Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Mata Minus, Kenali Langkah Pencegahannya Sedini Mungkin

Penyebab Mata Minus, Kenali Langkah Pencegahannya Sedini Mungkin mata minus. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Mata minus atau miopia adalah gangguan penglihatan paling umum pada orang di bawah usia 40 tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, prevalensinya tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan. Miopia berasal dari bahasa Yunani “muopia” yang memiliki arti menutup mata. Miopia merupakan manifestasi kabur bila melihat jauh, istilah populernya adalah “nearsightedness”, menurut American Optometric Association.

Miopia atau rabun jauh merupakan kelainan refraksi dimana berkas sinar sejajar yang memasuki mata tanpa akomodasi, jatuh pada fokus yang berada di depan retina. Dalam keadaan ini objek yang jauh tidak dapat dilihat secara teliti karena sinar yang datang saling bersilangan pada badan kaca, ketika sinar tersebut sampai diretina sinarsinar ini menjadi divergen, membentuk lingkaran yang difus dengan akibat bayangan yang kabur.

Berikut penjelasan penyebab mata minus dan bagaimana langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Mengenal Mata Minus

Miopia atau mata minus adalah keadaan pada mata dimana cahaya atau benda yang jauh letaknya jatuh atau difokuskan didepan retina. Supaya objek atau benda jauh tersebut dapat terlihat jelas atau jatuh tepat di retina diperlukan kaca mata minus. Pada mata minus, titik fokus sistem optik media penglihatan terletak di depan makula lutea. Hal ini dapat disebabkan sistem optik (pembiasan) terlalu kuat, miopia refraktif atau bola mata terlalu panjang.

Miopia adalah suatu bentuk kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang datang dari jarak tidak terhingga oleh mata dalam keadaan tidak berakomodasi dibiaskan pada satu titik di depan retina.

Penyebab Mata Minus

Mata minus atau rabun jauh merupakan jenis kerusakan mata yang disebabkan pertumbuhan bola mata yang terlalu panjang atau kelengkungan kornea yang terlalu cekung. Hal ini menyebabkan sinar cahaya fokus pada titik di depan retina, bukan langsung pada permukaannya.

Mata minus biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, dan Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi jika orang tua Anda juga menderitanya. Dalam kebanyakan kasus, mata minus muncul pada awal masa dewasa tetapi kadang-kadang terus berkembang seiring bertambahnya usia.

Berikut adalah beberapa penyebab mata minus secara umum:

1. Jarak yang terlalu dekat pada waktu membaca buku, menonton televisi, bermain video games, bermain komputer, bermain telepon selular/ponsel, dan sebagainya. Mata yang dipaksakan dapat merusak mata itu sendiri.

2. Genetik atau keturunan.

3. Terlalu lama beraktivitas pada jarak pandang yang sama seperti bekerja di depan komputer, di depan layar monitor, di depan berkas, dan lain-lain. Mata membutuhkan istirahat yang teratur dan cukup agar tidak terus berkontraksi secara monoton.

4. Kebisaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan mata kita seperti membaca sambil tidur-tiduran, membaca di tempat yang gelap, membaca di bawah matahari langsung yang silau, menatap sumber terang langsung, dan lain sebagainya.

5. Terlalu lama mata berada di balik media transparan yang tidak cocok dengan mata dapat mengganggu kesehatan mata seperti terlalu lama memakai helm, terlalu lama memakai kacamata/lensa kontak yang tidak sesuai dengan mata normal kita, dan sebagainya.

6. Kekurangan gizi yang dibutuhkan mata juga bisa memperlemah mata sehingga kurang mampu bekerja keras dan mudah untuk terkena rabun jika mata bekerja terlalu dipaksakan. Vitamin A, betakaroten, alpukat merupakan beberapa makanan yang baik untuk kesehatan mata.

Selain itu, beberapa faktor yang diduga dapat juga menjadi penyebab mata minus adalah usia, status gizi, onset miopia, tekanan intraokular, stress dan faktor sosial ekonomi. Untuk mencegah mata minus sejak dini, sebaiknya Anda menghindari melakukan hal-haldi atas yang menjadi penyebab mata minus.

Klasifikasi Mata Minus atau Miopia

Menurut American Optometric Association, mata minus atau miopia secara klinis dapat terbagi menjadi lima yaitu:

1. Miopia Simpleks.

Miopia yang disebabkan oleh dimensi bola mata yang terlalu panjang atau indeks bias kornea maupun lensa kristalina yang terlalu tinggi.

2. Miopia Nokturnal.

Miopia yang hanya terjadi pada saat kondisi di sekeliling kurang cahaya. Sebenarnya, fokus titik jauh mata seseorang bervariasi terhadap tahap pencahayaan yang ada. Miopia ini dipercaya penyebabnya adalah pupil yang membuka terlalu lebar untuk memasukkan lebih banyak cahaya, sehingga menimbulkan aberasi dan menambah kondisi miopia.

3. Pseudomiopia.

Diakibatkan oleh rangsangan yang berlebihan terhadap mekanisme akomodasi sehingga terjadi kekejangan pada otot – otot siliar yang memegang lensa kristalina. Di Indonesia, disebut dengan miopia palsu, karena memang sifat miopia ini hanya sementara sampai kekejangan akomodasinya dapat direlaksasikan. Untuk kasus ini, tidak boleh buru – buru memberikan lensa koreksi.

4. Miopia Degeneretif.

Disebut juga sebagai miopia degeneratif, miopia maligna atau miopia progresif. Biasanya merupakan miopia derajat tinggi dan tajam penglihatannya juga di bawah normal meskipun telah mendapat koreksi. Miopia jenis ini bertambah buruk dari waktu ke waktu.

5. Miopia Induksi.

Miopia yang diakibatkan oleh pemakaian obat – obatan, naik turunnya kadar gula darah, terjadinya sklerosis pada nukleus lensa dan sebagainya.

Mengobati Mata Minus

Mata minus dapat dikoreksi dengan penggunaan kacamata, lensa kontak atau operasi refraktif. Tergantung pada tingkat keparahan kondisi mata Anda, Anda mungkin perlu mengenakan kacamata atau lensa kontak sepanjang waktu atau hanya ketika Anda membutuhkan penglihatan jarak yang sangat jelas, seperti saat mengemudi, melihat papan tulis atau menonton film.

Pilihan yang baik untuk lensa kacamata minus termasuk lensa indeks tinggi (untuk kacamata lebih tipis, lebih ringan) dan lensa dengan lapisan anti-reflektif.  Operasi refraktif dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kebutuhan menggunakan kacamata atau kontak. Prosedur yang paling umum dilakukan dengan laser excimer.

Dalam PRK laser menghilangkan lapisan jaringan kornea, yang meratakan kornea dan memungkinkan sinar cahaya untuk fokus lebih akurat pada retina. Pada LASIK - prosedur pembiasan yang paling umum - sebuah lipatan tipis dibuat pada permukaan kornea, sebuah laser mengangkat beberapa jaringan kornea, dan kemudian lipatan dikembalikan ke posisi semula. (mdk/edl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gejala Mata Minus Bertambah Tinggi, Ketahui Berbagai Penyebabnya
Gejala Mata Minus Bertambah Tinggi, Ketahui Berbagai Penyebabnya

Jika Anda memiliki kondisi mata minus, perlu dipahami bahwa besar angka minus bisa bertambah kapan saja.

Baca Selengkapnya
Penyebab Mata Minus pada Anak, Orang Tua Jangan Lengah
Penyebab Mata Minus pada Anak, Orang Tua Jangan Lengah

Dengan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan di depan layar, tak heran jika mata minus banyak terjadi di kalangan anak-anak saat ini.

Baca Selengkapnya
Penyebab Minus Mata dan Cara Menanganinya, Penting Diketahui
Penyebab Minus Mata dan Cara Menanganinya, Penting Diketahui

Salah satu penyebab utama mata minus adalah faktor genetik.

Baca Selengkapnya
Sering Disebut Mata Tua, Mengapa Umumnya Mata Plus Terjadi pada Usia 40an? Ketahui Penyebab Sebenarnya
Sering Disebut Mata Tua, Mengapa Umumnya Mata Plus Terjadi pada Usia 40an? Ketahui Penyebab Sebenarnya

Memasuki usia 40-an, sebagian besar orang mulai menggunakan kaca mata baca plus. Ini penyebabnya:

Baca Selengkapnya
Cara Menghindari Miopi pada Anak, Batasi Gadget dan Atur Pencahayaan
Cara Menghindari Miopi pada Anak, Batasi Gadget dan Atur Pencahayaan

Dengan mengikuti cara-cara di atas, orang tua dapat membantu anak menghindari miopi dan menjaga kesehatan mata mereka secara optimal.

Baca Selengkapnya
Masalah Mata Minus Mungkin Dialami oleh Balita, Kenali Terjadinya Gejala Rabun Jauh pada Anak
Masalah Mata Minus Mungkin Dialami oleh Balita, Kenali Terjadinya Gejala Rabun Jauh pada Anak

Masalah rabun jauh mungkin dialami oleh anak dan menunjukkan sejumlah gejala yang perlu dikenali orangtua berikut.

Baca Selengkapnya
5 Gejala Kelainan Mata pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
5 Gejala Kelainan Mata pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Kelainan mata pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Mengapa Semakin Banyak Anak Kecil yang Berkacamata saat Ini
Ini Alasan Mengapa Semakin Banyak Anak Kecil yang Berkacamata saat Ini

Semakin banyaknya anak kecil yang berkacamata di saat ini dipicu oleh sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Penyebab Kebutaan pada Lansia, Kenali Gejala yang Muncul
Penyebab Kebutaan pada Lansia, Kenali Gejala yang Muncul

Di usia senja, banyak masalah kesehatan muncul merusak kesejahteraan. Salah satunya adalah kebutaan, yang disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya.

Baca Selengkapnya
Penyebab Floaters Mata di Usia Muda, Ketahui Gejala dan Faktor Risikonya
Penyebab Floaters Mata di Usia Muda, Ketahui Gejala dan Faktor Risikonya

Merdeka.com merangkum informasi tentang penyebab floaters mata di usia muda sekaligus gejala dan faktor risikonya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Glaukoma: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Mengenal Glaukoma: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Glaukoma adalah suatu kondisi yang dapat merusak saraf optik mata, dan akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Baca Selengkapnya
Penyakit yang Sebabkan Penglihatan Kabur, Begini Cara Mencegahnya
Penyakit yang Sebabkan Penglihatan Kabur, Begini Cara Mencegahnya

Penglihatan kabur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karena penyakit.

Baca Selengkapnya