Tingkat Depresi di Indonesia Meningkat, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya
Merdeka.com - Depresi merupakan masalah gangguan mental serius yang harus segara mendapatkan penanganan. Jika tidak segara ditangani, gangguan ini bisa menyebabkan penderita rentan melakukan bunuh diri. Untuk itu, sudah seharusnya setiap orang memahami gejala dan penyebab depresi.
Melansir dari Liputan6.com, tingkat depresi di Indonesia meningkat tiga kali lipat selama pandemi. Jika dibandingkan dengan dua tahun belakangan ini, lonjakan tersebut mencapai angka 28 persen melibatkan 1.161 responden dari periode Maret hingga April 2020. Kemudian pada 2021, lonjakan terjadi lagi hingga bertambah menjadi 32 persen.
Sementara itu, Indonesia juga diperkirakan menjadi negara dengan jumlah kematian akibat bunuh diri tertinggi di Asia Tenggara. Hal tersebut yang kemudian perlu diwaspadai, karena depresi bisa menyerang siapa saja tanpa terkecuali.
-
Mengapa depresi terselubung berbahaya? Depresi terselubung juga dapat meningkatkan risiko bunuh diri, karena orang yang mengalaminya merasa tidak ada harapan atau jalan keluar.
-
Mengapa Depresi Klinis perlu ditangani? Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.
-
Masalah kesehatan apa yang bisa terjadi akibat depresi? Sejumlah kondisi mungkin dialami seseorang sebagai dampak dari depresi atau juga sebaliknya.
-
Siapa yang bisa terkena depresi? Depresi bisa dialami oleh siapa saja.
-
Kenapa penting untuk mengetahui gejala awal depresi? Keterlambatan dalam penanganan depresi sendiri tentunya akan memberikan dampak yang buruk bagi para penderitanya.
-
Siapa yang bisa terdampak depresi? Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja. Mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak juga memiliki risiko yang cukup tinggi di masa kini.
Lantas, apa penyebab tingkat depresi di Indonesia meningkat dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Kemenkes dan Healthline:
Tingkat Depresi di Indonesia
©Shutterstock
Virus corona yang menjadi pandemi dunia memicu perubahan besar perilaku manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Banyak orang merasa cemas, takut, dan memikirkan hal-hal buruk tentang masa depan, terutama bagi korban positif virus corona. Tentu saja kondisi tersebut menyebabkan kesehatan mental terganggu.
Dikutip dari Kemenkes, kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin seseorang berada dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga bisa menikmati kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, orang yang mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, dan akhirnya mengarah pada gangguan depresi.
Depresi sendiri merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Selain itu, seseorang yang mengalami depresi juga tidak bisa membina hubungan baik dengan lingkungan sekitar. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti mengalami kesedihan yang mendalam dan memiliki pengalaman traumatis.
Tingkat depresi Indonesia pada 2021 meningkat menjadi 32 persen karena dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab. Seperti dikutip dari Kemenkes, masalah keterbatasan sosial karena terlalu lama di rumah dan kehilangan pekerjaan, dianggap menjadi faktor penyebab meningkatnya depresi di Indonesia.
Gejala Depresi
Depresi menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), depresi menempati peringkat ke-4 sebagai penyakit yang ada di dunia. Adapun ciri-ciri depresi bisa dilihat dari dua aspek, yakni fisik dan psikologi yang ditandai seperti berikut:
1. Merasa putus asa dan tidak berharga
2. Sering merasa cemas dan khawatir yang berlebihan
3. Kehilangan selera untuk melakukan aktivitas sehari-hari
4. Sering merasakan suasana hati yang buruk dan perasaan sedih yang berkelanjutan
5. Selalu merasa kelelahan dan kehilangan gairah seksual
6. Kehilangan selera makan dan sering merasa pusing yang tidak jelas alasannya
7. Berat badan turun secara drastis atau naik drastis
8. Memiliki keinginan untuk bunuh diri
Penyebab Depresi
©©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Daniel Schweinert
Seseorang yang menderita gangguan depresi maka akan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini bisa memicu masalah fisik maupun emosional. Bahkan tak jarang pengidap depresi akan selalu merasa putus asa, tidak berharga, dan menyalahkan diri sendiri.
Penyebab depresi belum diketahui secara pasti, namun biasanya seseorang yang mengidap depresi disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:
Trauma
Trauma merupakan pengalaman emosional yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari memori kejadian buruk di masa silam. Kondisi kejiwaan ini biasanya disebabkan oleh suatu kejadian buruk dan cara seseorang dalam memaknai peristiwa menyakitkan tersebut. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari dan mengalami gangguan depresi.
Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual juga dapat meninggalkan trauma yang mendalam bagi korban. Salah satu kelompok paling rentan yang bisa mengalami kondisi ini adalah anak-anak. Kejadian ini bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan stres dan depresi.
Kekerasan Emosional
Kekerasan emosional atau bullying menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami depresi. Beberapa kekerasan emosional seperti ejekan dan hinaan dapat berpengaruh buruk bagi kondisi kejiwaan penderita. Seseorang yang sering dituntut terlalu keras, bahkan melebihi kemampuan, bisa meningkatkan risiko mengalami stres dan depresi.
Riwayat Keluarga
Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan depresi maka lebih berisiko mengalami depresi. Depresi bersifat sangat kompleks, artinya banyak gen berbeda yang masing-masing memberi efek kecil, daripada gen tunggal yang berkontribusi terhadap risiko penyakit.
Selain itu, memiliki riwayat penyalahgunaan narkoba atau alkohol bisa memengaruhi risiko seseorang mengalami depresi. Tak heran, jika banyak pengidap gangguan depresi karena memiliki riwayat dengan obat-obatan terlarang.
Cara Mencegah Depresi
Menjaga kesehatan menjadi salah satu hal paling penting yang perlu menjadi perhatian setiap orang. Tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga setiap hari. Pentingnya menjaga kesehatan mental sebab jika kesehatan mental terganggu, kondisi fisik dan kualitas hidup bisa menurun.
Pentingnya menjaga kesehatan mental karena kesehatan mental dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari individu. Jika kesehatan mental terganggu, emosinya menjadi tidak stabil, sering merasa lelah, jenuh, pusing, dan tidak mampu bersosialisasi dengan baik. Untuk itu, setiap individu wajib memahami pentingnya menjaga kesehatan mental agar terhindar dari depresi.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Melansir dari Mental Health Foundation, seseorang yang mengalami depresi, diketahui mengalami peningkatan risiko penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, setiap individu wajib memahami pentingnya menjaga kesehatan mental sejak dini.
Secara umum, depresi berat harus melibatkan bantuan medis profesional dari psikolog atau psikiater. Hal ini perlu dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang sebenarnya terjadi. Dilansir dari Help Guide, berikut beberapa cara mencegah depresi yang bisa dilakukan:
• Olahraga secara teratur, minimal 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit.
• Hindari kebiasaan menyendiri dengan cara mencari komunitas yang baik.
• Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan pola makan teratur.
• Luangkan waktu untuk melakukan meditasi.
• Bersikap terbuka dengan orang-orang sekitar.
• Hindari konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang.
(mdk/jen)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kasus bunuh diri, gangguan kesehatan mental menjadi pemicu utama.
Baca SelengkapnyaSebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaTernyata paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental
Baca SelengkapnyaBeberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca SelengkapnyaMelihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaAdiksi terhadap pornografi serta judi online juga patut diperhatikan.
Baca SelengkapnyaMasalah bunuh diri merupakan salah satu problem yang dihadapi oleh remaja dan perlu dihadapi dengan tepat.
Baca SelengkapnyaDepresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.
Baca SelengkapnyaJarak rumah ke kantor yang jauh membuat seseorang rentan mengalami masalah fisik.
Baca SelengkapnyaDampak polusi udara tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi memberikan tekanan besar pada kesehatan mental masyarakat.
Baca SelengkapnyaMeskipun tidak ada cara pasti, cara mencegah gangguan mental pada lansia dengan, mengelola stres, menjalani pengobatan secara rutin, & menjaga hubungan sosial.
Baca SelengkapnyaAdapun metode skrining yang digunakan, melalui kuesioner Patient Health Questionnaire-9 atau PHQ-9.
Baca Selengkapnya