Mami Yola dan keluarga sindikat narkoba
Merdeka.com - Yoneta berteriak diperkosa saat anggota Kepolisian Sektor Senen, Jakarta Pusat hendak menangkapnya. Dia mengancam untuk membuka baju. Namun Brigadir Kepala Taufik tak bergeming. Kemudian wanita paruh baya itu berteriak 'Basi'. Tak lama, 15 orang lelaki membawa senjata tajam mendatangi kediaman Yoneta.
Mereka secara membabi buta menyerang anggota polisi itu. Bripka Taufik menyelamatkan diri dengan loncat ke Kali Ciliwung tepat berada di belakang. Sementara informan yang ikut dalam penggerebekan itu juga turut melompat. Alhasil keduanya tak selamat karena derasnya aliran kali. Bripka Taufik dan Japri, informan Polisi itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Sementara Inspektur Satu Prabowo mengalami luka bacok sabetan senjata tajam. Dia dihujami senjata tajam saat bertugas mengawasi jalannya penggerebekan dari luar rumah. "Dia teriak ingin di perkosa," ujar seorang perwira Polisi saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang mengendalikan pabrik narkoba di Malang? Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
-
Dimana lokasi pabrik narkoba di Malang? Pabrik narkotika sintetis yang ditengarai terbesar dan tercanggih di Indonesia ini terletak di kawasan Jalan Bukit Barisan Kota Malang, Jawa Timur.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Mami Yola begitu Yoneta di kenal oleh warga juga anak buahnya adalah seorang bandar narkoba. Wanita paruh baya itu mendiami rumah di sebuah gang sempit Jalan Slamet Riyadi IV, Kebon Manggis, Jakarta Timur. Dia merupakan bos besar peredaran narkoba di kawasan Kampung Berland. "Dia memang bandarnya," ujar Perwira itu. Perwira itu juga menuturkan jika Mami Yola dan keluarganya merupakan sindikat.
Terkuaknya bisnis Mami Yola bermula saat penggerebekan dilakukan jajaran Kepolisian Sektor Senen. Penggerebekan berujung tewasnya satu orang Polisi dan seorang informan itu membuka tabir gelap Mami Yola sebagai bandar narkoba. Apalagi dua anak buahnya, Ade Badak dan Riko menjadi pengawal Mami Yola. Keduanya merupakan pasukan berani mati yang membeking Mami Yola menjalankan bisnisnya.
Sumiati, Ketua Rukun Tetangga 03, Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta Timur menuturkan jika kedua anak buah Mami Yola yang tewas ditembak Polisi itu merupakan loyalis sang bandar. Bahkan menurut Sumiati, keduanya sering terlihat menenteng senjata api dan dianggap sebagai tangan kanan Mami Yola. "Ade Badak itu memang suka ke sini, bawa-bawa pistol," ujar Sumiati. Dia pun tak mau jika lokasi penggerebekan di Kebon Manggis disebut sebagai Kampung Berland. "Jujur saja saya kesal Kampung Berland disebut sarang narkoba"
Buat mengamankan bisnis haramnya, Mami Yola menurut Sumiati memang membuat rumah kontrakan dihuni oleh anak buahnya. Kontrakan itu terletak tepat di samping kediaman Mami Yola. Anak buahnya itu juga yang turut mengamankan jalannya bisnis haram Mami Yola. "Mereka anak buahnya," kata Sumiati.
Berdasarkan keterangan Kepolisian, bisnis Mami Yola masuk dalam peredaran narkoba dalam jumlah besar. Hasil penyelidikan di rekeningnya, selama dua tahun terjun dalam bisnis narkoba, Mami Yola memiliki uang sebesar Rp 16 miliar. "Kalau dilihat dari rekeningnya, dia mulai bisnisnya dari tahun 2012," ujar Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Eko Daniyanto, Kamis pekan kemarin.
Buat menutupi bisnis haramnya dari warga sekitar tempat dia tinggal, Mami Yola memang dikenal dekat dengan tetangganya. Salah satunya ialah dengan meminjamkan uang kepada para tetangganya. Sedangkan untuk menghindari kedatangan Polisi, Mami Yola memelihara anak buah yang menghuni kontrakan tepat di samping kediamannya. Ada kode khusus digunakan sebagai pemberitahu jika ada petugas datang. Salah satunya ialah 'Basi' dan kentongan.
"Kejadian kemarin itu banyak warga datang karena kentongan itu dibunyikan," ujar Santi, tetangga Mami Yola menuturkan. Santi mengaku jika suaminya pernah ditangkap Polisi karena sering berkumpul dengan pengguna narkoba di kediaman Mami Yola.
Meskipun dikenal sebagai orang kuat dalam peredaran narkoba di Berland, ternyata Mami Yola dikenal sebagai pribadi yang religius. Di rumahnya terdapat beberapa aksesori dan perabotan keagamaan terpasang di dinding bercat hijau itu. Salib, foto Tuhan Yesus, dan alkitab terpajang rapih di rumahnya. Beberapa lembar surat undangan kegiatan gereja juga ditumpuk rapih di atas meja kecil.
"Mereka memang religius, setiap minggu pagi sering ke Gereja di Rawamangun," ujar Santi.
(mdk/arb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basecamp narkoba tersebut sudah tidak lagi beroperasi.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba berkedok kantor EO di Malang. Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
Baca SelengkapnyaInformasi Sosok Syahduddi tak menutup kemungkinan akan mendalami jaringan lain dari Murtala.Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi
Baca SelengkapnyaMurtala telah mengirimkan DP ke jaringanya di Malaysia sebesar Rp7,5 miliar
Baca SelengkapnyaUntuk 1 kilogram sabu yang diedarkan imbalannya Rp20-30 juta
Baca SelengkapnyaFredy menyalurkan narkoba berupa Pil Yaba dari Thailand ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaTeror yang diterima seperti mengirimkan kotoran dan perkataan kotor.
Baca SelengkapnyaPil yaba adalah jenis narkoba yang sudah ada sejak 2002 di Bangladesh.
Baca SelengkapnyaMemberikan dampak buruk bagi pencari kerja yang tinggal
Baca SelengkapnyaAktivitas tersangka sudah lama diselidiki polisi sampai akhirnya ditangkap setelah rumahnya digerebek pada Selasa (23/7).
Baca SelengkapnyaJika dikonversikan ke dalam Rupiah, narkotika jenis sabu-sabu yang disita bernilai hingga Rp85 miliar.
Baca SelengkapnyaPendirian lab ini diinisiasi dan didanai seorang WN Yordania yang saat tempat tinggalnya digeledah, ada di luar negeri sehingga masuk DPO.
Baca Selengkapnya