Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terhimpit di antara beton sempit

Terhimpit di antara beton sempit manusia gorong-gorong. ©2016 merdeka.com/marselinus gual

Merdeka.com - Terpal biru berjajar menutupi pipa saluran air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Beberapa lelaki bertatoo hilir mudik di atas jembatan beton yang menghubungkan sekaligus menjadi penyangga dua buah pipa air berwarna biru itu.

Tina (30) sibuk menjemur beberapa potong pakaian miliknya di bawah sinar matahari yang cukup terik siang itu, Jumat (22/7). Sudah lebih dari dua tahun Tina menjadi warga 'perumahan' yang letaknya di bawah jembatan air PDAM. Selain Tina, ada lebih kurang dua puluh orang yang juga bermukim di sana. Mereka hidup berhimpitan di antara beton-beton jembatan penyangga pipa PDAM.

Di bawah jembatan sepanjang lebih kurang 20 meter itu, ada denyut kehidupan manusia-manusia terpinggirkan yang umumnya warga pendatang. Mereka menjalankan aktivitas secara serabutan. Ada yang setiap hari memulung barang bekas, menjadi kuli panggul, pengamen jalanan, pedagang kaki lima, hingga preman. Ruang sempit berukuran 3x2 meter dengan tinggi tidak lebih dari 1 meter, cukup untuk melindungi diri dari teriknya matahari, derasnya hujan dan dinginnya angin malam. Beton berbentuk persegi dimodifikasi sedemikian rupa untuk tempat tinggal.

manusia gorong gorong

Bukan perkara mudah untuk bisa masuk ke 'rumah' mereka. Pintu masuknya hanya berupa lubang berukuran 50x25 cm dan dibuat di atas jembatan. Tidak bisa tergesa-tegas untuk masuk ke dalam rumahnya. Sebilah papan dimodifikasi dan dipasang engsel agar bisa berperan sebagai pintu masuk sekaligus penutup lubang.

Setelah berhasil masuk ke dalam rumahnya, terlihat papan triplek bekas yang digunakan sebagai sekat sekaligus tembok pembatas bilik tidur dan dapur ala kadarnya. Di dalam rumah tidak terlalu terang, hanya ada cahaya dari lampu bohlam 5 watt. Kipas angin berputar mengusir hawa panas yang terserap melalui dinding beton.

Lantunan musik dangdut mengalun memutar tembang-tembang andalan. Di dapurnya terlihat ada beberapa peralatan masak sederhana mulai dari kompor gas, rak piring sederhana, beberapa peralatan dapur, dan beberapa bungkus makanan ringan.

"Sebenarnya enggak mau tinggal di sini tapi mau gimana lagi. Pengen sih ngontrak tapi gimana, ekonomi lemah," kata Tina.

Meski sehari-hari harus tidur diapit beton dan diiringi suara gemericik air, Tina mencoba menikmatinya. Apalagi tidak ada pungutan yang harus dibayar kecuali iuran listrik Rp 30.000 per bulan.

"Tidur di mana saja yang penting pikiran tenang. Kalau pikiran enggak tenang, tidur di mana saja juga enggak enak."

manusia gorong gorong

Untuk keperluan MCK, warga 'perumahan jembatan pipa PDAM' menyulap ruang beton di bagian ujung jembatan sebagai kamar mandi. Air untuk keperluan MCK berasal dari lubang pipa PDAM yang sudah bocor. Tetangga Tina, Usup (50) menceritakan kisahnya hingga akhirnya terdampar di 'perumahan' itu. Dia mengaku ditawari salah satu temannya yang sama-sama berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Ternyata, jembatan pipa PDAM itu dikuasai wong kito galo atau warga Palembang.

Temannya itu sudah cukup lama tinggal di sana. Ternyata, penghuni pemukiman itu turun menurun dan sudah ada sejak 1980-an. Pemukiman ini sebagai tempat pelarian bagi mereka kaum urban yang tak mendapat tempat di ibu kota. "Untuk makan saja susah apalagi bayar kontrakan. Saya sudah sepuluh tahun di sini," katanya.

Ketua RT05 Kelurahan Kota Bambu, Palmerah, Jakarta Barat, Hidayat mengakui keberadaan penghuni di bawah jembatan pipa PDAM itu sudah cukup lama. Meski sering dirazia petugas, penghuni itu terus berdatangan dan bahkan bergantian orang. "Mereka penghuni liar, tidak terdaftar di data kami," kata Hidayat.

Soal aliran listrik yang mengalir ke tempat tinggal mereka, Hidayat mengaku tidak tahu sama sekali. Dia menduga, ada yang sengaja mengambilnya dari sekitar rel kereta api. "Kalau rumah warga sih agak jauh ya, tapi mungkin mereka ambil dari jaringan untuk kereta api," tutup dia.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris, Begini Penampakan Warga Jakarta Hidup di Kolong Tol Bandara
Miris, Begini Penampakan Warga Jakarta Hidup di Kolong Tol Bandara

Potret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.

Baca Selengkapnya
Berada di Tepi Jurang, Ini Cerita dari Desa Ekstrem Lereng Gunung Merbabu di Boyolali
Berada di Tepi Jurang, Ini Cerita dari Desa Ekstrem Lereng Gunung Merbabu di Boyolali

Jalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.

Baca Selengkapnya
Penampakan Jembatan Rusak di Serdang Bedagai, Ngeri Sekali Terpeleset Bisa Pindah Alam
Penampakan Jembatan Rusak di Serdang Bedagai, Ngeri Sekali Terpeleset Bisa Pindah Alam

Sebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.

Baca Selengkapnya
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'

Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.

Baca Selengkapnya
Bikin Warga Gemetar dan Takut Jatuh ke Sungai, Jembatan Gantung Desa di Lebak Ini Kondisinya Memprihatinkan
Bikin Warga Gemetar dan Takut Jatuh ke Sungai, Jembatan Gantung Desa di Lebak Ini Kondisinya Memprihatinkan

Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Desa-Desa Terimpit Pembangunan PIK 2
FOTO: Menyusuri Desa-Desa Terimpit Pembangunan PIK 2

Meskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Penampakan Jembatan Rusak di Sumut Ini Bikin Miris, Tinggal Rangka Saja
Penampakan Jembatan Rusak di Sumut Ini Bikin Miris, Tinggal Rangka Saja

Meski sudah tak layak pakai, masih banyak kendaraan roda empat yang nekat lewat karena jembatan merupakan akses penghubung antara dua kabupaten.

Baca Selengkapnya
FOTO: Antisipasi Banjir Musiman, Warga Pejaten Timur Dirikan Tenda Darurat di Atas Rumah
FOTO: Antisipasi Banjir Musiman, Warga Pejaten Timur Dirikan Tenda Darurat di Atas Rumah

Mereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.

Baca Selengkapnya
Bertaruh Nyawa, Potret Warga Cikeusal Serang Gunakan Jembatan Bambu Rapuh untuk Seberangi Sungai Ini Memprihatinkan
Bertaruh Nyawa, Potret Warga Cikeusal Serang Gunakan Jembatan Bambu Rapuh untuk Seberangi Sungai Ini Memprihatinkan

Bahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.

Baca Selengkapnya
Jembatan di Simalungun Ini Disebut Jadi Salah Satu Terekstrem di Indonesia, di Baliknya Ada Pemandangan yang Indah Banget
Jembatan di Simalungun Ini Disebut Jadi Salah Satu Terekstrem di Indonesia, di Baliknya Ada Pemandangan yang Indah Banget

Walau dianggap paling eskstrem, jembatan ini punya pemandangan yang indah

Baca Selengkapnya
Cerita Miris Warga Bangkunat Pesisir Barat Lampung, Seberangi Sungai Antar Jenazah ke Pemakaman
Cerita Miris Warga Bangkunat Pesisir Barat Lampung, Seberangi Sungai Antar Jenazah ke Pemakaman

Sejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial

Baca Selengkapnya