PMI asal Tulungagung Capai Ribuan Orang, Polisi Lakukan Antisipasi Perdagangan Orang

merdeka.com Sekitar 1 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Polres Tulungagung, Jawa Timur, tengah mempersiapkan pembentukan Satuan Tugas Khusus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) guna mencegah eksploitasi pekerja migran asal daerah tersebut yang sudah maupun akan bekerja di luar negeri. Langkah ini diambil untuk melindungi hak-hak pekerja migran Indonesia (PMI) asal Tulungagung yang jumlahnya cukup besar.

Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto, menjelaskan, tahap awal yang dilakukan Satgas TPPO dalam upaya antisipasi perdagangan orang yakni dengan melakukan pendataan dan pemetaan jumlah PMI asal Tulungagung. Kemudian, pola perekrutan, penyaluran, dan jaringan pengiriman PMI ke luar negeri secara ilegal juga menjadi fokus penyelidikan.

Pembentukan satgas TPPO di Tulungagung dianggap penting dan mendesak mengingat banyaknya jumlah PMI asal daerah tersebut.

Orang lain juga bertanya?

Capai Ribuan Orang

ilustrasi pekerja migran indonesia

Data Disnaker Tulungagung menunjukkan jumlah PMI asal daerah setempat mencapai seribu orang lebih. Namun, angka tersebut hanya mencakup PMI yang berangkat secara resmi atau legal. Sementara itu, diperkirakan jumlah PMI yang berangkat melalui jalur ilegal jauh lebih banyak.

Kapolres Tulungagung menegaskan bahwa PMI sebagai penghasil devisa negara harus mendapatkan perlindungan layak. Dikutip dari Antara, wilayah selatan Tulungagung diidentifikasi sebagai kantong PMI. Sementara itu, tingginya minat warga untuk bekerja ke luar negeri, sebagai pekerja kasar maupun pembantu rumah tangga menjadikan mereka rentan menjadi korban TPPO.

Satgas TPPO pun melakukan sosialisasi di beberapa daerah yang dinilai rawan menjadi lokasi perekrutan PMI ilegal. Mereka meminta masyarakat mewaspadai tawaran bekerja di luar negeri dengan iming-iming gaji fantastis.

Imbau Warga Waspada

ilustrasi pekerja migran indonesia

Lebih lanjut, guna mencegah terjadinya TPPO, masyarakat diimbau mengikuti prosedur pemberangkatan melalui Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang terdaftar secara resmi.

Selain itu, Polres juga meminta masyarakat untuk melapor kepada Satgas TPPO jika menemui indikasi adanya kasus perdagangan orang. Selanjutnya, Satgas TPPO akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penyelidikan dan penindakan.

Kapolres Tulungagung menegaskan bahwa PMI yang merupakan pahlawan devisa tidak boleh menjadi korban TPPO. Untuk itu, upaya pencegahan dan penindakan terhadap perdagangan orang harus terus dilakukan guna melindungi hak-hak PMI dan menjaga keamanan mereka saat bekerja di luar negeri. (mdk/rka)