Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 24 April: Peringati Hari Angkutan Nasional, Ini Sejarah dan Tujuannya

Peristiwa 24 April: Peringati Hari Angkutan Nasional, Ini Sejarah dan Tujuannya Bus Damri. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Transportasi atau angkutan umum termasuk wujud teknologi yang menunjukkan perubahan peradaban manusia yang semakin maju. Di mana kini, terdapat berbagai macam transportasi umum yang populer dan banyak digunakan masyarakat. Mulai dari busway, kereta api, hingga pesawat yang dapat melayani tujuan luar negeri.

Bukan hanya itu, Indonesia juga memiliki transportasi baru yang memberikan semakin banyak pilihan bagi masyarakat. Tidak lain adalah Mass Rapid Transit (MRT) yang sudah tersedia di Ibu Kota Jakarta. Selain itu, pemerintah juga sudah memiliki wacana penyediaan transportasi canggih lainnya untuk mempermudah mobilitas masyarakat.

Jauh sebelum banyaknya transportasi modern kini, Indonesia memiliki sejarah angkutan nasional cukup panjang. Bertepatan dengan Hari Angkutan Nasional yang diperingati pada hari ini, tentu menarik untuk dibahas bagaimana awal sejarah angkutan nasional di Indonesia.

Selain mengetahui sejarah angkutan di Indonesia, Anda juga perlu memahami tujuan dari ditetapkannya Hari Angkutan Nasional. Dengan memahami hal ini, Anda bisa lebih bijak dalam menggunakan kendaraan setiap kali bepergian. Seperti saat ini, mulai banyak gerakan untuk menggunakan transportasi umum demi mendukung kesehatan lingkungan yang lebih baik.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sejarah peristiwa 24 April yang diperingati sebagai Hari Angkutan Nasional beserta tujuan dan manfaatnya, bisa disimak.

Peristiwa 24 April: Sejarah Hari Angkutan Nasional

Sejarah peristiwa 24 April yang diperingati sebagai Hari Angkutan Nasional dapat dikatakan bermula dari angkutan DAMRI. DAMRI merupakan lembaga angkutan yang pertama kali berdiri pada 1943, yaitu saat masa pendudukan Jepang di Indonesia.

Pada masa itu, terdapat dua jenis kendaraan yang dipakai yaitu kendaraan angkutan barang menggunakan truk, gerobak, atau cikar yang disebut dengan Unyu Zigyosha, dan angkutan orang yang menggunakan motor dan bus, disebut dengan Zidosha Sokyoko.

ilustrasi bus

©Pixabay

Tak lama setelah itu, tepatnya dua tahun kemudian, lembaga angkutan ini berganti nama usai Indonesia merdeka. Angkutan barang yang sebelumnya disebut dengan Jawa Unyu Zigyosha, berganti nama menjadi Djawatan Pengkoetan. Sedangkan angkutan manusia Zidosha Sokyoko menjadi Djawatan Angkoetan Darat.

Baru pada tahun 1946, kedua angkutan ini digabung menjadi Djawatan Pengangkoetan dan Djawatan Angkutan Darat menjadi Djawatan Angkaoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI). DAMRI memiliki tugas untuk melayani angkutan darat dengan bus, truk, dan kendaraan motor lainnya.

Tidak sampai di situ, perkembangan DAMRI terus berlanjut. Pada tahun 1961, DAMRI berubah status menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN). Dan pada tahun 1984 DAMRI berubah lagi menjadi institusi Perusahaan Umum, atau bisnis transportasi plat merah.

Hingga kini, DAMRI masih terus beroperasi dan pada tahun 2019 melakukan transformasi dengan mengadakan armada baru dengan teknologi tinggi. Dengan begitu, meskipun termasuk transportasi lama namun DAMRI masih layak saing dengan perusahaan transportasi atau angkutan lainnya.

Tujuan dan Manfaat Hari Angkutan Nasional

Setelah mengetahui sejarah Hari Angkutan Nasional, berikutnya perlu dipahami apa tujuan ditetapkannya peringatan ini. Peringatan Hari Angkutan Nasional ini diselenggarakan tidak lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

Dengan menggunakan transportasi umum dalam mobilitas sehari-hari, berarti Anda mendukung perintah dalam memajukan fasilitas-fasilitas umum. Bukan hanya itu, semakin banyak orang menggunakan transportasi umum maka risiko polusi udara juga semakin berkurang.

Di samping itu, terdapat beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan dari penggunaan transportasi umum, yaitu sebagai berikut:

  • Lebih menghemat biaya bensin, Anda cukup membayar tiket transportasi umum yang lebih murah. Bahkan kini, telah berlaku pembayaran non-tunai dengan menggunakan aplikasi modern seperti e-money atau e-wallet.
  • Membantu mengurangi produksi emisi gas rumah kaca yang mempengaruhi kesehatan lingkungan. Di mana polusi udara akan semakin berkurang jika banyak masyarakat menggunakan transportasi umum.
  • Mendorong Anda lebih banyak bergerak. Dengan menggunakan transportasi umum, Anda secara tidak langsung melakukan aktivitas fisik yang lebih aktif, karena harus berjalan menuju halte atau stasiun. Dengan ini, tubuh akan jauh lebih sehat dibandingkan jika Anda sehari-hari mengandalkan transportasi pribadi.
  • Menghemat biaya parkir. Dengan menggunakan transportasi umum, Anda tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk parkir. Tentu ini akan sangat menghemat jika Anda harus pergi ke beberapa tempat.
  • Menghemat tenaga. Menggunakan transportasi umum juga dinilai jauh lebih hemat tenaga karena Anda tak perlu lagi menyetir ketika bepergian. Cukup duduk dan melihat pemandangan selama perjalanan, dan Anda bisa sampai tujuan dengan kondisi tubuh yang lebih santai dan nyaman.
  • (mdk/ayi)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
    4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

    Hari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.

    Baca Selengkapnya
    Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan
    Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

    Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

    Baca Selengkapnya
    Peringatan Hari Pertahanan Sipil 19 April, Berikut Sejarah dan Tujuannya
    Peringatan Hari Pertahanan Sipil 19 April, Berikut Sejarah dan Tujuannya

    Hari Pertahanan Sipil memiliki sejarah yang terkait erat dengan perkembangan politik dan keamanan nasional.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
    21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

    Hari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.

    Baca Selengkapnya
    24 Agustus: Peringatan Hari Anak Jakarta Membaca, Berikut Sejarah dan Tujuannya
    24 Agustus: Peringatan Hari Anak Jakarta Membaca, Berikut Sejarah dan Tujuannya

    Hari Anak Jakarta Membaca merupakan inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca di kalangan anak-anak, khususnya di wilayah Jakarta.

    Baca Selengkapnya
    Melihat ke Belakang Sejarah Awal Mula Mobil di Dunia Sebelum Sampai ke Indonesia
    Melihat ke Belakang Sejarah Awal Mula Mobil di Dunia Sebelum Sampai ke Indonesia

    Mengintip Sejarah Awal Mula Mobil di Dunia Hingga Masuk ke Indonesia

    Baca Selengkapnya
    Peristiwa 29 Juni: Peringatan Hari Keluarga Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
    Peristiwa 29 Juni: Peringatan Hari Keluarga Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

    Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni merupakan momen penting bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    Baca Selengkapnya
    Sejarah Geng Motor di Indonesia, dari Kelompok Awal Hingga Tindakan Berbahaya
    Sejarah Geng Motor di Indonesia, dari Kelompok Awal Hingga Tindakan Berbahaya

    Perjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!

    Baca Selengkapnya
    Penampakan Stasiun Kereta Api Barang Terbesar Nusantara  Dibangun Zaman Belanda, Kini Jadi Bangunan Terbengkalai
    Penampakan Stasiun Kereta Api Barang Terbesar Nusantara Dibangun Zaman Belanda, Kini Jadi Bangunan Terbengkalai

    Pernah menjadi stasiun kereta api barang terbesar di Nusantara, kini justru jadi bangunan terbengkalai.

    Baca Selengkapnya