Prodi Antropologi UGM Jadi Nomor Satu di Indonesia, Ini 3 Faktanya

Merdeka.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan universitas terbaik di Indonesia. Begitu pula dengan setiap prodi yang ada di dalamnya. Banyak di antara prodi-prodi itu yang mendapat predikat terbaik se-Indonesia. Salah satunya adalah Prodi Antropologi UGM.

Dikutip dari Ugm.ac.id pada 26 April 2023, lembaga pemeringkatan EduRank telah mengeluarkan daftar kampus yang memiliki Prodi Antropologi terbaik di Indonesia tahun 2023 yang bisa digunakan sebagai referensi.

Dari pemeringkatan itu, Prodi Antropologi UGM keluar sebagai juaranya. Lalu seperti apa penghitungan peringkat itu bekerja? Dan apa yang membuat Prodi Antropologi menjadi nomor satu? Berikut selengkapnya:

Nomor Satu di Indonesia

©ugm.ac.id

Dalam menentukan peringkat Prodi Antropologi ini, EduRank tidak membedakan antara program sarjana dan pasca sarjana. Dari daftar peringkat kampus itu, Prodi Antropologi UGM berada di peringkat pertama, diikuti Prodi Antropologi Universitas Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Universitas Diponegoro, dan Universitas Brawijaya. Lalu di bawahnya ada Universitas Hasanudin, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, UIN Sunan Kalijaga, dan Universitas Negeri Medan.

Kepala Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Prof. Dr. Pujo Semedi, M.A, mengaku bersyukur dengan hasil tersebut. Di Asia sendiri, Prodi Antropologi UGM menduduki peringkat 21.

“Kita sangat bersyukur jika Antropologi UGM dapat peringkat tertinggi di Indonesia dan 21 Asia. Tentu saja kami senang,” kata Dr. Pujo.

Pentingnya Riset dan Pengabdian Masyarakat

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Pressmaster

Pujo mengatakan, salah satu sebab tingginya Prodi Antropologi di EduRank adalah tingginya hasil publikasi riset dari para staff-nya. Bahkan jumlah publikasi riset itu terus meningkat dari tahun ke tahun. Walaupun melakukan kolaborasi dalam skala internasional untuk melakukan riset itu, Pujo mengatakan topik riset lebih dominan mengenai Indonesia.

Selain itu, pada setiap semester pihaknya juga melakukan pertukaran dosen dengan berbagai universitas bergengsi di Eropa. Sementara di bidang pengabdian kepada masyarakat, para dosen juga melakukan tugasnya dengan baik.

“Secara teratur selalu ada staf dosen yang bekerja dengan swasta dan pemerintah untuk pengembangan masyarakat,” kata Pujo.

Prospek Kerja

©2019 Merdeka.com

Untuk prospek peluang kerja bagi mahasiswanya, Pujo mengaku pihaknya selalu menekankan bahwa Departemen Antropologi selalu bekerja untuk membuka jalan agar mahasiswanya menjadi orang pandai, berpikiran terbuka, paham dengan persoalan-persoalan kemanusiaan dewasa ini, dan bisa bekerja untuk merumuskan alternatif jalan keluar untuk persoalan tersebut.

“Untuk perkara lapangan kerja, jika mahasiswa berhasil menjadi manusia yang pandai maka mereka akan mampu bekerja di bidang apa saja dan selalu siap untuk mempelajari hal baru dalam kehidupan,” pungkas Pujo. (mdk/shr)