Kopi Arabika Wilis Kediri Tembus Pasar Uni Emirat Arab, Hasil Panen Perkebunan Rakyat
Merdeka.com - Kopi jenis Arabika Wilis asal Kediri, Jawa Timur, tembus pasar ekspor Uni Emirat Arab untuk pertama kalinya. Keberhasilan ekspor ini menyusul tingginya permintaan kopi di pasar global.
Pelaksana Tugas Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri Anang Widodo mengungkapkan, tingginya permintaan kopi di pasar global diperkirakan akan terus meningkat trennya di masa depan.
"Melihat potensi pasar kopi arabika ini, maka sejak 2021 komoditas kopi di Kabupaten Kediri lebih digarap secara intensif," ujar Anang di Kediri, Kamis (22/12/2022).
-
Dimana kopi arabika tumbuh? Kopi arabika hanya bisa tumbuh di dataran dengan ketinggian 1.000 hingga 2.000 mdpl.
-
Apa ciri khas dari Kopi Kemiri Barat? “Selain enak, kopi juga memiliki makna yakni kopi itu hitam dan hitam itu gelap, tapi kopi itu nikmatnya luar biasa, di mata membuat terang dan membuat semangat. Makanya segelap-gelapnya hidup manusia, dia harus bisa menjadi penerang bagi yang lain, “
-
Kapan Kopi Wanoja diekspor ke Arab Saudi? Mengutipdiskominfo.jabarprov.go.id, kopi ini sudah berangkat ekspor pada Februari 2024 ini.
-
Dimana kopi arabika pertama kali ditemukan? Kopi arabika ditemukan di Ethiopia dan diperkenalkan oleh orang Arab ke seluruh dunia, sementara kopi robusta berasal dari Afrika dan diperkenalkan oleh Belanda untuk ditanam secara besar-besaran di Indonesia.
-
Dimana kopi Priangan terkenal? Karena terkenalnya kopi dari Jawa Barat, orang Eropa menyebutnya a cup of Java Mereka tidak menggunakan istilah secangkir kopi, tetapi secangkir Java.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
Pihaknya fokus melakukan budi daya kopi arabika mulai dari standardisasi hingga terus memperbaiki kualitas.
"Sejak 2021, kami fokus ke peningkatan kualitas SDM, mulai pengenalan kopi arabika, standardisasi, budidaya dan lain-lain. Kemudian tahun 2022, 2023, 2024 fokus ke peningkatan kuantitas dan kualitas kopi," imbuhnya.
Panen Perkebunan Rakyat
Kopi Arabika Wilis yang diekspor tersebut merupakan hasil panen dari perkebunan rakyat Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Saat ini, luas lahan perkebunan kopi arabika tersebut mencapai 40 hektare.
Dari luasan tersebut, 24 hektare di antaranya sudah mulai panen. Lahan tersebut berhasil memproduksi kopi sebanyak 200 kilogram yang kemudian diekspor.
"Pada 2024 ditargetkan setiap musim minimal kita punya 1 ton (siap ekspor)," tutur Anang, dikutip dari Antara.
Pemanfaatan Hutan
©2022 Merdeka.com/Dok. UMKM Kabupaten Kediri
Pemkab Kediri juga terus berkoordinasi dengan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri terkait pemanfaatan kawasan hutan untuk kegiatan agroforestry dan pariwisata terpadu.
Lahan di wilayah Perhutani Kediri seluas 100 hektare lebih, nantinya akan dimanfaatkan untuk pengembangan budi daya tanaman kopi arabika sekaligus kegiatan pariwisata.
Anang menambahkan, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana telah mengadakan pertemuan dengan Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri pada awal November 2022 untuk membahas skema kerja sama tersebut.
Dalam pertemuan itu, kata Anang, Bupati menyampaikan bahwa lahan perhutani bisa dimanfaatkan untuk banyak jenis tanaman pertanian seperti di Kecamatan Ngancar yang dimanfaatkan untuk pengembangan buah nanas.
Selain itu, lahan Perhutani di Desa Jugo, Kecamatan Mojo diharapkan dapat dioptimalkan untuk budi daya kopi, sehingga hasil yang didapat lebih maksimal.
Tanaman kopi arabika membutuhkan syarat ketinggian karena mempengaruhi kadar air dan suhu. Kabupaten Kediri dianggap tepat untuk pengembangan kopi Arabika karena di Gunung Wilis suhunya lebih dingin. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis-jenis kopi Indonesia yang sudah mendunia dengan cita rasa khas dan unik.
Baca SelengkapnyaKopi dari Jatim paling banyak diekspor ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaTiga produknya berhasil tembus pasar di negara-negara ASEAN seperti kopi luwak, sambal honje sampai radio kayu antik.
Baca SelengkapnyaSalah satu produsen kopi terkenal di Indonesia ternyata ada yang berasal dari Papua, tepatnya di Kampung Ambaidiru, Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.
Baca SelengkapnyaSejarah kopi Priangan merajai pasar Eropa. Namun di Tanah Air meninggalkan kesengsaraan.
Baca SelengkapnyaTanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
Baca SelengkapnyaIni dia emat kopi unggulan Jawa Barat yang asalnya dari Bandung. Ada yang beraroma cokelat sampai buah tropis
Baca SelengkapnyaWalaupun punya potensi wisata, belum banyak dari warga yang tahu bagaimana memanfaatkan potensi itu.
Baca SelengkapnyaKeputusannya menjadi petani justru memberikan pendapatan lebih dibanding menjadi karyawan dengan upah minimum.
Baca SelengkapnyaUbi madu asli Sukabumi ini diklaim lebih manis dan lembut dari jenis ubi lainnya.
Baca SelengkapnyaAjang BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR membuka peluang tersebut untuk usaha Kopi yang digarap Lucy dan sang suami.
Baca SelengkapnyaKepala Kades Prasetyo menggandeng pelbagai instansi untuk membangun membangun desa Banjar Wangi. Salah satunya BRI.
Baca Selengkapnya