Roti, sosis, nogosari setelah radiasi
Merdeka.com - Program menanam sorgum itu, rasanya, seperti baru diputuskan “kemarin”. Makanya seperti tiba-tiba ketika Sabtu lalu saya sudah diminta untuk melakukan panen pertama.
Waktu begitu cepat berlalu. Pantaslah orang yang tidak biasa kerja cepat begitu mudah digilas oleh waktu.
Memang, seperti dikatakan Direktur Utama PTPN XII, Singgih Irwan Basri, anak buahnya langsung action dua hari setelah keputusan. Mereka pilih lahan 7,5 ha di Banyuwangi. Lahan yang marjinal. Lahan yang tidak bisa ditanami padi. Lima jenis benih sorgum pun segera ditanam di situ.
-
Mengapa menanam tanaman di ISS penting? Menanam makanan di ISS menjadi salah satu penelitian penting untuk misi luar angkasa jangka panjang ke Bulan dan Mars, menurut NASA.
-
Bagaimana Kementan membantu produksi jagung di Gorontalo? Sebagai informasi, Kementan melalui Direktorat Perbenihan mengalokasikan bantuan benih senilai Rp65, 61 miliar ke Provinsi Gorontalo. Bantuan tersebut terdiri dari benih padi untuk lahan seluas 5.000 hektar senilai Rp2,92 miliar dan benih jagung dengan luas lahan 69.660 hektar sebesar Rp62,69 miliar.
-
Apa manfaat pupuk kompos organik? Pupuk kompos organik merupakan solusi alami dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman. Dibuat dari bahan-bahan organik yang terurai secara alami, seperti sisa-sisa dapur, daun kering, dan limbah hijau, kompos organik menawarkan berbagai manfaat bagi pertanian dan perkebunan. Penggunaan pupuk kompos tidak hanya membantu dalam menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, tetapi juga memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kapasitas penahan air.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan indeks pertanaman? 'Kami berikan applause pada beliau (Amran.red) ini. Pada tahun 2023 kemarin, kita menghadapi kekeringan yang cukup lama. Sekarang Pak Menteri bergerak cepat meningkatkan indeks pertanaman dengan program brigade alsintan. Ini merupakan salah satu solusi cepat atas permasalahan yang dihadapi petani.' Demikian disampaikan Pj. Gubernur Jateng saat sambutan pada kegiatan Apel Siaga Brigade Alsintan di Lapangan Parade Kodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 23 April 2024.
-
Apa manfaat pupuk organik? Penggunaan pupuk organik tersebut dinilai sebagai pilihan yang tepat untuk petani di tengah sulitnya mendapatkan pupuk kimia bersubsidi. Selain lebih ekonomis, penggunaan pupuk organik juga membuat tanah lebih subur. Harapannya kesejahteraan petani bisa meningkat dengan penggunaan pupuk kandang.
-
Dimana eceng gondok digunakan sebagai bahan baku kompos? Manfaat eceng gondok tak hanya sebatas fitoremediasi. Akar tanaman ini, yang mengandung nitrogen dan fosfor, dapat diolah menjadi pupuk hayati berkualitas tinggi.
Inilah ujicoba untuk menentukan sorgum jenis apa yang paling cocok untuk iklim dan tanah di Indonesia. Hasilnya akan menentukan jenis mana yang akan ditanam secara besar-besaran mulai Februari nanti.
Mengapa sorgum?
Sorgumlah yang akan bisa mengurangi impor gandum kita yang mencapai 7 juta ton per tahun itu. Kita ini tidak bisa menanam gandum di Indonesia. Iklim kita yang dua musim tidak cocok untuk tanaman empat musim. Padahal kita kian doyan mie dan roti. Akibatnya kita harus terus-menerus impor gandum secara besar-besaran dari negara seperti Amerika Serikat.
Kita yang miskin terus menghidupi petani negara maju. Angka impor itu akan naik terus seiring dengan kegemaran kita makan mie dan roti yang terus meningkat.
Impor daging bisa saja akan berakhir kalau kita mau meningkatkan produksi ternak. Negara kita cocok untuk peternakan. Tinggal mau atau tidak mau. Demikian juga, kita bisa mengakhiri impor beras kalau kita mau meningkatkan produksi kita. Tapi kita tidak akan bisa mengakhiri impor gandum. Kita tidak bisa menanamnya. Kita hanya bisa menyeruput mie dan melahap rotinya!
Harapan baru muncul ketika para ahli sorgum berkumpul di Kementerian Ristek empat bulan yang lalu. Saya dan Menteri Ristek Gusti Muhammad Hatta mengajak para ahli itu berdialog. Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi impor gandum yang begitu besar. Muncullah kesimpulan bahwa sorgumlah yang bisa diandalkan.
Salah satu ahli sorgum waktu itu, Prof Dr Sungkono, sampai berlinang terharu ketika kemudian diputuskan bahwa BUMN akan menggalakkan sorgum. Secara besar-besaran. Apalagi BUMN memiliki lahan yang luas yang belum semuanya bisa dimanfaatkan. Terutama lahan yang tidak bisa untuk tanaman padi, sawit, karet, teh, dan kopi.
Sang profesor sangat gembira karena ahli lulusan IPB itu merasa tidak sia-sia. Ketekunannya mendalami sorgum sejak muda sampai menjadi profesor akan sangat berarti.
Dari hasil panen perdana Sabtu lalu jelaslah bahwa setidaknya dua jenis sorgum sangat baik hasilnya. “Satu untaian bisa mencapai 1 ons. Ini melebihi yang tertera di literatur yang menyebutkan satu untaian hanya 0,5 ons,” ujar Irwan Basri Dirut PTPN XII.
Dua benih unggul itu belum punya nama. Untuk sementara disebut Citayam (karena dibenihkan di desa Citayam) dan Numbu B. Jenis-jenis lain hanya menghasilkan separo dari itu.
Yang hebat, benih Citayam dan Numbu B adalah hasil mutasi genetik yang dilakukan oleh para ahli kita sendiri di Batan. Penyilangan-penyilangan genetiknya dilakukan melalui proses radiasi sinar gamma. Yakni melalui radiasi nuklir Co-60. Ahli-ahli di Batan mencari gen-gen terunggul untuk disilang dan dijadikan benih yang terbaik.
Dengan hasil Banyuwangi ini, BUMN sudah memanfaatkan temuan dan fasilitas yang ada di Batan. Yakni benih sorgum dan proses pembuatan radio isotop untuk kedokteran nuklir. Kerjasama yang erat antara Batan (Ristek) dan PT Batantekno (BUMN) ternyata bisa membuat temuan-temuan dan fasilitas yang ada di Batan menjadi komoditi yang secara komersial sangat menguntungkan negara.
Berkat fasilitas yang ada di Batan, Dirut Batantekno Yudi Utomo Imardjoko bisa mengaplikasikan temuan termodernnya untuk memproduksi radio isotop yang sekarang mulai berproses untuk menguasai pasar Asia.
Beda dengan padi, sekali tanam sorgum ini bisa untuk tiga kali panen. Begitu panen pertama, batangnya dipotong sampai pangkalnya. Lalu akan tumbuh batang sorgum lagi. Tiga bulan kemudian sudah bisa dipanen lagi. “Kami akan lihat berapa hasil panen dari ratoon pertama. Lalu akan kami tunggu lagi ratoon yang kedua,” ujar Irwan.
Dengan demikian sebelum penanaman besar-besaran Februari nanti, hasil panen ratoon pertama pun sudah bisa diketahui.
Citayam dan Numbu B masih punya kelebihan lain. Batangnya tinggi dan besar. Ketika saya menyelusup ke dalam kebun yang siap panen itu, tidak bisa disangkal: ternyata tubuh saya ini pendek. Batang sorgum itu hampir 2 meter. Dengan batang yang tinggi, makanan ternak dari batang itu bisa lebih banyak. Demikian juga niranya.
Batang sorgum tersebut bisa menghasilkan nira sebagaimana tebu. Hanya saja nira sorgum cuma bisa dipakai untuk gula cair. Tidak bisa untuk gula kristal.
Maka sekali tanam sorgum kita bisa mendapat tepungnya, niranya, dan makanan ternaknya.
Itulah sebabnya dalam panen perdana tersebut Dirut PT Berdikari (Persero) Librato El Arif ikut hadir. Berdikarilah yang akan menjadi pembeli seluruh makanan ternak tersebut. Ini karena PT Berdikari mendapat tugas untuk fokus mengembangkan ternak secara besar-besaran. Tidak boleh lagi mengerjakan bisnis yang lain. Bisnis lamanya seperti meubel dan asuransi harus dilepas.
Tapi PT Berdikari kelihatannya harus gigit jari. Jauh-jauh datang ke Banyuwangi dia tidak akan kebagian makanan ternak itu. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, yang kini lagi mengembangkan ternak sapi rakyat secara massal, minta agar makanan ternak itu untuk pengembangan sapi di Banyuwangi sendiri. Tentu saya mendukung permintaan Pak Bupati ini. Saya lihat beliau sangat serius dalam mengembangkan sapi di sana.
Banyuwangi berubah drastis di tangan bupati yang masih sangat muda ini (38 tahun). Semua tahu hambatan utama pengembangan ternak adalah makanan ternak yang kian mahal. Dengan kebun sorgum yang mencapai ribuan hektar di Banyuwangi, sumber makanan ternak itu akan teratasi.
Secara nasional hasilnya sama saja. Sapi itu datang dari Banyuwangi atau dari Sumatera tidak ada bedanya. Yang penting bisa mengurangi impor sapi yang sangat besar itu.
Dan lagi, sorgum juga akan ditanam secara massal di Sulawesi oleh PTPN XIV dan oleh Berdikari sendiri. Lahan peternakan PT Berdikari di Sulsel yang mencapai 6.000 ha sudah diputuskan juga harus ditanami sorgum dalam skala yang besar.
Tahun depan adalah tahun pembuktian. BUMN harus menanam sorgum hingga mencapai 15.000 ha. Ini bukan kerja sembarangan. Hanya kemauan yang keras yang akan bisa mewujudkannya.
BUMN bertekad akan mewujudkan keyakinan bahwa kita ini mampu melakukan apa saja asal kita mau. Kita sering tidak bisa melakukan sesuatu bukan karena tidak mampu, tapi karena tidak mau!
Ibu-ibu dari PTPN XII pun punya kemauan yang keras. Sabtu lalu itu, untuk suguhan para tamu di Banyuwangi itu ibu-ibu membuat berbagai macam kue yang semuanya menggunakan bahan berupa tepung sorgum: roti, sosis, nogosari…. Saya coba memakan semuanya. Saya rasakan enaknya.
*Oleh Dahlan Iskan
Menteri BUMN (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makanan modifikasi nabati berperan penting dalam pola makan vegetarian. Manfaat kesehatannya pun melimpah.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki kuliner yang sangat beragam. Keragaman hidangan khas tersebut akhirnya diolah kembali oleh tangan kreatif yang menjadikannya lebih berwarna.
Baca SelengkapnyaSIG telah menggunakan biomassa pada pabrik-pabrik milik perseroan mencapai 2,7 juta ton untuk bahan bakar selama 2022.
Baca SelengkapnyaJagung bioteknologi diklaim membuat para petani mendapatkan potensi peningkatan pendapatan hingga 30 persen dibandingkan dengan praktik konvensional.
Baca SelengkapnyaWarga di Desa Dompyong, Trenggalek menggunakan energi biogas yang berasal kotoran sapi.
Baca SelengkapnyaInovasi ini muncul karena permasalahan warga desa yang kurang efektif dalam mengelola limbah kotoran sapi
Baca SelengkapnyaDirjen Ali Jamil berharap, ketersediaan alsintan berupa traktor roda 4 dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan.
Baca SelengkapnyaSego Tempong khas Boyolali dilengkapi iga bakar sebagai lauknya
Baca SelengkapnyaLimbah tahu yang meresahkan warga sekitar, kini menjadi berkah hingga desa tersebut mendapat julukan desa mandiri energi.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto secara konsisten menyuarakan agar Indonesia bisa swasembada pangan, meski dalam realisasinya hal itu sulit.
Baca SelengkapnyaDalam aspek sosial, penggunaan bahan bakar alternatif berkontribusi dalam mencegah timbulnya persoalan dan penyakit akibat sampah yang menumpuk.
Baca SelengkapnyaHarga biogas kaleng hasil inovasi Sugiyono lebih murah dibandingkan dengan gas pada umumnya.
Baca Selengkapnya