Peristiwa 4 November: Terbunuhnya Hara Takashi, Perdana Menteri Jepang yang Sederhana
Merdeka.com - Hari ini, 4 November pada 1921 silam, menjadi peristiwa nahas bagi Perdana Menteri Jepang Hara Takashi. Perdana Menteri Jepang ke-10 itu tewas dibunuh oleh seorang fanatik kubu sayap kanan politik di Stasiun Tokyo.
Dikutip dari Britannica, Takashi ditusuk oleh pelaku saat baru tiba di Stasiun Tokyo, tepatnya di sebelah selatan dekat loket pembelian tiket. Pria kelahiran 9 Februari 1856 ini terbunuh saat hendak melakukan perjalanan menuju Kyoto, Jepang. Setelah diinvestigasi, pembunuh Takashi diketahui bernama Nakaoka Konichi, yang bekerja sebagai staf di Stasiun Tokyo.
Pelaku mengaku, membunuh Takashi karena kecewa dengan kebijakan Perdana Menteri incumbent tersebut yang dianggap hanya mementingkan kelompok tertentu. Tentu saja peristiwa pembunuhan ini menggemparkan publik, karena menjadi insiden kali pertama menimpa seorang pemimpin negara sejak Jepang memiliki pemerintahan yang diatur oleh konstitusi.
-
Bagaimana tokoh PKI itu akhirnya mati? Orang itu baru tewas setelah peluru diusap dengan pasir sambil didoakan.
-
Apa yang dijatuhkan di Hiroshima? Bom atom 'Little Boy' yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat itu menewaskan sekitar 140.000 dari 350.000 penduduk Hiroshima.
-
Apa yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki? Pada Agustus 1945, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan dua bom nuklir Little Boy dan Fat Man ke kota Hiroshima dan Nagasaki. Pengeboman ini menewaskan sedikitnya 129.000 hingga 226.000 orang.
-
Apa yang terjadi pada 29 Juli 1921? Adolf Hitler menjadi pemimpin Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, NSDAP) pada 29 Juli 1921, sebuah peristiwa yang menandai awal dari perubahan besar dalam politik Jerman.
-
Siapa pemimpin pasukan Jepang di Indonesia? Pasukan Jepang yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Hitoshi Imamura berhasil menggantikan kekuasaan Belanda setelah melakukan invasi yang cepat dan efektif.
-
Siapa yang memimpin pemberontakan melawan Jepang? KH Zainal Mustafa melakukan pemberontakan terhadap Pemerintahan Jepang bersama dengan para santri-santrinya yang berada di Jawa Barat.
Lantas, apa sebenarnya latar belakang pembunuhan Hara Takashi? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari Liputan6.com:
Mengenal Hara Takashi, Perdana Menteri Jepang yang Sederhana
Hara Takashi adalah salah seorang politikus dan Perdana Menteri Jepang yang lahir di Prefektur Iwate pada 9 Februari 1856. Takshi merupakan putra dari keluarga kelas samurai yang menentang Restorasi Meiji dan pembentukan pemerintahan yang kelak dipimpin oleh Takashi sendiri.
Sepanjang hidupnya, Takashi pernah menduduki beberapa jabatan penting bagi pemerintahan Jepang. Pada 1882, ia menjabat di Kementerian Luar Negeri atas permintaan Menteri Luar Negeri Inoue Kaoru. Setelah itu, tepatnya pada tahun 1900, Takashi bergabung dengan partai politik Rikken Seiyuki, yang didirikan oleh lt Hirobumi.
Kemudian pada 28 September 1918, Takashi diangkat menjadi perdana menteri. Hal ini juga menandai satu-satunya waktu di Jepang pra-1945 bahaw jabatan perdana menteri dipegang oleh anggota legislatif terpilih dari partai besar. Selain itu, Takashi juga menjadi perdana menteri dari warga sipil pertama dalam sejarah Jepang.
Latar Belakang Terbunuhnya Hara Takashi
britannica.com
Pembunuhan PM Takashi mengejutkan banyak pihak. Peristiwa nahas ini menjadi kali pertama seorang pemimpin negara dibunuh sejak Jepang memiliki pemerintahan yang diatur oleh konstitusi.
Sebagai perdana menteri, Takashi memang dikenal sebagai pemimpin yang tidak populer. Hal ini karena kebijakannya yang dianggap mengecewakan kaum liberal dan sosialis, termasuk penolakan Takashi atas usulan hak pilih universal. Selain itu, ia juga merupakan seorang pemimpin yang hidup sederhana, tinggal di rumah kontrakan Shiba Park, Tokyo, Jepang.
Seperti dikutip dari Britannica, Takashi ditusuk pelaku saat baru tiba di Stasiun Tokyo, tepatnya di sebelah dekat loket pembelian tiket. Saat itu, Takashi hendak melakukan perjalanan menuju Kyoto Jepang. Pelaku yang bernama Nakaoka Konichi itu, mengaku kecewa dengan kebijakan Hara Takashi yang kerap dianggap hanya mementingkan kelompok tertentu.
Sepeninggalan Takashi, posisi Perdana Menteri digantikan oleh Takahashi Korekiyo, yang juga sekaligus menjabat sebagai Presiden. Korekiyo berjanji akan melanjutkan hal yang positif dari kebijakan Kabinet Takashi yang sebelumnya. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun 2023 ini, Gempa Besar Kanto memperingati 100 tahun kejadiannya. Berikut kisahnya.
Baca Selengkapnya"Ini kok tidak seperti biasanya?" ujar Presiden Soeharto yang cuma dapat dua ikan saat memancing di perairan sebelah barat Anyer.
Baca SelengkapnyaArifin merupakan salah satu tokoh kunci atas menyerahnya Jepang di Kota Solo.
Baca SelengkapnyaIa melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaMohammad Hatta adalah pahlawan nasional yang dikenal cerdas, jujur, dan bijaksana.
Baca SelengkapnyaDi tengah kesunyian beranda Istana, tiba-tiba dari atas langit Istana, terdengar suara pesawat.
Baca SelengkapnyaAcara makan malam di Seoul menjadi akhir yang tragis bagi pemimpin ketiga negara republik Korea Selatan ini.
Baca SelengkapnyaJatuhnya bom atom di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945 merupakan salah satu peristiwa paling dramatis dalam sejarah Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaTangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca SelengkapnyaMeski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.
Baca SelengkapnyaOda Nobunaga adalah seorang daimyo Jepang yang sangat berpengaruh pada era Sengoku Jepang. Namun ia harus meninggal secara tragis dalam sebuah insiden.
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen saat presiden Soekarno meninggal dunia dan jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka.
Baca Selengkapnya