Neta akan PHK Ratusan Karyawan di Thailand Dampak Penjualan Turun Hampir 46 Persen
Akibat turunnya penjualan, Hozon Auto, perusahaan induk Neta, dilaporkan akan mengurangi ratusan tenaga kerja di Thailand.
Akibat penurunan penjualan, Hozon Auto, yang merupakan perusahaan induk dari Neta, dilaporkan akan mengurangi 400 karyawan di Thailand. Berdasarkan informasi yang dikutip dari Paultan, pada Senin (30/12/2024), The Nation melaporkan bahwa Neta hanya berhasil menjual 6.534 unit mobil listrik untuk model Neta V, V-II, dan X sepanjang periode Januari hingga November 2024. Penjualan ini menunjukkan penurunan sebesar 45,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dengan kondisi tersebut, sebanyak 400 karyawan akan diberhentikan, yang mencakup pegawai Neta Auto (Thailand) serta Bangchan General Assembly, yang merupakan pabrik pertama Neta di luar Tiongkok. Namun, terdapat informasi lain yang menyebutkan bahwa dampak pemutusan hubungan kerja ini hanya akan dirasakan oleh pekerja di pabrik. Di sisi lain, laporan dari media asing mengungkapkan bahwa Neta Auto di Thailand mengalami kerugian bersih sebesar Rp 826 miliar pada tahun 2023, yang sangat kontras dengan keuntungan sebesar Rp 37,1 miliar yang diraih pada tahun sebelumnya.
Sejak didirikan pada tahun 2019 hingga 2023, perusahaan yang berasal dari Tiongkok ini telah mencatatkan total pendapatan sekitar 3,57 triliun. Namun, di tengah perjalanan tersebut, Neta juga mengalami akumulasi kerugian yang mencapai Rp 791 miliar. Hal ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi oleh perusahaan dalam mempertahankan kinerja keuangannya di pasar otomotif yang semakin kompetitif.
Mobil listrik Neta V mendapatkan penilaian bintang nol dalam uji tabrak yang dilakukan oleh ASEAN NCAP
Baru-baru ini, Neta V menerima predikat bintang nol dalam pengujian keselamatan kendaraan yang dilakukan oleh ASEAN NCAP. Dengan hasil ini, Neta V menjadi kendaraan listrik pertama yang mendapatkan bintang nol berdasarkan penilaian ASEAN NCAP untuk periode 2021 hingga 2025. Untuk kategori tabrakan frontal, kendaraan ini juga memperoleh nilai nol, di mana boneka pengemudi mengalami cedera di bagian kepala, leher, dada, serta tungkai bawah kanan. Sementara itu, pada uji benturan samping, Neta V mendapatkan skor 6,31 dari total delapan poin, dengan boneka hanya mengalami luka ringan di area dada.
Neta V juga tidak dilengkapi dengan fitur Teknologi Pelindung Kepala (HPT), sehingga mendapatkan skor nol di kategori tersebut. Dalam penilaian perlindungan penumpang anak, ASEAN NCAP mencatat bahwa Neta V memiliki hasil yang cukup baik dalam uji benturan dari arah depan dan samping. Namun, kendaraan ini menunjukkan hasil yang kurang memuaskan dalam hal pemasangan Sistem Penahan Anak (CRS) dan penilaian berbasis kendaraan. Meskipun Neta V dilengkapi dengan ISOFIX dan sabuk pengaman atas, lebih dari setengah dari CRS yang direkomendasikan oleh ASEAN NCAP tidak dapat dipasang dengan aman, sehingga berpotensi membahayakan keselamatan anak.
Dalam hal fitur keselamatan, Neta V hanya dilengkapi dengan dua airbag, pengingat sabuk pengaman untuk pengemudi, ABS, dan kontrol stabilitas. Sayangnya, Neta V tidak memiliki fitur Advanced Driver Assistance System (ADAS), termasuk di dalamnya pengereman darurat otomatis dan peringatan tabrakan depan. Dengan predikat bintang nol yang diperoleh, Neta V kemungkinan besar menjadi kendaraan pertama yang mendapatkan nilai tersebut di kawasan Asia Tenggara.