Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benteng Cakung saksi sejarah perjuangan itu terbengkalai

Benteng Cakung saksi sejarah perjuangan itu terbengkalai Gudang amunisi tentara. ©2015 Merdeka.com/Benny

Merdeka.com - Nasib sembilan benteng di gudang peluru Kampung Petukangan, Rawa Teratai itu kini benar-benar terbengkalai. Pohon ilalang menjadi pemandangan lumrah yang menjadikan benteng peninggalan Belanda itu kini benar-benar terkesan angker. Namun sebenarnya benteng timur wilayah Batavia yang sekaligus gudang peluru itu menyimpan sejarah tersendiri bagi warga Cakung.

"Dulu semua jalur mau ke arah Bekasi melintasi cakung. Di sana ada markas Belanda dan sering dijadikan tempat pemeriksaan," kata Iwan Cepi Murtado, keturunan Murtado Macan Kemayoran saat berbincang dengan merdeka.com di kediamannya, Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Iwan Cepi begitu dia dikenal, menceritakan sedikit kaitan mendiang ayahnya soal lintasan Cakung. Dulu ayahnya yang kini dikenal sebagai Macan Kemayoran kerap bekerja sama dengan Haji Darif untuk mengirim senjata bagi para pejuang. Di ujung Cakung, yang berbatasan dengan Bekasi, sudah menunggu Kiai H Nur Ali yang merupakan pejuang asal Bekasi.

"Di Cakung, H Darif yang membantu," ujarnya. Haji Darif yang diceritakan Iwan Cepi Murtado merupakan pahlawan asli Betawi. Dia menguasai wilayah Klender hingga Cakung, Jakarta Timur. Pasukan Belanda pun sempat dibuat gerah dengan sepak terjang Haji Darif. Sebab Haji Darif seorang ulama yang juga jago silat. Konon dia kebal peluru dan senjata tajam.

Cerita soal Cakung dan Gudang Peluru memang berakitan. Dulu ketika zaman Belanda, jalur penghubung Jakarta dengan Bekasi adalah Cakung. Beberapa literasi menyebutkan jika Cakung merupakan daerah strategis. Wilayah yang masuk Kota Administrasi Jakarta Timur ini merupakan gerbang pertahanan wilayah Timur Batavia. Jangan kaget, jika di dekat wilayah ini terdapat makam-makam pahlawan. Yang paling kesohor ialah Raden Fatahilah dan Haji Darif dari Klender.

Pasca-kemerdekaan Indonesia, daerah Cakung dan Bekasi masuk ke dalam Kabupaten Jati Negara. Bahkan pada abad ke-19, Belanda menjadikan Cakung sebagai jalur penting untuk berbisnis dan melebarkan kekuasaan. Cakung dianggap menjadi titik pertemuan Barat, yaitu Jakarta dan Timur yang merupakan wilayah Bekasi-Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Saking sentralnya, bukti peninggalan Belanda yang dulu pernah ada di Cakung, dibangun pusat militer kolonial Belanda. Selain itu, Belanda juga pernah membangun sumur bor tepat di pertigaan Jalan Raya Bekasi. Sumur bor ini pernah digunakan Belanda untuk memenuhi kebutuhan air. Sayang bekas peninggalan sumur ini sudah berubah menjadi pemukiman warga.

"Belanda memang pernah membuat pusat pertahanan dan di sini gudang pelurunya," kata Subur salah satu warga Rawaternate, yang menjadi saksi sejarah 9 benteng gudang peluru peninggalan Belanda tersebut.

Sayang dari sisa peninggalan gerbang pertahanan Batavia yang menjadi pusat pertempuran pejuang, hanya Benteng gudang peluru yang tersisa. Bahkan kini nasib benteng gudang peluru dalam sengketa pertanahan. Dari sembilan benteng, tiga diantaranya dihuni oleh pendatang liar yang berprofesi sebagai pemulung.

"Yah biar kata dikelilingi rawa saya mah seneng aja tinggal dimari. Enak suasananya kayak di kampung," kata Iyus, salah satu penghuni benteng gudang peluru. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Napak Tilas di Benteng Speelwijk Banten, Konon Dulu Ada Kantor sampai Gereja di Dalamnya
Napak Tilas di Benteng Speelwijk Banten, Konon Dulu Ada Kantor sampai Gereja di Dalamnya

Benteng ini dulu jadi simbol kekuatan penjajah setelah menaklukan Kesultanan Banten.

Baca Selengkapnya
Jelajah Benteng de Kock, Saksi Bisu Pecahnya Perang Padri di Bukittinggi
Jelajah Benteng de Kock, Saksi Bisu Pecahnya Perang Padri di Bukittinggi

Benteng de Kock, saksi bisu Perang Padri yang dimotori Tuanku Imam Bonjol di Bukittinggi.

Baca Selengkapnya
Kisah Benteng Van Der Capellen, Dibangun saat Pecahnya Perang Rakyat di Sumatra Barat
Kisah Benteng Van Der Capellen, Dibangun saat Pecahnya Perang Rakyat di Sumatra Barat

Provinsi Sumatra Barat dulunya salah satu wilayah yang menjadi incaran Kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
Jelajah Benteng Besar Milik Tentara Jepang di Pantai Ulak Karang Padang, Kini Kian Terbengkalai
Jelajah Benteng Besar Milik Tentara Jepang di Pantai Ulak Karang Padang, Kini Kian Terbengkalai

Benteng Ulak Karang, aset peninggalan tentara Jepang di Padang.

Baca Selengkapnya
Intip Benteng Peninggalan Belanda di Atas Gunung Palasari Sumedang, Dulunya Penjara dan Gudang Senjata
Intip Benteng Peninggalan Belanda di Atas Gunung Palasari Sumedang, Dulunya Penjara dan Gudang Senjata

Dari ketinggian itu, musuh yang datang dari Bandung ataupun Cirebon bisa diantisipasi lebih awal

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Penjara Koblen Surabaya, Pernah Jadi Asrama Tentara hingga Pasar Buah
Menelusuri Jejak Penjara Koblen Surabaya, Pernah Jadi Asrama Tentara hingga Pasar Buah

Penjara ini juga jadi saksi pembantaian para pemuda pejuang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Benteng Anna, Jejak Peninggalan Kolonial Inggris di Mukomuko Bengkulu
Mengunjungi Benteng Anna, Jejak Peninggalan Kolonial Inggris di Mukomuko Bengkulu

Nama benteng ini diambil dari seorang bangsawan Inggris bernama Keningin Anne van England.

Baca Selengkapnya
Jejak Militer Belanda di Negeri Sultan Siak
Jejak Militer Belanda di Negeri Sultan Siak

Peninggalan Belanda itu berupa bangunan militer yang berdiri sejak abad ke 18.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Resmikan Replika Benteng Cikahuripan, Ternyata Ini Makna yang Tersimpan
Panglima TNI Resmikan Replika Benteng Cikahuripan, Ternyata Ini Makna yang Tersimpan

Peresmian ini didampingi Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi Revita, dan Pangdam III/Siliwangi

Baca Selengkapnya
Jejak Peninggalan Pertempuran Tengaran di Semarang, Melihat Tempat Ibadah Para Pejuang hingga Markas Belanda
Jejak Peninggalan Pertempuran Tengaran di Semarang, Melihat Tempat Ibadah Para Pejuang hingga Markas Belanda

Pertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947

Baca Selengkapnya
Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera
Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera

Pulau yang terletak di Teluk Painan ini dulunya merupakan benteng pertahanan Portugis yang digunakan sebagai loji Belanda untuk perdagangan lada.

Baca Selengkapnya
Benteng Belgica, Saksi Bisu Kekejaman Penjajah di Banda Neira
Benteng Belgica, Saksi Bisu Kekejaman Penjajah di Banda Neira

Benteng Belgica saksi bisu perlawanan rakyat Maluku dari kekejaman penjajah.

Baca Selengkapnya