Nasib Ribuan Guru Honorer Jatim, Lolos Passing Grade tapi Tak Kunjung Diangkat PPPK

Merdeka.com - Ribuan guru honorer di wilayah Provinsi Jawa Timur yang lolos passing grade seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun 2021 belum jelas nasibnya. Tak diketahui kapan pastinya mereka akan diangkat sebagai PPPK.

Merespons hal tersebut, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengusulkan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) agar 6.141 guru honorer lolos passing grade diangkat menjadi PPPK.

"Total formasi kebutuhan PPPK tahun anggaran 2023 yang diajukan sebanyak 8.024. Di antaranya sebanyak 6.141 PPPK guru. Sisanya sebanyak 1.883 adalah PPPK non guru, terdiri dari 1.133 tenaga kesehatan dan 750 tenaga teknis," ungkapnya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Rabu (10/5/2023).

Prioritas

Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan, guru honorer di Jawa Timur yang lolos passing grade seleksi PPPK tahun 2021 sebanyak 8.588 orang. Namun, baru 2.047 orang yang diangkat menjadi PPPK.

"Saat ini masih tersisa 6.141 orang guru lolos passing grade yang menunggu ketersediaan formasi/kebutuhan. Kita akan tuntaskan 6.141 guru telah lolos passing grade untuk diusulkan diangkat tahun 2023," imbuh gubernur perempuan pertama di Jatim itu. 

Peraturan Menpan RB Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan PPPK untuk Jabatan Fungsional Guru pada Instansi Daerah Tahun 2022 menyatakan bahwa rekrutmen dilakukan dengan mekanisme prioritas bagi yang telah lolos passing grade pada seleksi tahun 2021 dengan urutan eks tenaga honorer kategori II, guru honorer negeri, lulusan pendidikan profesi guru dan guru honorer swasta.

"Apabila tersedia formasi seluruh guru lolos passing grade bisa diangkat sebagai PPPK," ujar Khofifah, dikutip dari ANTARA.

Bentuk Terima Kasih

©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Khofifah mengungkapkan, komitmen pengajuan guru menjadi PPPK menjadi bentuk terima kasih atas pengabdian dan perjuangan mereka mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Melalui perjuangan para guru, lulusan SMA/SMK Jatim peringkat pertama nasional yang diterima Perguruan Tinggi Negeri tanpa tes melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi.

"Terima kasih para guru, sudah melakukan banyak ikhtiar membawa harum nama sekolah, Jatim dan Indonesia," tandasnya. (mdk/rka)