Sejarah Gedung Militair Societeit di Jogja, Dulunya Tempat Pesta Serdadu Belanda
Merdeka.com - Gedung-gedung tua peninggalan Belanda masih bisa dijumpai pada sudut-sudut tertentu di Kota Jogja. Bahkan beberapa di antaranya masih digunakan untuk khalayak luas.
Salah satunya adalah Gedung Militair Societeit yang berada di Jalan Sriwedani No. 1 Ngupasan, Yogyakarta. Keberadaan gedung itu tak lepas dari kebijakan Desentralisasi Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1903. Kebijakan itu membuat kota-kota di Jawa selain Batavia mengalami pertumbuhan dan perkembangan pesat begitu pula dengan Yogyakarta.
Saat itu, Gedung Militair Societeit dijadikan sebagai pusat kesenian rakyat pada saat itu. Lalu seperti apa penggunaan gedung ini? berikut selengkapnya:
-
Apa yang awalnya menjadi Gedung Kesenian Jakarta? Mulanya bernama Municipel Theatre Sebelum menjadi pusat kesenian warga, Gedung Kesenian Jakarta merupakan ruang hiburan sederhana yang terbuat dari gedek bambu yang sudah ada pada 1804.
-
Dimana Istana Negara Yogyakarta dibangun? Pada awalnya, Istana Kepresidenan Yogyakarta merupakan rumah resmi seorang residen Belanda bernama Anthonie Hendriks Smissaert.
-
Mengapa Gedung Kesenian Jakarta dipilih sebagai markas militer Jepang? Setelahnya, gonjang ganjing perebutan kekuasaan sempat terjadi di awal 1940-an, ketika Jepang masuk ke Indonesia. Lokasi ini kembali digeser fungsinya, yakni sebagai markas militer dan penyiksaan tawanan tentara.
-
Dimana Gedung Kesenian Jakarta dibangun? Di masa-masa awal keberadaannya, gedung ini bernama Municipel Theatre atau Schouwburg, yang memiliki arti gedung komidi, dan didirikan di dekat kawasan pasar baru Jakarta Pusat karena dinilai strategis.
-
Apa fungsi Istana Negara Yogyakarta sekarang? Istana itu hingga kini menjadi tempat menginap tamu-tamu besar yang berkunjung ke Yogyakarta
-
Apa kegunaan Gedung Kawedanan Boja dulunya? Pada era penjajahan Belanda, gedung ini digunakan untuk pengawas perkebunan.
Hadir Seiring Pembangunan Loji Belanda
©Jogjaprov.go.id
Kebijakan desentralisasi Belanda membuat loji-loji kecil (kompleks perumahan orang Belanda) bermunculan di Yogyakarta. Salah satunya loji kecil yang dibangun di sebelah timur Benteng Vredeburg.
Tak hanya bangunan rumah, mereka juga membangun bangunan yang digunakan sebagai ruang publik, salah satunya Gedung Militair Societiet ini.
Sebelum berdiri gedung itu, di sebelah utara gedung merupakan kuburan Belanda, sementara sebelah selatannya berupa lapangan. Tak ada dokumen yang jelas kapan bangunan ini dibangun. Diperkirakan Gedung Militair Societeit ini dibangun sebelum pendirian Societiet Pakualaman tahun 1908.
Pemanfaatan Gedung Militair Societeit
©Jogjaprov.go.id
Dilansir dari kemdikbud.go.id, Gedung Militair Societeit tidak hanya dibangun untuk khalayak umum, namun juga untuk kalangan militer. Bahkan pada awal-awal dibangunnya, gedung ini digunakan untuk rekreasi keluarga militer Belanda yang bertempat tinggal di lingkungan loji.
Pada saat akhir pekan, gedung ini akan menjadi tempat berbagai pertunjukan seperti sulap, tonil Sam Pek Eng Thay, drama Hamlet, dansa dan pertunjukan musik, dan juga tempat latihan anggar.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini digunakan oleh Kenpetai, yaitu polisi militer Jepang, untuk balai pertemuan serta tempat latihan samurai dengan menggunakan tongkat pada siang hari.
Gedung Militair Societeit Setelah Indonesia Merdeka
©Jogjaprov.go.id
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, bangunan Gedung Militair Societeit digunakan untuk Markas Besar Polisi Tentara (MBPT).
Salah seorang tentara yang pernah bermarkas di gedung ini adalah Kapten Tjokropranoto (pengawal pribadi Jenderal Soedirman dan mantan Gubernur DKI Jakarta). Pada tahun 1982, gedung itu direhabilitasi, direvitalisasi, dan digunakan sebagai tempat kegiatan pendidikan dan kebudayaan.
Pada reformasi tahun 1998, gedung ini direvitalisasi kembali dan digunakan untuk UPT Taman Budaya Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kini gedung itu menjadi bagian dari Kompleks Taman Budaya (TBY). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan dengan gayaarsitektur eklektisisme ini jadi saksi masa kolonialisme Belanda di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGedung ini awalnya jadi lokasi hiburan militer bagi kalangan warga Belanda
Baca SelengkapnyaGedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia
Baca SelengkapnyaDalam sejarahnya, bregada Kraton Yogyakarta telah mengikuti beragam peperangan.
Baca SelengkapnyaGedung tersebut merupakan tempat sosialita orang-orang Belanda. Sayangnya, kini gedung tersebut sudah dihancurkan untuk dijadikan lahan parkir.
Baca SelengkapnyaKini Wisma Perdamaian lebih sering digunakan untuk kegiatan budaya, seni atau pendidikan.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bintaran sebagai tempat tinggal orang Eropa terjadi pada dekade 1860 hingga 1890
Baca SelengkapnyaPenjara ini juga jadi saksi pembantaian para pemuda pejuang kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaNdalem Sopingen pada awalnya dibangun oleh seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta sekitar tahun 1800.
Baca Selengkapnyaintip fakta-fakta menarik tentang Stadion Siliwangi Bandung yang akan jadi tempat konser Sheila On 7 bertajuk ''Tunggu Aku di Bandung''
Baca SelengkapnyaRumah Joglo ini jadi ikon Desa Wisata Tanjung di Kabupaten Sleman DIY.
Baca SelengkapnyaSelabintana dulunya merupakan tempat berlibur orang-orang Eropa dari Batavia.
Baca Selengkapnya