga berfungsi efektif dalam mengatasi diare. Ekstrak daun pandan memiliki efek antibakteri dan antimikroba yang dapat membantu membersihkan bakteri berbahaya di dalam usus. Sehingga hal ini berfungsi efektif mengatasi diare yang disebabkan keracunan makanan. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kolera adalah infeksi diare akut yang disebabkan oleh makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae.
Baca SelengkapnyaInfeksi shigella atau yang juga dikenal sebagai shigellosis, adalah jenis infeksi bakteri yang menyebabkan penyakit pada saluran pencernaan.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim penghujan seperti sekarang, sejumlah jenis penyakit juga mulai mengintai dan mengancam.
Baca SelengkapnyaPada saat anak terinfeksi rotavirus, kondisi diare bisa terjadi dan butuh diatasi dengan tepat.
Baca SelengkapnyaPenyakit tipes telah menjadi ancaman kesehatan di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaGangguan diare dapat terjadi pada siapa saja. Baik orang dewasa hingga anak-anak.
Baca SelengkapnyaFoodborne illness atau penyakit bawaan makanan disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Baca SelengkapnyaTipes adalah salah satu penyakit infeksi yang sering menyerang manusia, terutama mereka yang tinggal di daerah yang memiliki sanitasi yang buruk.
Baca SelengkapnyaHelicobacter Pylori adalah penyakit yang menyerang bagian perut dan lambung.
Baca SelengkapnyaKeberadaan lalat di sekitar kita tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa membawa risiko kesehatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaMencegah tipes lebih baik daripada mengobati penyakit yang menyerang.
Baca Selengkapnya