Penyebab Demensia dan Gejala yang Sering Muncul, Perlu Diwaspadai
Merdeka.com - Demensia merupakan salah gangguan kesehatan yang sering menyerang di usia tua. Penyakit ini merupakan gangguan yang mempengaruhi memori otak, baik dalam berpikir maupun mengingat. Biasanya orang yang memiliki gangguan ini sulit untuk melakukan hubungan sosial dengan baik, akibat memori otak yang terganggu.
Seiring bertambahnya usia, risiko demensia bisa meningkat dan bisa terjadi pada siapa saja. Terlebih bagi Anda yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit ini, maka perlu berhati-hati. Sebab, keturunan bisa berpengaruh pada risiko demensia yang dapat terjadi pada anggota keluarga lainnya.
Dengan begitu, penting untuk mengetahui beberapa penyebab demensia yang sering terjadi. Dalam hal ini, penyakit Alzheimer merupakan penyebab paling umum pada penderita demensia. Meskipun begitu, terdapat beberapa faktor penyebab lain yang perlu diwaspadai. Seperti penyakit Huntington, cedera otak traumatis, hingga penyakit Parkinson.
-
Siapa yang berisiko terkena demensia? Demensia, suatu kondisi yang mengakibatkan kehilangan ingatan, bahasa, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan kognitif lainnya, sering kali dipicu oleh penyakit Alzheimer dan umumnya memengaruhi individu yang berusia 65 tahun ke atas.
-
Siapa yang berisiko terkena Demensia? Kasus demensia alzheimer pada orang muda umumnya terkait dengan faktor genetik karena orang tua yang mengidap demensia juga bisa menurunkan penyakit tersebut pada anaknya.
-
Siapa yang lebih berisiko terkena demensia? Demensia lebih banyak ditemui pada orang lanjut usia, karena pada masa tersebut terjadi proses degeneratif yang menyebabkan penurunan fungsi tubuh secara umum.
-
Siapa yang rentan mengalami demensia? Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada American Journal of Public Health mengungkap bahwa wanita lanjut usia yang memiliki jaringan sosial luas, cenderung memiliki risiko demensia dan masalah kognitif yang lebih rendah.
-
Apa saja kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko demensia? Beberapa kebiasaan sehari-hari yang tampak tak berbahaya sebenarnya dapat meningkatkan risiko demensia, dan penting untuk memahami dampaknya. Berikut adalah enam kebiasaan tersebut: Tidak Bergerak atau Terlalu Lama Duduk Olahraga, terutama jenis aerobik, terbukti dapat membantu mengurangi gangguan kognitif dan risiko demensia.
Selain mengetahui beberapa faktor penyebab demensia, perlu dikenali pula berbagai gejala yang sering muncul. Dengan memahami gejalanya, Anda bisa mendeteksi secara dini ketika mengalami beberapa tanda yang merujuk pada penyakit demensia. Anda juga bisa membantu anggota keluarga yang mengalami beberapa gejala ini.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut kami merangkum penyebab demensia, gejala, hingga cara pencegahan yang dapat dilakukan.
Penyebab Demensia dan Faktor Risikonya
©2015 Merdeka.com/ www.iran-daily.com
Penyebab Demensia
Penyebab demensia tidak lain karena terjadinya kerusakan atau hilangnya sel saraf dan koneksinya di otak. Tergantung pada area otak yang rusak, setiap orang dapat mengalami dan mengembangkan gejala yang berbeda.
Dalam hal ini, penyakit Alzheimer menjadi penyebab paling umum pada penderita demensia. Meskipun tidak semua penyebab penyakit Alzheimer diketahui, para ahli mengetahui bahwa sebagian kecil terkait dengan mutasi tiga gen, yang dapat diturunkan dari orang tua ke anak.
Pada penderita Alzheimer, biasanya memiliki plak dan kusut di bagian otak. Plak adalah gumpalan protein yang disebut beta-amiloid, dan kusut adalah kusut berserat yang terbuat dari protein tau. Diperkirakan gumpalan ini merusak neuron sehat dan serat yang menghubungkannya.
Selain itu penyebab demensia juga bisa dipengaruhi oleh kondisi kesehatan lain. Mulai dari penyakit Huntington, cedera otak traumatis, hingga penyakit Parkinson. Berikut penjelasannya:
Faktor Risiko
Selain beberapa penyebab di atas, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko demensia pada seseorang. Beberapa faktor risiko ini meliputi:
Gejala Demensia
Setelah mengetahui penyebab demensia dan faktor risikonya, berikutnya terdapat beberapa gejala yang sering muncul pada penderita demensia. Dengan memahami beberapa gejala ini, Anda bisa mendeteksi lebih dini jika terjadi tanda-tanda yang merujuk pada penyakit demensia. Berikut beberapa gejala demensia yang perlu diperhatikan:
Perubahan kognitif
Perubahan psikologis
Cara Mencegah Demensia
©Pixabay
Setelah mengetahui beberapa penyebab demensia, faktor risiko, dan berbagai gejalanya, terakhir terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko demensia. Cara pencegahan ini tidak lain dengan menerapkan pola hidup sehat untuk tubuh dan otak guna menurunkan risiko demensia yang dapat terjadi. Berikut beberapa cara mencegah demensia yang bisa dipraktikkan:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenali penyakit yang dapat menyerang orang tua Anda saat lanjut usia. Mulai dari penyakit kardiovakular hingga kehilangan fungsi otak seperti hilang ingat.
Baca SelengkapnyaPada sejumlah kasus penurunan kemampuan otak itu dimulai pada usia 30 tahun
Baca SelengkapnyaDemensia adalah istilah untuk sekelompok gejala yang memengaruhi memori, kemampuan berpikir, dan kemampuan sosial.
Baca SelengkapnyaDemensia merupakan salah satu ancaman kesehatan yang bisa berisiko terjadi akibat gaya hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaStroke bukan hanya masalah kesehatan di usia tua, namun juga menjadi ancaman bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaAnak muda wajib mengetahui berbagai faktor penyebab stroke, gejala, hingga cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaStroke dapat terjadi pada orang-orang muda, termasuk mereka yang masih dalam masa produktif.
Baca SelengkapnyaMeskipun tidak ada cara pasti, cara mencegah gangguan mental pada lansia dengan, mengelola stres, menjalani pengobatan secara rutin, & menjaga hubungan sosial.
Baca SelengkapnyaKebiasaan sehari-hari yang kita miliki ternyata bisa berpengaruh terhadap munculnya risiko demensia di diri kita.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos penyakit Alzheimer yang sering menyesatkan karena tak memiliki dasar penjelasan ilmiah.
Baca SelengkapnyaSejumlah faktor risiko terjadinya stroke di usia muda kerap tidak kita sadari sehingga terlanjur terjadi.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis penyakit keturunan yang diwariskan secara genetik dan menjadi tantangan dalam dunia medis.
Baca Selengkapnya