Mengudara hingga ke luar Indonesia
Merdeka.com - 'Selamat Datang Era Penyiaran TV dan Radio Digital'. Demikianlah judul besar dari Siaran Pers diposting pihak Ditjen Postel pada tanggal 12 Mei 2008 silam. Kalimat futuristik tersebut seakan melambangkan optimisme pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang kala itu dipimpin oleh Tifatul Sembiring.
Nuansa optimis itu dijabarkan pihak Kominfo dengan sejumlah pemetaan, mengenai sejumlah kendala yang akan dihadapi dalam men-digitalisasi dunia penyiaran televisi dan radio di Indonesia. Sudut pandang yang diambil berasal dari tiga pihak terkait, yakni pihak pemerintah (regulator), stasiun TV atau radio (broadcaster), dan pihak pemirsa/pendengar (user).
Beberapa motif digagasnya program digitalisasi oleh Kominfo ini, antara lain adalah untuk mencapai efisiensi kanal VHF/UHF, yang alokasinya masih sangat terbatas. Selain karena hasil siaran televisi atau radio dengan cara digital tersebut secara kualitas lebih unggul, berbagai potensi pengembangan jenis layanan digital berformat DVB (terrestrial atau handheld) pun dapat membuka sektor bisnis baru, yang memungkinkan penerimaan siaran TV atau radio digital dapat diakses melalui perangkat portabel.
-
Apa arti kata streaming? Streaming adalah metode pengiriman data berupa konten audio atau video yang dikompresi melalui internet dan dapat diputar secara langsung tanpa perlu mengunduh file terlebih dahulu.
-
Bagaimana cara streaming? Teknologi streaming memanfaatkan buffer untuk menyimpan sebagian data sementara sebelum diputar.
-
Mengapa streaming dibutuhkan? Data streaming harus dikompresi agar dapat dikirimkan dengan lebih efisien melalui jaringan internet.
-
Dimana saja internet belum merata? Masalah pemerataan dan kecepatan itu ya memang harus dilakukan secara paralel gitu ya. Kalau pemerataan itu kan memang masih ada 20 persen dari wilayah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan-red) yang belum mendapatkan internet dengan bagus gitu ya, bahkan juga masih blank spot.
-
Bagaimana cara nonton live streaming? Live streaming: Vision+ Link streaming: [https://www.visionplus.id](https://www.visionplus.id)
-
Apa itu TV digital? Apa yang dirasakan Sahid dan banyak penikmat tayangan televisi saat ini merupakan buah dari program ASO. Masyarakat kini bisa menonton film, sinetron, berita, sampai tayangan pendidikan dengan gambar dan suara jauh lebih jernih.
Maka dari itu, tugas pemerintah sebagai regulator saat ini adalah membuat payung hukum yang tegas, dan aturan yang jelas untuk mengatur sistem penyiaran radio streaming serta TV digital. Begitu juga dengan pihak broadcaster, yang dalam hal ini adalah pihak stasiun radio streaming itu sendiri. Dengan banyaknya celah inovasi yang bisa dikembangkan sebagai produk siarannya, perkembangan radio streaming ini juga menuntut inovasi yang lebih menantang dari para broadcaster tersebut.
Sebagai contoh, inovasi dan keunggulan konsep radio streaming ini bahkan telah mampu membangkitkan lagi sejumlah radio-radio daerah yang sudah mati suri, untuk kembali aktif siaran serta mengembangkan programnya. Sebab, secara tidak langsung jangkauan pasar pendengar pun telah bertambah, seiring mendobraknya sekat-sekat jangkauan radius pemancar, yang selama ini menjadi kendala bagi radio-radio konvensional di daerah untuk menjangkau pendengarnya di negara lain.
Hal ini pun dituturkan oleh Herry Rachman, selaku Station Manager beatradioid.com yang sudah melakukan inovasi semacam itu. Pria yang karib disapa Babe itu mengatakan, tim nya sempat melakukan sebuah survei saat awal merintis beatradioid.com ini dan berhasil menemukan akses pasar pendengar baru, yang selama ini tidak terjangkau stasiun radio konvensional yang menggunakan pemancar.
Namun, karena konsep beatradioid.com direncanakan adalah yang 'asli Indonesia', maka target pendengarnya pun dipersempit menjadi pendengar Indonesia, yang berada di luar negeri. Saat awal beatradioid.com melakukan siaran streaming-nya, respon pengunjung website mereka cukup mengejutkan. Sebab, banyak juga pendengar beatradioid.com yang berasal dari sejumlah negara seperti Hongkong, Singapura, Saudi Arabia, bahkan Jepang.
Melalui media sosial, interaksi dengan para pendengar pun menjadi dinamis, karena sebagian besar dari mereka adalah orang Indonesia yang tinggal di luar negeri, dan rindu dengan siaran radio lokal tanah air. Hal inilah yang kemudian menjadikan beatradioid.com membuat tema program dengan konsep 'Dari Indonesia untuk Dunia'.
Untuk memenuhi kebutuhan pendengar secara global itu, maka dibagi lah sesi waktu untuk siaran bagi pendengar di tanah air, dan pendengar di luar negeri. Maka, jika dari jam 6 pagi hingga jam 12 malam konten siaran ditujukan bagi pendengar di Indonesia, selepas jam 12 malam waktu Indonesia itulah saatnya beatradioid.com menyajikan siaran khas Indonesia dari berbagai daerah, yang diminati oleh para pendengar dari luar Indonesia.
Untuk memenuhi program di atas jam 12 malam itulah beatradioid.com akhirnya menggandeng sejumlah radio-radio lokal yang selama ini mati suri, untuk kembali produktif menghasilkan produk siaran agar bisa kembali di relay ulang di beatradioid.com, selepas jam 12 malam tersebut. Sebab, Babe sendiri mengakui jika jumlah pendengar radionya dari luar negeri menjadi cukup besar pada jam-jam tersebut, dan komunikasi di sosial media pun berjalan baik di mana para pendengar tersebut bisa berinteraksi dengan materi siaran.
"Bahkan nanti kita juga akan mengeluarkan program voice mail request. Selama ini kan mereka hanya mendengar, besok-besok di beatradioid.com mereka juga bisa ikut ngomong dan minta diputarkan lagu secara lisan, melalui fitur voice mail request tersebut," ujar Babe saat berbincang dengan merdeka.com di kawasan Cinere, beberapa waktu lalu.
Inovasi seperti yang dilakukan beatradioid.com dengan menggandeng sejumlah radio daerah guna memenuhi kuota siaran 24 jam dan bertaraf global seperti itu, sejatinya hanya sebagian kecil dari inovasi lain yang mampu dibuat dalam ranah penyiaran radio streaming. Untuk itu, para pengusaha di bidang penyiaran radio memiliki pekerjaan rumah yang cukup menantang, di mana sejumlah inovasi bagi para pendengar merupakan suatu hal mutlak untuk memenangkan persaingan di era yang makin canggih ke depannya.
Kemudian yang terakhir, adalah peran pemirsa televisi atau pendengar radio streaming sebagai User, dalam menyambut era digitalisasi di dunia penyiaran. Karena sejumlah kendala yang dihadapi adalah keterbatasan akses pada gadget penerima siaran (seperti televisi digital maupun aplikasi radio streaming di sejumlah perangkat), maka daya beli masyarakat dan ketersediaan perangkat dengan harga yang terjangkau di pasaran juga sangat menentukan hal tersebut. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vidio tengah berkolaborasi dengan Aksilarasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Baca SelengkapnyaVidio memperluas jangkauannya ke pasar internasional melalui kemitraan strategis dengan Unifi TV di Malaysia.
Baca SelengkapnyaMenonton acara televisi sampai sekarang masih diminati masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaStrategi Vidio dalam menghadirkan konten olahraga terlengkap terbukti berhasil merebut pasar dan menjadi konten dengan atribusi tertinggi bagi pelanggan Vidio.
Baca SelengkapnyaVidio meningkatkan pengalaman menonton pelanggan Malaysia
Baca SelengkapnyaBanyak perusahaan yang masih mengandalkan TV sebagai media iklan.
Baca SelengkapnyaStreaming merupakan istilah yang banyak dikenal masyarakat di era digital.
Baca SelengkapnyaVidio dengan penuh semangat memperluas ekspansi pasar Malaysia melalui keikutsertaan pada event promosi Gebyar Nusantara.
Baca SelengkapnyaVidio berhasil mengalahkan platform OTT global dan regional
Baca SelengkapnyaSaat ini pengguna aktif layanan OTT di Indonesia telah mencapai 50 juta pelanggan.
Baca SelengkapnyaVidio yang saat ini menjadi leading di Indonesia karena memang disukai oleh jutaan masyarakat di Indonesia dengan konten lokalnya
Baca SelengkapnyaKemitraan ini memberikan penawaran tayangan streaming Vidio sebagai bagian dari paket Aneka Plus Pack Unifi TV.
Baca Selengkapnya