TPST Piyungan Ditutup, Begini Cara Sultan HB X Tangani Permasalahan Sampah
Sri Sultan HB X menyiapkan tempat pembuangan sementara, namun kapasitasnya juga sangat terbatas
Sri Sultan HB X menyiapkan tempat pembuangan sementara, namun kapasitasnya juga sangat terbatas
TPST Piyungan Ditutup, Begini Cara Sultan HB X Tangani Permasalahan Sampah
Dengan ditutupnya TPST Piyungan selama 1,5 bulan, tiga wilayah di DIY, Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta mengalami kondisi darurat sampah.
Terkait hal ini, Gubernur DIY Sri Sultan HB X punya cara jitu untuk menanganinya. Ia menyiapkan sebuah lahan berstatus tanah kesultanan atau Sultan Ground di Kecamatan Cangkringan, Sleman, sebagai tempat pembuangan sampah sementara.
Ia mengatakan, lahan itu dipilih di Cangkringan karena dinilai jauh dari permukiman warga. "Sudah disepakati. Administrasi belakangan. Pokoknya sampah bisa masuk, jangan numpuk. Itu nanti yang dulu dibuang ke Piyungan, sementara dipindah ke sana saja," kata Sri Sultan dikutip dari ANTARA pada Senin (24/7). Ia mengatakan, saat ini pemerintah daerah sedang menyelesaikan pembuatan geomembran agar air lindi tidak mencemari lingkungan di sekitar lahan.
Sultan mengatakan pengelolaan sampah di TPA Regional Piyungan ke depan akan menggunakan proses pengeringan dan pengepresan. Sementara pemilahan sampahnya akan dilakukan di Piyungan atau sebagian diselesaikan di kabupaten/kota, sebelum masuk ke Piyungan.
“Kami kerja sama dengan KPBU untuk mencarikan calon investor untuk pengolahan sampah. Entah itu plastik, entah itu karton, entah itu kaleng dan kita hanya ngepres saja. Dari sampah yang ada dipres supaya keluar airnya, bisa kering, nanti dipotong-potong, baru kita bicara biomassa."
Gubernur DIY Sri Sultan HB X, dikutip dari ANTARA.
Sementara itu Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana menjelaskan lahan di Cangkringan hanya difungsikan selama TPA Piyungan ditutup. Hal ini dikarenakan lahan tersebut hanya dapat menampung sampah hingga 30 hari.
"Intinya kita menyiapkan lahan. Saya garis bawahi, lahan darurat. Bukan untuk selamanya, dan mungkin hanya cukup untuk hitungannya hari, bukan bulan. Ini adalah langkah darurat untuk Yogyakarta, Sleman, dan Bantul. Kami tekankan agar pemerintah kabupaten dan kota harus mengurangi sampah dari hulu,"
Tri Saktiyana, dikutip dari ANTARA pada Senin (24/7).
- Bocah Tenggelam di Area Lomba Layar PON Aceh-Sumut, Begini Kronologi Lengkapnya
- Cerita Turis Jerman Kagum Lihat Langsung IKN
- Forum Kreator Era AI Diharapkan Bisa Berbagi Pengalaman Gunakan AI
- Nikita Mirzani akan Diperiksa terkait Kasus Dugaan Aborsi Anaknya Besok
- Kampanye di Kolaka, Cagub ASR Jelaskan Tiga Program Dasar Sejahterakan Rakyat Sultra
Berita Terpopuler
-
Arsjad Rasjid Minta Bantuan Jokowi Atasi Kisruh Pengangkatan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Kadin
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Ahmad Luthfi Ungkap Pesan Jokowi untuk Dirinya, Tuntaskan Masalah di Jateng
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Prabowo Ucapkan Kata Menyentuh Bikin Jokowi Terharu, Luhut Datang Beri Hormat
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Menohok Pesan Jokowi Depan Prabowo "Jangan Bikin Kebijakan Ekstrem Rugikan Rakyat!"
merdeka.com 15 Sep 2024