Candi Kidal, Bangunan Bersejarah di Jatim Bukti Cinta Anusapati pada Ken Dedes
Merdeka.com - Candi Kidal di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang merupakan candi pemujaan tertua di Jawa Timur. Pasalnya, pemerintahan Airlangga (11-12 M) dari Kerajaan Kahuripan dan raja-raja Kerajaan Kediri (12-13 M) hanya meninggalkan Candi Belahan dan Jalatunda yang merupakan petirtaan atau pemandian.
Candi Kidal dibangun pada 1248 M, tepatnya setelah upacara pemakaman 'Cradha' untuk Raja Anusapati dari Kerajaan Singasari. Pembangunan candi ini bertujuan untuk mendarmakan Raja Anusapati supaya mendapat kemuliaan sebagai Syiwa Mahadewa, seperti melansir dari candi.perpusnas.go.id.
Perpaduan Corak
-
Candi Jago dipuja untuk dewa apa? Keunikan Keunggulan Candi Jago yakni bangunan yang digunakan untukmemuja dewa Buddha, namun memiliki relief bernapaskan Hindu.
-
Siapa Ratu terkenal di Jawa? Salah satu tokoh Kerajaan Holing yang mencuri perhatian dunia adalah Ratu Shima.
-
Kenapa Desa Candi Kuning terkenal? Desa Candi Kuning adalah sebuah desa yang terletak di sekitar Tabanan, Bali. Desa ini terkenal karena menjadi spot Pura Ulun Danu di Danau Bratan dan memiliki panorama desa yang asri dan indah.
-
Dimana Candi Mendut berada? Mengutip YouTube Asisi Channel, Candi Mendut segaris lurus dengan Candi Pawon dan Candi Borobudur.
-
Siapa yang membangun Candi Jabung? Lima tahun sebelum kunjungan itu, Desa Kalayu baru saja membangun sebuah bangunan megah untuk tempat pendarmaan.
-
Siapa dewi yang diabadikan pada monumen? Prasasti itu ditulis pada monumen Arslan Kaya atau disebut 'Batu Singa' yang ditulis dalam bahasa Frigia Kuno dari 2.600 tahun lalu di Turki bagian barat. Pada monumen ini menampilkan patung sphinx dan gambar dewi yang diapit oleh singa.
©2021 Merdeka.com/Perpusnas Indonesia
Pada Candi Kidal ditemui perpaduan corak candi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pasalnya, candi ini bangun pada masa transisi dari zaman keemasan pemerintahan kerajaan-kerajaan Jawa Tengah ke kerajaan-kerajaan Jawa Timur.
Seluruh bangunan candi terbuat dari batu andesit dan berdimensi geometris vertikal. Di sekeliling halaman candi terdapat susunan batu yang berfungsi sebagai pagar. Tubuh candi berdiri di atas kaki candi setinggi sekitar 2 meter.
Bangunan Candi
©2021 Merdeka.com/Perpusnas Indonesia
Di depan pintu dibuat tangga batu yang menjadi akses mencapai selasar. Menariknya, anak tangga dibuat tipis-tipis sehingga dari kejauhan tampak bukan seperti tangga masuk yang sesungguhnya. Tangga batu ini tidak dilengkapi pipi tangga berbentuk ukel, sebagaimana yang banyak dijumpai di candi lainnya.
Namun di kiri-kanan anak tangga pertama terdapat tembok rendah berbentuk siku yang menutup sisi samping dan sebagian sisi depan kaki tangga. Tembok rendah atau yang biasa disebut badug semacam ini tidak terdapat di candi lain.
Pintu Candi Kidal menghadap ke barat, dilengkapi bilik penampil dengan hiasan kalamakara (kepala Kala) di atas ambangnya. Hiasan kepala kala ini tampak menyeramkan dengan mata melotot, mulut terbuka serta dua taring besar dan bengkok. Keberadaan dua taring pada kepala kala ini merupakan ciri khas candi Jawa Timuran.
Di sudut kiri dan kanan terdapat jari tangan dengan mudra (sikap) mengancam. Hal ini menambah kesan seram makhluk penjaga bangunan suci candi. Di kiri dan kanan pintu terdapat relung kecil tempat meletakkan arca yang dilengkapi dengan bentuk atap di bagian atasnya. Di atas ambang relung-relung ini juga terdapat hiasan kalamakara.
Atap dan Tubuh Candi
©2021 Merdeka.com/Perpusnas Indonesia
Atap Candi Kidal berbentuk kotak bersusun tiga, semakin ke atas semakin mengecil. Puncaknya tidak runcing, melainkan persegi dengan permukaan cukup luas. Sekeliling tepi masing-masing lapisan dihiasi dengan ukiran bunga dan sulur-suluran. Konon dulu di setiap sudut lapisan atap candi dipasang berlian kecil.
Sekeliling kaki candi dihiasi dengan pahatan bermotif medalion berjajar yang diselingi bingkai bermotif bunga dan sulur-suluran. Di kiri dan kanan pangkal tangga dan di setiap sudut yang menonjol ke luar terdapat patung binatang yang mirip singa. Patung ini posisinya duduk seperti manusia dengan satu tangan terangkat ke atas. Patung-patung ini terlihat seolah sedang menyangga pelipit atas kaki candi yang menonjol keluar dari selasar.
Tubuh candi cukup ramping sehingga selasar di kaki candi tampak cukup lebar. Pada tubuh candi terdapat ruangan yang tidak terlalu luas. Saat ini ruangan tersebut kosong. Dinding candi juga dihiasi dengan pahatan bermotif medalion.
Pada dinding di sisi samping dan belakang terdapat relung tempat meletakkan arca. Relung-relung tersebut dilengkapi dengan bentuk atap dan hiasan kalamakara di atas ambangnya. Namun, tak ada satupun arca yang masih ada di Candi Kidal. Konon, arca Syiwa yang saat ini tersimpan di Museum Leiden Belada dulunya berasal dari Candi Kidal.
Mitos Garudheya
©2021 Merdeka.com/Perpusnas Indonesia
Di seputar kaki Candi Kidal tertuang lengkap mitos Garudheya. Dalam kesusastraan Jawa kuno, mitos Garudheya sangat terkenal di kalangan masyarakat. Garudheya ialah seekor garuda yang berhasil membebaskan ibunya dari perbudakan dengan tebusan air suci amerta (air kehidupan).
Konon, relief mitos Garudheya dibuat untuk memenuhi amanat Anusapati yang ingin meruwat Ken Dedes, ibu yang sangat dicintainya. Cara membaca mitos Garudheya ini menggunakan teknik prasawiya atau berlawanan dengan arah jarum jam, yakni dimulai dari sisi selatan.
Relief pertama menggambarkan seekor garuda menggendong tiga ekor ular besar. Relief kedua melukiskan seekor garuda dengan kendi di atas kepalanya. Kemudian, relief ketiga ialah garuda menggendong seorang wanita. Di antara ketiga relief tersebut, relief kedua ialah yang paling indah dan utuh. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Candi ini dibangun sebagai penghormatan anak kepada ayah
Baca SelengkapnyaDian Sastro mengaku sampai menitikan air mata. Dia merasakan aura yang luar biasa saat melihat arca tersebut.
Baca SelengkapnyaBukit ini memiliki pertautan erat dengan sejumlah tokoh pada era Kerajaan Kadiri.
Baca SelengkapnyaPara pembesar Majapahit mengunjungi candi ini pada bulan khusus.
Baca SelengkapnyaAnusapati merasa diperlakukan berbeda oleh Raja Singasari pertama, Ken Arok.
Baca SelengkapnyaCandi Jabung merupakan salah satu candi yang membuat Thomas Raffles kagum akan kemegahannya.
Baca SelengkapnyaDi candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaCandi Badut menawarkan pesona wisata sejarah sekaligus alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaLokasi candi ini hanya bisa diakses menggunakan motor atau menumpang truk pasir
Baca SelengkapnyaCandi yang berada di Kabupaten Pasuruan ini diakui sebagai bangunan cagar budaya tingkat provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKabupaten Malang merupakan kabupaten tertua di Provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca Selengkapnya