Mengenal Raden Sawunggaling, Adipati Surabaya yang Dibesarkan Sendirian oleh Ibunya
Merdeka.com - Raden Sawunggaling merupakan sosok yang melakukan babat alas (membuka lahan) Kota Surabaya bagian barat. Menurut cerita juru kunci makam Sawunggaling. Muhammad Baidowi, Sawunggaling adalah putra dari Dewi Sangkrah dan Adipati Jayengrono.
Dewi Sangkrah melahirkan dan membesarkan putranya seorang diri. Pasalnya, sang suami menjalankan tugas sebagai adipati di Surabaya.
Kelahiran
-
Bagaimana Adipati Ario Niti Adiningrat naik jabatan menjadi Bupati Surabaya? Kecakapannya dalam memimpin membuat Adipati Ario Niti Adiningrat diangkat menjadi Bupati Surabaya pada 6 September 1912.
-
Kapan Kota Surabaya didirikan? Salah satu episode pahlawan yang terkenal adalah pertempuran antara Raden Wijaya dan Pasukan Mongol di bawah pimpinan Kubilai Khan pada tahun 1293. Peristiwa heroik ini diabadikan sebagai tanggal berdirinya Kota Surabaya, yaitu pada 31 Mei 1293, menciptakan fondasi kuat dari nilai-nilai kepahlawanan yang terus hidup hingga saat ini.
-
Kapan Adipati Ario Niti Adiningrat menjadi Bupati Surabaya? Kecakapannya dalam memimpin membuat Adipati Ario Niti Adiningrat diangkat menjadi Bupati Surabaya pada 6 September 1912.
-
Siapa pemimpin Keraton Surabaya? Kadipaten Kasepuhan dipimpin Bupati Raden Tumenggung Panji Condronegoro.
-
Siapa yang ditemuinya di Surabaya? Ketika mengunjungi Surabaya, KD menyempatkan diri untuk bertemu dengan Azriel, yang saat ini sedang menjalani studi S2 di kota tersebut.
-
Apa yang terjadi pada Keraton Surabaya? Sayangnya, pada tahun 1625, Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram.
©2021 Merdeka.com/Instagram @lovesuroboyo
Adipati Jayengrono meninggalkan Dewi Sangkrah saat usia kandungannya sudah tua. Ia pun meminta sang istri tetap tinggal di Kampung Donowati (sekarang Lidah Wetan), sementara ia akan berangkat untuk menjalankan tugasnya sebagai adipati.
Jayengrono berpesan kepada Dewi Sangkrah supaya kelak saat anaknya lahir laki-laki, ia menamainya Jaka Berek. Itulah nama kecil Raden Sawunggaling, seperti melansir dari Instagram @lovesuroboyo (1/7/2021).
Temui Sang Ayah
©2021 Merdeka.com/Instagram @lovesuroboyo
Saat beranjak dewasa, Jaka Berek bertanya kepada sang ibu mengenai sosok ayahnya. Dewi Sangkrah pun menceritakan bahwa ayah Jaka Berek ialah seorang adipate di Surabaya. Ia juga memberikan Cinde Puspita kepada Jaka Berek sebagai tanda bahwa ia adalah anak dari Adipati Jayengrono.
Akhirnya, Jaka Berek pergi ke Surabaya membawa ayam kesayangannya dan Cinde Puspita. Ia bertekad menemui ayahnya.
Sesampainya di sana, Jaka Berek bertemu dengan dua kakak tirinya, Sawungrana dan Sawungsari. Keduanya tidak percaya jika Jaka Berek adalah anak Jayengrono. Mereka bertiga kemudian melakukan adu ayam dan Jaka Berek lah yang jadi pemenangnya.
Naik Takhta
©2021 Merdeka.com/Instagram @lovesuroboyo
Setelah adu ayam itu, Adipati Jayengrono menemui Jaka Berek. Ia yakin bahwa Jaka Berek adalah anaknya.
Saat usia Adipati Jayengrono makin tua, ia bingung akan mewariskan takhtanya kepada siapa. Adipati Cakraningrat, kakak Adipati Jayengrono memberi usulan supaya ia membuat sayembara memanah umbul-umbul yang diperuntukkan umum. Siapapun yang menang akan menggantikan takhta Adipati Jayengrono.
Sayembara itu diumumkan, dua anak Adipati Jayengrono, Sawungran dan Sawungsari turut sebagai peserta. Namun keduanya tidak berhasil menjatuhkan umbul-umbul.
Diam-diam Jaka Berek dengan mengenakan topeng di wajahnya menaiki kuda dan melancarkan anak panah ke arah umbul-umbul. Anak panahnya melesat dan berhasil menjatuhkan umbul-umbul.
Jaka Berek lah yang kemudian berhak meneruskan takhta sang ayah. Ia diberi gelar Raden Mas Ngabehi Sawunggaling Kulmosostronagoro. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia merupakan tokoh penting dalam sejarah Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaIa adalah buah hati anak Raden Toemenggoeng Ario Soerjodiningrat, Bupati Probolinggo.
Baca SelengkapnyaBrigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengunggah foto dengan sang istri mengenakan pakaian khas Jawa dan mengaku akan kembali ke kampung ketika pensiun.
Baca SelengkapnyaIa adalah tokoh lokal dan nasional yang terkenal kharismatik
Baca SelengkapnyaSosok Raden Adipati Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini untuk mewujudkan bersama mimpinya membangun kesetaraan bagi kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaKolonel Edward Sitorus berkunjung ke rumah dinas pertamanya hingga bikin nostalgia karena timbun ari-ari sang anak di depan rumah.
Baca Selengkapnya