3 Fakta Baru Paus Balin Mati di Pesisir Surabaya, Peneliti Ungkap Potensi Ini
Merdeka.com - Sempat dikira kayu gelondongan, seekor Paus Balin ditemukan mati di kawasan pesisir Kejawan Putih Tambak, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (15/5/2023).
Menurut Koordinator Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur, Suwardi, ada sejumlah faktor yang diduga menyebabkan Paus Balin mati terdampar di laut Surabaya. Mamalia asal Australia itu bisa jadi terkena badai di laut, tersesat saat mencari makan atau bahkan sedang kawin.
Guna memastikan penyebab mamalia laut itu mati bukan di habitat aslinya, BPSL menggandeng lembaga profesional setempat melakukan penelitian lebih lanjut terhadap bangkai Paus Balin tersebut.
-
Dimana Paus punggung patah ditemukan? Gambar tragis seekor paus bungkuk terlihat di lepas pantai Baja California Sur, Meksiko, menggambarkan dampak serangan kapal dengan tulang punggung patah.
-
Dimana paus abu-abu ditemukan? Saat melakukan survei udara pada tanggal 1 Maret, para peneliti dari akuarium memperhatikan seekor paus yang sedang berenang sendirian di kedalaman 30 mil (48 km) tepat di sebelah selatan Nantucket, Massachusetts.
-
Dimana fosil paus terberat ditemukan? Ilmuwan menemukan fosil paus terberat itu di gurun Peru lebih dari 10 tahun lalu, tapi fosil itu baru saja diidentifikasi karena sebelumnya termasuk spesies yang tidak diketahui.
-
Di mana Ikan Pari Jawa pernah ditemukan? Sejauh ini, ikan Pari Jawa hanya ditemukan di Pulau Jawa, tepatnya di sekitar pantai Jakarta.
-
Dimana fosil paus ini ditemukan? Rayanesis mengacu pada Daerah Terlindung Wadi El-Rayan di Fayoum, di mana fosil ini ditemukan.
-
Mengapa Ikan Pari Jawa punah? 'Penangkapan ikan secara intensif dan umumnya tidak diatur kemungkinan yang mengakibatkan berkurangnya populasi ikan pari Jawa,' kata Constance dikutip dari Phys.org, Rabu (27/12). 'Hal ini dibuktikan dengan hasil tangkapan ikan pesisir di Laut Jawa sudah menurun pada tahun 1870an,' Dilanjutkannya, Pesisir utara Jawa, khususnya Teluk Jakarta di mana spesies ini diketahui terdapat, juga merupakan kawasan industri besar, dengan hilangnya dan degradasi habitat yang luas dan berjangka panjang. Dampaknya cukup parah hingga menyebabkan kepunahan spesies ini.
Hasil Autopsi
Autopsi terhadap bangkai Paus Balin sepanjang 12 meter itu dilakukan oleh tim dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
"Dikhawatirkan, paus itu mati karena ada penyakit atau parasit, itu yang belum diketahui. Makanya, kami serahkan kepada dokter hewan, apakah ada parasitnya," terang Suwardi, dikutip dari ANTARA.
Proses autopsi dilakukan di lokasi mamalia laut itu terdampar. Jika proses pemeriksaan hingga hasil autopsi sudah keluar, bangkaiu Paus Balin itu bisa secepatnya dievakuasi dari pesisir Kejawan Putih Tambak Surabaya.
Proses penguraian tubuh Paus Balin hingga tersisa tulang diperkirakan memakan waktu satu bulan.
Nasib usai Dievakuasi
@mamy_yuni♬ suara asli - wahyuniningtiah39
Koordinator BPSPL Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur itu menambahkan bahwa kerangka mamalia asli Autralia itu kelak bisa dijadikan sarana edukasi kepada masyarakat.
"Tergantung pihak Jatim Park kalau memang mau diangkat. Dari kami kalau mau dikoleksi silakan, kerangkanya bisa dimanfaatkan untuk koleksi, edukasi," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan Paus Balin merupakan mamalia laut yang berasal dari wilayah perairan Australia dan tidak ada di Indonesia.
Mengenal Paus Balin
Paus Balin atau yang juga dikenal dengan sebutan Paus Bungkuk Masuk satu subordo dengan lumba-lumba dan pesut. Dikutip dari laman resmi Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Bandung, Paus Balin mempunyai tulang penyaring untuk menyaring makanan dari air.
Berbeda dengan paus lain, Paus Balin atau Paus Bungkuk tidak memiliki gigi. Panjang paus bungkuk dewasa sebesar 12–16 meter dengan berat mencapai 36.000 kilogram.
Paus bungkuk memiliki bentuk tubuh istimewa, di mana sirip dada berukuran panjang dan kepala menonjol. Hewan ini dikenal sebagai hewan akrobatik karena sering muncul di permukaan air.
Dikutip dari Wikipedia, Paus Bungkuk jantan mengeluarkan lagu yang terdengar selama 10 sampai 20 menit dan diulang untuk beberapa jam pada satu waktu. Belum diketahui pasti apa fungsi lagu tersebut, namun diperkirakan ada kaitannya dengan aktivitas seksual sang mamalia laut.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangkai ikan besar ini masih berada di tepi pantai dan menanti tindakan lebih lanjut dari instansi yang berwenang.
Baca SelengkapnyaIni merupakan hiu paus kedua yang ditemukan mati di kawasan itu dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaBangkai seekor paus sperma terdampar di Pantai Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada Kamis (7/12) sekitar pukul 14.00 Wita.
Baca SelengkapnyaUkuran hiu paus itu panjang total 8,27 meter dan lebar 4,1 meter.
Baca SelengkapnyaSeekor paus sperma viral terdampar di Pantai Semawang, Sanur, Denpasar, Bali, Senin (18/12). Mamalia itu sempat akan diobati, namun tidak mampu bertahan.
Baca SelengkapnyaJenis paus yang mati terdampar di Alor diduga paus pilot (Globicephala macrorhynchus).
Baca SelengkapnyaPaus sirip adalah paus terbesar kedua, setelah paus biru.
Baca SelengkapnyaKeberadaan hewan ini terkahir kali diketahui sudah lebih dari 150 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaSeekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca SelengkapnyaAhli menyebut kawanan paus tersebut menunjukkan perilaku yang jarang terjadi.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca Selengkapnya