Mencermati India
Merdeka.com - Pemilu India yang berlangsung antara 7 April sampai 12 Mei dengan pemilih berjumlah lebih 800 juta orang itu sudah berakhir dan hasil resminya baru akan diumumkan pada Jum’at 16 Mei. Namun dari berbagai hasil hitung cepat, partai nasionalis hindu Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Narendra Modi diramalkan menang meraih hampir 19% suara dan bisa mengantar Modi menjadi perdana menteri dengan membentuk pemerintahan koalisi.
Modi bukan tokoh asing di dunia. Ia sebagai Menteri Besar (MB/gubernur) di Gujarat pernah dituduh mengipasi dan mendalangi kerusuhan komunal dengan korban hampir 2000 orang minoritas muslim dan 250 orang hindu serta akibatnya sejak tahun 2005 dicegah memasuki AS.
Menarik untuk mencermati India di bawah Modi, khususnya dalam hal politik luar negerinya (polugri), karena Modi sebagai MB Gujarat belum terlalu jelas visi polugrinya meski sudah dikenal memiliki kebijakan pragmatis dan sukses membangun ekonomi Gujarat dengan menarik investasi dari berbagai negara seperti China, Jepang dan Singapura.
-
Apa yang dibahas Kemendag di India? Zulkifli Hasan juga bertemu para pengusaha rempah India yang tergabung dalam Navi Mumbai Merchant’s Chamber “Indonesia akan terus memperkuat hubungan dagang dengan India, khususnya perdagangan rempah.. Pengelolaan pasar ini maju. Setelah G20 TIMM, saya akan bicara dengan Mendag India Piyush Goyal untuk mencari solusi tentang hambatan tarif. Saya minta perwakilan perdagangan India untuk mengawal,“ujar Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana skor India meningkat di laporan GEM 2023-2024? Dalam laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) skor India meningkat dari peringkat ke-4 ke peringkat ke-2 di antara 49 negara dalam laporan GEM 2023-2024.
-
Kenapa Kemendag perkuat ekspor rempah ke India? Indonesia akan terus memperkuat hubungan dagang dengan India, khususnya perdagangan rempah.. Pengelolaan pasar ini maju. Setelah G20 TIMM, saya akan bicara dengan Mendag India Piyush Goyal untuk mencari solusi tentang hambatan tarif. Saya minta perwakilan perdagangan India untuk mengawal,“ujar Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana Kemendag perkuat ekspor rempah ke India? Zulkifli Hasan juga bertemu para pengusaha rempah India yang tergabung dalam Navi Mumbai Merchant’s Chamber “Indonesia akan terus memperkuat hubungan dagang dengan India, khususnya perdagangan rempah.. Pengelolaan pasar ini maju. Setelah G20 TIMM, saya akan bicara dengan Mendag India Piyush Goyal untuk mencari solusi tentang hambatan tarif. Saya minta perwakilan perdagangan India untuk mengawal,“ujar Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kenapa tingkat pengangguran di India meningkat? Namun, situasi di lapangan tidak sesuai dengan klaim tersebut karena lapangan pekerjaan telah menyusut dan bisnis mengalami tren penurunan.
Dari kesuksesan di bidang ekonomi di Gujarat, banyak pengamat meramalkan polugri India di bawah Modi akan lebih menekankan pada diplomasi ekonomi guna pembangunan ekonomi India dengan melanjutkan kebijakan umum polugri pemerintahan sebelumnya.
Manjari Chatterjee Miller misalnya, dalam majalah Foreign Affairs terbaru menyatakan bahwa secara umum polugri India dalam lima dekade terakhir tak pernah berubah, dan jika ada perubahan bukanlah sesuatu yang signifikan dan tak terkait dengan idologi perdana menteri.
Namun dengan karakteristik nasionalistik BJP selama ini, diperkirakan polugri India di bawah Modi selain pragmatisme di bidang ekonomi, juga akan mengambil sikap lebih tegas (assertive) terhadap Pakistan dalam isu terorisme lintas bantas, memberi perhatian lebih besar pada perumusan kebijakan jangka panjang dan skenario besar tahun 2020, pemberian peran yang lebih besar kepada militer dalam hal keamanan nasional serta peran lebih besar pula bagi negara-negara bagian dalam perumusan kebijakan polugri.
Menurut Sreeram Chaulia, profesor pada Jindal School of International Affairs di Sonipat, India, dalam menghadapi Pakistan.Modi juga akan mengambil langkah tegas namun “terukur” dan akan menghindari perang dengan Pakistan dengan segala cara karena menyadari bahaya timbulnya perang nuklir. Selain itu Modi diperkirakan juga akan tegas dalam soal persoalan teritorial dengan China namun dengan tetap menjaga hubungan ekonomi dan perdagangannya.
Yang perlu diamati oleh Indonesia adalah bagaimana secara geopolitis mendudukan India dalam “emerging regional order” di kawasan Asia Pasifik khususnya dengan makin meningkatnya pengaruh China dan upaya pembendungan dan penyeimbangan yang dilakukan oleh AS dengan berbagai negara termasuk Jepang. India dan AS memandang China sebagai mitra sekaligus kompetitor strategis, dan hal itu nampaknya tak akan berubah dalam jangka pendek.
Dalam hal yang lebih pragmatis, Indonesia perlu mengantisipasi kebijakan Modi yang akan lebih menekankan pada diplomasi ekonomi. Modi dikenal sukses membangun hubungan kuat dengan China sewaktu menjadi Menteri Besar (MB) Gujarat dan telah berkunjung ke China sebanyak empat kali dan berhasil menarik investasi besar dari sana.
Dalam hal peran negara bagian dalam peran negara bagian dalam menarik investasi, Modi dicatat pernah menyatakan bahwa 30 negara bagian di India merupakan mitra dalam pelaksanaan kebijakan polugrinya dan ingin memberi kepercayaan kepada mereka dalam membina hubungan luar negeri yang menguntungkan. Ini merupakan peluang yang perlu dikaji dan dimanfaatkan dalam meningkatkan hubungan investasi dan perdagangan Indonesia dengan negara-negara bagian yang berpotensi.
Dengan nilai perdagangan kedua negara mencapai 20 miliar USD pada 2012-2013, faktanya perdagangan telah tumbuh hampir 5 kali sejak kemitraan dengan Indonesia pada 2005 silam, dan berpotensi mencapai target nilai perdagangan 25 milyar USD pada tahun depan bila dapat memanfaatkan perkembangan mutakhir di India.
Demikian juga di bidang investasi India di Indonesia yang rata-rata 5 milyar USD tiap tahun khususnya dengan peningkatan investasi di bidang otomotif, masih sangat berpeluang untuk diperbesar lagi mengingat adanya bonus demografi dan makin besarnya kelas menengah Indonesia. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi India diprediksi bisa mengalahkan Amerika Serikat dan India pada tahun 2075 mendatang.
Baca SelengkapnyaPM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia dinilai perlu bersinergi dengan kemajuan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaNamun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaRombongan Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri ini untuk menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Baca SelengkapnyaDi India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca SelengkapnyaIklim dan norma sosial di India dinilai cukup positif untuk memulai bisnis.
Baca SelengkapnyaNarendra Modi Deklarasikan Menang Pemilu India untuk Ketiga Kalinya, Tapi Partainya Kalah Telak
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 ASEAN-India.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan melanjutkan rangkaian strategi kebijakan dalam meningkatkan keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini mengutip temuan dari hasil studi Atlantic Council.
Baca SelengkapnyaSejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Baca Selengkapnya