Teror 'hantu' ISIS dari dunia maya
Merdeka.com - "Dari sini kita bermula, di Daulah kita berjumpa", begitu kata pembuka sebuah situs berita Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) versi Bahasa Indonesia. Situs itu langsung berafiliasi dengan kantor berita di tujuh wilayah konflik di Timur Tengah. Tujuh wilayah itu adalah Syam, Iraq, Libya, Sinai, Haramain. Kemudian Aljazair, Khurasan dan Nigeria. Situs itu menggunakan lambang ISIS.
Dalam situs yang kini masih aktif itu, pesan perjuangan tentara negara ISIS itu dituang jelas. Pengunggah dengan menggunakan nama belakang Indonesia itu provokatif karena menghasut para pengunjung situsnya untuk jihad ke Suriah. Situs itu juga menampilkan video perjuangan dan kekejaman ISIS di Suriah. "Penegakan Hukum Allah Kepada Pencela Rasulullah," begitu judul salah satu video dalam situs tersebut.
Video itu menampilkan seorang pria yang menjadi tontonan warga saat hendak dieksekusi mati menggunakan pistol. Di sekitar tempat eksekusi itu juga berkibar bendera ISIS berikut anggotanya dengan menggunakan senjata laras panjang.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Bagaimana Islam menyebar di Indonesia? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Kapan internet mulai digunakan secara luas di Indonesia? Awalnya, penggunaan internet hanya untuk keperluan kerja menggunakan sistem email. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan internet berkembang pesat menjadi media sosial, unduh unggah video, dan musik.
-
Siapa yang menyebarkan agama Islam di wilayah Ciamis? Penamaan Kondangjajar dipercaya diambil dari seorang tokoh bernama Sembah Bojongkondang yang dulu merupakan seorang penyebar agama Islam di wilayah Ciamis, Jawa Barat.
Selain video tersebut, masih banyak lagi aksi kekejaman tentara ISIS mengeksekusi para tawanan mereka. Salah satu kantor media resmi mereka di wilayah Daljah juga merilis aksi sadis pria tertangkap tangan karena mencuri. Dengan mata tertutup pria itu disuruh duduk dengan tangan menjulur di atas meja. Pergelangan tangannya diikat menggunakan pengikat dari besi untuk kemudian dipotong.
Kekejaman ISIS juga dirilis dalam foto berjudul 'Penerapan Hukum Bunuh Atas Seorang Murtad dan Mata Mata'. Dua orang pria sebagai pelakunya dibawa di tengah-tengah pemukiman warga wilayah Homsh. Mereka disuruh duduk bersimpuh dengan mata tertutup. Dari jarak tidak terlalu jauh senapan anti-tank telah siap mengeksekusi mereka. Foto pelaku dengan kondisi kepala hancur dirilis dan bisa diakses dalam situs tersebut.
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Ansyaad Mbai mengatakan jika penyebaran ideologi berbau radikal sudah lama dipantau. Situs radikal beredar di Indonesia menurut dia bertujuan untuk menyebarkan ideologi agar para pengunjung situs tersebut terdoktrin. Apalagi dalam situs-situs ISIS itu menampilkan petikan tafsir Alquran untuk memperkuat argumen mereka soal jihad ke Suriah.
"Mereka sudah lama menyebarkan paham-paham radikalisme lewat internet," katanya melalui telepon semalam. Selain merekrut anggota melalui dakwah terselubung, anggota teroris yang eksis di Indonesia juga merekrut para jihadist melalui internet. "Tujuan mereka merangkul para mujahid baru," ujarnya.
Lebih lanjut Ansyaad mengatakan jika sejatinya pergerakan paham radikal berafiliasi dengan jaringan teroris internasional memang sudah lama terpantau. Jauh sebelum ISIS menjadi besar di Suriah, BNPT telah memantau situs milik Jamaah Islamiyah. Situs itu juga sempat mengudara dengan bahasa Indonesia. Tujuan mereka tak lain menjaring para jihadist baru dan mendoktrin para pengunjung situs tersebut agar satu paham dengan mereka.
Dia pun mengaku mengapresiasi langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir situs-situs yang menyebarkan paham radikal. Selain itu dia mendorong agar para pelaku penyebar paham-paham tersebut ditangkap. "Saran saya, seharusnya jangan hanya ditutup situs menyebarkan paham radikal itu, tapi tangkap juga orang yang menyebarkan paham itu," tuturnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMenjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca Selengkapnya