Budi Waseso dan hidayah dari ustaz
Merdeka.com - Matahari baru saja terbit pada Rabu pekan lalu. Namun Jalan Raya Cawang, Jakarta Timur sudah mulai disesaki kendaraan. Bagi mereka yang menggantungkan hidup pada kerasnya kota Jakarta, tentu jalanan padat harus disiasati dengan berangkat lebih awal, biar tak terlambat.
Ini juga berlaku bagi Komisaris Jenderal Budi Waseso, jauh sebelum anak buahnya datang, Buwas begitu Budi Waseso dikenal saat ini datang lebih awal. Saat merdeka.com menyambangi kantornya pada Rabu pekan lalu, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia ini sedang duduk santai sambil menikmati secangkir kopi ditemani oleh stafnya.
"Kita harus bisa menghargai waktu, itu kunci sukses menurut saya," ujar Budi Waseso saat menyambut merdeka.com di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Rabu pekan lalu.
-
Bagaimana cara berhenti merokok? 'Dan kita tahu cara melakukannya, dengan menaikkan pajak rokok dan meningkatkan dukungan penghentian,' lanjutnya.
-
Siapa yang bisa bantu berhenti merokok? Siapkan dukungan dengan mendiskusikan metode berhenti merokok bersama dokter Anda, seperti kelas berhenti merokok, konseling, atau obat-obatan yang membantu mengurangi keinginan merokok.
-
Bagaimana rasa syukur membantu berhenti merokok? Studi eksperimental lebih lanjut menunjukkan kausalitas. Membangkitkan rasa syukur pada orang dewasa yang merokok secara signifikan mengurangi keinginan mereka untuk merokok, sementara membangkitkan rasa belas kasihan atau kesedihan tidak memiliki efek menguntungkan tersebut.
-
Apa saja tips berhenti merokok? Berikut sejumlah cara cepat dan mudah untuk berhenti merokok selamanya.
-
Mengapa sulit berhenti merokok? 'Kenapa menjadi susah untuk berhenti merokok? Karena seseorang yang sudah berhenti merokok itu, awalnya dia merasa nyaman, rileks dengan merokok, itu mulai ada perasaan tidak nyaman di tubuhnya ketika tidak merokok, seperti ada ketegangan, emosinya jadi sensitif dan mudah marah,' kata Dona beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kenapa berhenti merokok penting? Berhenti merokok memiliki dampak yang luar biasa dalam mengurangi risiko kematian.
Sebagai seorang perwira polisi, Budi mengakui memang harus disiplin dalam bekerja. Berkat kedisiplinan dan ketekunannya itu, boleh dibilang karir Budi Waseso moncer. Namun sebelum duduk di jabatan saat ini, cerita hidup masa lalu Budi Waseso begitu mengharukan. Komjen Budi Waseso pernah ngojek hingga jadi calo bangunan.
Jalan itu terpaksa dilalui Budi Waseso. Bagaimana tidak, sebagai perwira berpangkat kapten yang gajinya tak seberapa harus berjuang untuk menghidupi dapur keluarga kecilnya. Apalagi Buwas dulunya merupakan perokok berat.
"Saya dulu itu kuat rokok, kuat ngopi. Saya pikir kalau enggak ada uang tambahan, kasihan istri saya. Akhirnya ngojek buat uang makan, rokok, dan bensin saya sehari-hari," katanya mengawali kisah masa lalunya dulu saat masih berpangkat Kapten pada tahun 1994.
Dalam sehari, mantan Kabareskrim ini mengaku bisa menghabiskan sebanyak tiga bungkus rokok. Kebiasaannya merokok bahkan sempat ditentang keluarga dan lingkungannya bekerja. Namun Budi Waseso tetap acuh dan menghiraukan semuanya. Selain rokok, dia mengaku juga sempat kecanduan kopi, menurutnya rokok dan kopi merupakan teman santai sehari-hari baik di rumah atau di kantor.
"Pagi, siang, Sore, Istri saya kalau saya bangun pagi itu pasti menyiapkan kopi segini," tegas Waseso sambil menunjukkan gelas berukuran besar yang ada di meja kerjanya. "Rokok ada, kopi ada. Sarapan paginya cuma itu sebelum berangkat kantor"
Budi mengaku, lebih dari sepuluh tahun menjadi pecandu rokok berat. Rasa candu terhadap rokok dirasakannya hingga menjadi Wakil Kepala Kepolisian Resor Ciamis tahun 1997. Saking sering menikmati rokok, dia bahkan bisa membedakan dan juga mengetahui rokok apa saja yang diberikan dengan mata tertutup. "Jadi dites, pak coba ini rokok apa. Ini karena kebiasaan tapi sekarang tidak," tuturnya
Akhirnya setelah mendapat pertentangan keras dari sang Istri karena candu cukup parah, Budi Waseso mulai memutuskan untuk berhenti merokok. Terlebih lingkungan santri sejak menjadi Wakapolres di Ciamis juga menjadi salah satu faktor. Dia menceritakan, waktu itu pernah berdiskusi dengan seorang ustaz di sebuah pesantren tentang bahayanya efek merokok bagi manusia. Sang ustaz memberikan banyak wejangan dan ajaran pada Budi Waseso, sehingga ia memilih bertobat dan menjauhi nikotin.
Diskusi kecil itu kemudian di coba oleh Buwas untuk menjauhi rokok. Seminggu untuk tidak merokok memang cukup berat bagi Buwas saat itu. Banyak godaan yang membuat dia untuk kembali mengisap rokok. Namun karena tekadnya sudah bulat, dia pun melawan semua ustaz dalam dirinya. Setelah melewati tiga bulan, sugesti terhadap rokok pun hilang begitu saja, Budi Waseso mampu menghilangkan ketergantungan rokok hingga saat ini.
"Kuncinya niat dan harus berhenti total. Orang Islam itu kan biasa berpuasa, tidak merokok, nah itu jawabannya. Saya enggak ngerokok bisa kok waktu berpuasa berati kalau kita niat pasti bisa, karena kalau berpuasa itukan niat. Kalau sudah niat saja puasa tidak merokok jadi," ujar pria akrab disapa Buwas ini. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sabda Ahessa dikabarkan tengah jalani hijrah dan semakin tekun beribadah.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang memperlihatkan seorang pria tengah membongkar celengan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKisah perjalanan seorang pengusaha sukses asal Wonosobo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDalam mencoba berhenti merokok ini, kemauan diri yang kuat sangat penting untuk dimiliki.
Baca SelengkapnyaIbadah menjadi hal yang harus diutamakan oleh setiap manusia.
Baca SelengkapnyaSeorang waria bernama Yanto taubat usai nonton film Siksa Neraka, ia kemudian diruqyah hingga muntah darah.
Baca SelengkapnyaBerhenti merokok merupakan hal yang diharapkan oleh banyak orang. Sejumlah makanan ternyata bisa membantu untuk berhenti merokok.
Baca SelengkapnyaPotret terkini Ilham Hadi bocah asal Sukabumi yang pernah viral karena kecanduan rokok di usia 8 tahun.
Baca SelengkapnyaBudi menjual anyaman atap ilalang buatannya yang berukuran sekitar 2,5 meter x 1,5 meter seharga Rp 15 ribu per lembar.
Baca SelengkapnyaAda pantangan merokok bagi pengunjung di Goa Safawardi. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaPeran orangtua Mahfud sangat besar dalam titik pencapaiannya hari ini.
Baca SelengkapnyaKini pria bernama Hendra itu menjadi sosok pengusaha sukses dengan omzet mencengangkan yang begitu menginspirasi.
Baca Selengkapnya