Radio streaming, babak baru penyiaran radio
Merdeka.com - Di era yang sudah serba digital seperti hari ini, sejumlah aspek kehidupan berhasil mengadaptasikan dirinya mengikuti perkembangan yang ada. Jika satu dasawarsa silam kita masih mengkhayal komunikasi jarak jauh dengan saling menatap lawan bicara, kini hal tersebut bukan lagi sesuatu yang asing dengan banyaknya layanan komunikasi yang memiliki berbagai fitur.
Bahkan ketika hari ini aktivitas jual-beli bisa tercipta dari blog atau web sederhana dan jasa layanan antar barang, maka sebenarnya aktivitas berbelanja pun sudah berhasil di-digitalisasi oleh tuntutan efisiensi yang khas dari zaman ini.
Fenomena-fenomena lain terkait perkembangan teknologi semacam ini sebenarnya juga pernah kita saksikan pada akhir abad 20 silam. Saat penggunaan Radio Panggil (Pager) mulai merebak di era tersebut, ternyata eksistensinya tak berlangsung lama dan perlahan lenyap akibat digerus fitur Short Message Service (SMS) pada teknologi telepon genggam (handphone) yang juga berkembang pesat kala itu.
-
Kenapa Starlink lebih mahal dibanding provider lokal? Starlink menyediakan tiga paket, yaitu internet penggunaan di rumah seharga Rp750.000/bulan, penggunaan selama bepergian seharga Rp990.000/bulan, dan penggunaan di perairan seharga Rp4,34 juta/bulan.
-
Apa itu Podcast? Podcast adalah episode program yang tersedia di internet dalam bentuk file audio atau video. Podcast biasanya berisi rekaman asli seperti siaran radio, program televisi, kuliah, pertunjukan, atau acara lainnya.
-
Kenapa sinyal radio ini sangat penting? Selain itu, temuan ini juga menjadi parameter untuk mengukur massa pada unsur alam semesta yang sebelumnya tidak ditemukan di antara galaksi.
-
Kenapa Starlink mahal? Pembuatan sebuah satelit Starlink diperkirakan menelan biaya USD 500.000 atau sekitar Rp8,2 miliar.
-
Bagaimana cara Stasiun Luar Angkasa menyiarkan langsung? ISS secara langsung menyiarkan tayangan langsungnya, termasuk gambar dari dalam dan luar stasiun.
-
Mengapa wireless dipilih? Jaringan nirkabel memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan yang populer untuk kebutuhan komunikasi dan konektivitas.
Walaupun sampai saat ini sejumlah bidang pekerjaan di beberapa negara masih menggunakan pager sebagai alat komunikasi, namun sebenarnya masa kejayaan alat komunikasi tersebut pun sudah ikut tenggelam seiring berlalunya abad 20.
Begitu pun dengan sejumlah fenomena terkini terkait perubahan sejumlah aspek kehidupan, akibat proses digitalisasi. Salah satu contohnya adalah kemunculan fenomena radio streaming atau radio berbasis internet, yang menyediakan layanan siaran seperti stasiun-stasiun radio berpemancar pada umumnya. Hal ini menjadi menarik karena mengingat industri penyiaran radio yang sudah ada saat ini, ke depannya harus ikut bersaing bersama stasiun-stasiun radio streaming yang sejatinya tak membutuhkan modal sebesar stasiun radio konvensional.
Hal ini pun dibenarkan oleh Risa Adhipurwanto, yang merupakan Direktur dari beatradioid.com sebagai salah satu pelopor radio streaming di Indonesia sejak tahun 2013. Ditemui di kantor beatradioid.com di kawasan Cinere, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, Risa mengatakan aspek pendanaan untuk membuat sebuah stasiun radio streaming yang sederhana, jauh lebih murah daripada modal besar yang diperlukan untuk membuat sebuah stasiun radio konvensional pada umumnya.
Dirinya bahkan mengatakan, jika untuk kapasitas radio streaming kelas rumahan saja, yang dibutuhkan itu hanyalah sebuah komputer (PC), jaringan internet yang stabil, blog atau website gratis, dan stok playlist lagu yang sekiranya cukup untuk diputar selama 24 jam nonstop. Namun, dengan instalasi radio streaming kelas rumahan sesederhana itu, tentunya masalah kualitas penyiaran secara profesional memang masih jauh jika dibandingkan dengan kualitas siaran radio konvensional.
"Kekurangannya itu paling masalah personal touch-nya dari si penyiar, karena semuanya tapping. Sedangkan kalau Beat Radio ini kan kinerjanya sama persis dengan radio terestrial (radio FM pada umumnya), namun medianya saja yang online," ujar Risa di bilangan Cinere, Jakarta Selatan, Rabu (18/11).
Namun, walaupun banyak orang yang menganggap bahwa kesederhanaan instalasi dari radio streaming ini membuatnya susah bersaing dengan radio konvensional yang sudah mapan, nyatanya terdapat sejumlah keunggulan dari radio streaming dibanding dengan stasiun-stasiun radio konvensional tersebut.
Dari segi teknis penyiaran, radio streaming tidak membutuhkan perangkat pemancar yang harganya jauh lebih mahal dari pada penyiaran radio konvensional.
Selain masalah modal yang tak harus sebesar stasiun radio konvensional, jangkauan pendengar dari radio streaming ini juga jauh lebih luas, karena berbasis pada layanan internet yang mampu menjangkau secara global. Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan radio konvensional yang memiliki jangkauan terbatas karena hanya berdasarkan jauhnya gelombang pancar.
Kemudian, radio streaming juga tidak akan mengalami gangguan transmisi yang menghasilkan suara 'noise' akibat penumpukan sinyal seperti di radio konvensional, sehingga isi siaran radio akan utuh diterima jika jaringan internet yang digunakan cukup stabil.
Selain itu, karena program siarannya berbasis data Digital yang diubah menjadi suara digital, tentunya suara yang dihasilkan radio streaming lebih jernih dan jelas dibanding dengan kualitas suara radio konvensional. Hal ini akan lebih menunjang jika radio streaming itu memakai format setting suara yang sudah berstandar AAC (Advanced Audio Coding) dalam siaran mereka.
Di radio streaming, selain jumlah pendengar bisa diketahui dengan melihat jumlah pengunjung harian dalam statistik website, pendengar ternyata juga bisa merekam siaran radio streaming tersebut dengan menggunakan sejumlah aplikasi yang dilengkapi fitur tombol perekam. Beberapa contoh aplikasi itu antara lain adalah Rarma Radio, Nux radio, bahkan software Adobe Audition juga bisa digunakan untuk merekam melalui komputer atau laptop.
Konten radio streaming pun dapat dinikmati oleh pendengarnya melalui berbagai device yang banyak digunakan, seperti komputer, smartphone, tablet, smartTV, set-top-box, dan lain sebagainya.
Namun, sejumlah syarat dan keterbatasan pun juga masih ditemui dalam penggunaan radio streaming tersebut. Beberapa di antaranya adalah kebutuhan akan koneksi internet yang stabil, dan dengan bandwidth yang mencukupi. Sebab, jika koneksi internet kurang stabil maka akan mengakibatkan suara radio menjadi putus-putus.
Walaupun banyak provider menyediakan akses internet dengan kabel, WiFi, dan mobile broadband untuk membuat radio streaming mudah dinikmati dengan nyaman, namun pendengar radio digital ini juga membutuhkan perangkat penerima dengan kualifikasi tertentu. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini menjadi langkah penting dalam popularitas podcasting dan memperluas jangkauan audiens.
Baca SelengkapnyaPola setiap generasi dalam mengonsumsi jenis siaran favorit berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan frekuensi radio FM dan AM. Berikut penjelasannya lengkapnya.
Baca SelengkapnyaBegini sejarah stasiun radio pertama di dunia tanpa kabel yang menghubungkan Indonesia dan Belanda.
Baca SelengkapnyaWireless adalah teknologi tanpa kabel yang mudah dan praktis.
Baca SelengkapnyaMembangun infrastruktur penyiaran di daerah ini butuh ekstra perjuangan.
Baca SelengkapnyaNggak lagi bikin bokek, langganan aplikasi kini bisa jadi cuma setengah harga!
Baca SelengkapnyaIni yang akan Terjadi jika Starlink Bisa Jual Internet Langsung ke HP Orang Indonesia
Baca SelengkapnyaPerkembangan teknologi sejarah di Indonesia dari masa ke masa ini menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaAntena shark fin modern: performa tinggi, tahan lama, multifungsi, dan desain stylish untuk mobil.
Baca Selengkapnya