Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hikmah akurnya Turki-Israel

Hikmah akurnya Turki-Israel Angkatan Udara Israel. ©Reuters/Nir Elias

Merdeka.com - p>Enam tahun lalu sebuah kapal bantuan internasional Mavi Marmara berangkat dari Turki itu pada 2010 diserang oleh militer Israel saat menuju Jalur Gaza. Akibatnya 10 aktivis tewas ditembak, sedangkan belasan lainnya luka-luka. Imbas dari kengawuran Israel ini, Turki memutus hubungan dengan Israel.

Namun hari Senin lalu (27/6) Turki dan Israel sepakat menormalisasi hubungan diplomatik. Kesepakatan ini tercapai karena Israel bersedia memberi ganti rugi senilai USD 20 juta terhadap keluarga 10 korban tewas penyerangan kapal bantuan Mavi Marmara oleh tentara Zionis. Turki juga mendapat akses untuk membangun proyek infrastruktur serta menyalurkan bantuan di Jalur Gaza maupun Tepi Barat. Jumlah bantuan yang akan dikirim dalam waktu dekat mencapai 10 ribu ton sembako dan obat-obatan.

Tiga kesepakatan penting yang dicapai dalam rujuk itu adalah, pertama,pemerintah Israel wajib meminta maaf atas serangan terhadap kapal Mavi Marmara. Kedua, keluarga aktivis yang tewas wajib memperoleh kompensasi. Dua syarat ini dipenuhi oleh Negeri Bintang Daud. Adapun syarat ketiga, pembukaan blokade atas Jalur Gaza, tidak dipenuhi. Namun sebagai jalan tengah, Turki akhirnya diberi akses mengirim bantuan melalui pelabuhan Israel. Sebaliknya militer dan pemerintah Israel akan terlepas dari tuduhan kejahatan perang.

Di balik gambaran Turki sebagai sohib Palestina khususnya Hamas, rujuk dengan Israel memang mengundang tanya. Tapi kondisi geopolitik kawasan di sekitar Turki bisa menjelaskannya. Pengaruh regional Turki makin merosot kala upayanya untuk menjatuhkan rejim Assad di Suriah belum berhasil ditambah dengan perseteruannya dengan Rusia pasca penembakan pesawat tempur Rusia November tahun lalu plus tantangan yang datang dari ISIS.

Selain itu hubungan yang tegang antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi akibat penggulingan Presiden Mesir, Mohammad Morsi dari Ikhwanul Muslimin di tahun 2013 dan latihan militer bersama Yunani-Siprus dan Israel tahun lalu yang sangat meledek Turki nampaknya membuat Turki mengambil langkah pendekatan kembali dengan Israel untuk dapat mempengaruhi Israel.

Siapa yang untung dari akurnya kedua negara? Di luar keduanya, harus diakui dengan kesepakatan yang baru diambil, Palestina khususnya Gaza bisa membangun kembali yang berarti sedikit banyak blokade yang diterapkan oleh Israel relatif terbebaskan. Dengan ini Turki bisa berinvestasi di Gaza. Sebagai contoh Turkish Cooperation and Development Agency (TIKA) telah merencanakan untuk membangung 320 unit rumah di sana serta mengirim bantuan kemanusiaan.

Buat Israel, rujuk kali ini juga memungkinkannya antara lain untuk menuntut Turki menutup kantor Hamas di Istanbul yang selama ini dituduhnya merancang serangan di Tepi Barat dan akan memperoleh bantuan Turki dalam upaya mencari dan mengembalikan dua warga Israel di Gaza serta jenazah tentaranya yang tewas selama serangan Israel di Gaza tahun 2014.

Untuk Turki, secara politik ia bisa mengklaimnya sebagai kemenangan diplomasi dan pembela Palestina. Selain itu perkembangan baru ini juga akan memungkinkannya memperoleh alternatif pasokan gas murah dari Israel di tengah ketergantungan pasokan sampai 55 persen dari Rusia yang lagi marah akibat insiden penembakan pesawat. Jadi bisa dibilang kesepakatan ini adalah win-win solution bagi kedua negara.

Menurut Bloomberg (26/7) perundingan kerjasama bidang energi akan segera dimulai pasca pengumuman rekonsiliasi yang akan menuju pada kesepakatan kontrak gas alam bernilai milyaran Dollar AS dan ekspor ke Turki yang sedang melepas ketergantungannya dari Rusia.

Isu penembakan pesawat Rusia oleh Turki ini memang masalah serius sehingga mendorong Presiden Reccep Tayyip Erdogan mengirim surat permintaan maaf kepada Presiden Putin dan menyatakan siap melakukan semua langkah yang diperlukan untuk menormalisasi situasi. Dengan surat itu mungkin saja Turki berharap sanksi ekonomi Rusia kepadanya akan dikendorkan.

Yang jelas, dengan akurnya kedua negara yang merupakan sekutu penting Amerika Serikat (AS) itu, maka AS akan dapat memperluas opsi-opsi kebijakannya di tengah kemelut di kawasan Timur Tengah, khususnya bagi presiden baru AS mendatang. Namun yang lebih penting adalah apakah rukunnya Turki-Israel mampu mendorong terciptanya stabilitas, keamanan dan perdamaian di kawasan Timur Tengah? (mdk/war)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mesir, Negara Arab Pertama yang Menormalisasi Hubungan dengan Israel hingga Jalin Kerja Sama Ekonomi
Mesir, Negara Arab Pertama yang Menormalisasi Hubungan dengan Israel hingga Jalin Kerja Sama Ekonomi

Sejatinya, Mesir menolak memiliki relasi dengan Israel dengan ragam pertimbangan.

Baca Selengkapnya
Usai Lebaran, Indonesia Dilaporkan Sepakat Normalisasi dengan Israel
Usai Lebaran, Indonesia Dilaporkan Sepakat Normalisasi dengan Israel

Indonesia, salah satu negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, sangat mengecam keras agresi Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya
Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan

Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"

Baca Selengkapnya
Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS
Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS

Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS

Baca Selengkapnya
Indonesia-Turki Bahas Bantuan untuk Palestina, Erdogan Gandeng Erat Jokowi
Indonesia-Turki Bahas Bantuan untuk Palestina, Erdogan Gandeng Erat Jokowi

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggandeng erat tangan Presiden Jokowi pada pertemuan bilateral di sela KTT Luar Biasa OKI.

Baca Selengkapnya
Reaksi Israel Tahu Hamas-Fatah Berdamai Demi Palestina Bersatu, Langsung Murka Kebakaran Jenggot
Reaksi Israel Tahu Hamas-Fatah Berdamai Demi Palestina Bersatu, Langsung Murka Kebakaran Jenggot

Berikut reaksi Israel saat tahu Hamas-Fatah berdamai demi Palestina bersatu.

Baca Selengkapnya
Angin Segar Bagi Palestina, Hamas dan Fatah Akhirnya Rekonsiliasi di Beijing, Sepakat Akan Bentuk Pemerintahan di Gaza Usai Perang
Angin Segar Bagi Palestina, Hamas dan Fatah Akhirnya Rekonsiliasi di Beijing, Sepakat Akan Bentuk Pemerintahan di Gaza Usai Perang

Hamas dan Fatah Akhirnya Rekonsiliasi di Beijing, Sepakat Akan Bentuk Pemerintahan di Gaza Usai Perang

Baca Selengkapnya
VIDEO: Erdogan Keras Serukan Kemerdekaan Palestina, Hentikan Perang Israel Vs Hamas
VIDEO: Erdogan Keras Serukan Kemerdekaan Palestina, Hentikan Perang Israel Vs Hamas

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mendorong terwujudnya perdamaian antara Israel dengan Palestina

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Turki Erdogan Sikapi Perang Israel Vs Palestina
VIDEO: Presiden Turki Erdogan Sikapi Perang Israel Vs Palestina

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan mendukung penuh Palestina, usai pasukan Israel menyerang perbatasan Gaza

Baca Selengkapnya
Dukung Solusi Dua Negara untuk Akhiri Penjajahan Israel, Norwegia: Itu Pilihan Terbaik Demi Rakyat Palestina
Dukung Solusi Dua Negara untuk Akhiri Penjajahan Israel, Norwegia: Itu Pilihan Terbaik Demi Rakyat Palestina

Norwegia bersama Irlandia dan Spanyol resmi mengakui kedaulatan negara Palestina pada 28 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Bertemu Ketua Parlemen Turki, Puan Bahas Pembentukan Forum untuk Kemerdekaan Palestina
Bertemu Ketua Parlemen Turki, Puan Bahas Pembentukan Forum untuk Kemerdekaan Palestina

DPR RI akan terus bekerja sama dengan Parlemen Turki untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai

Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai

Baca Selengkapnya