Penjelasan BYD Usai Ditegur Menko Airlangga terkait Masalah Pabrik di Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengunjungi pameran yang diadakan di ICE, BSD, Tangerang.
Pada hari terakhir acara Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 yang berlangsung pada Minggu (1/12/2024), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengunjungi pameran otomotif di ICE, BSD, Tangerang, Banten. Dalam kunjungannya, ia didampingi oleh pengusaha Jusuf Hamka, Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto, dan Ketua III Gaikindo Rizwan Alamsjah, serta berkeliling ke berbagai booth peserta, termasuk booth dari BYD.
Di booth BYD, Airlangga disambut oleh General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang, dan Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao. Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menanyakan tentang kelanjutan pembangunan pabrik BYD di Indonesia.
Ia menegaskan, "Jadi buat pabrik atau tidak? Jangan hanya untuk dalam negeri, tapi juga harus ekspor. Kalau tidak ekspor, status special economic zones (Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK) untuk BYD akan saya cabut nih," yang menunjukkan keseriusannya dalam mendorong investasi dan ekspor dari perusahaan tersebut.
Pernyataan Airlangga merujuk pada status KEK yang telah diberikan kepada BYD di Kawasan Industri Subang Metropolitan, Jawa Barat. Fasilitas ini telah menerima berbagai insentif dari pemerintah, termasuk pembebasan tarif bea masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), sebagai bagian dari upaya untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Menanggapi pernyataan tersebut, Liu menyatakan bahwa pembangunan pabrik BYD di Indonesia sedang berlangsung sesuai dengan rencana. "Akhir tahun depan, pabrik akan selesai. Jadi bisa langsung segera beroperasi di Indonesia," jawab Liu, memberikan harapan akan keberlanjutan proyek tersebut.
BYD akan memulai produksi mobilnya di Indonesia pada tahun 2026
PT BYD Motor Indonesia sedang dalam proses pembangunan pabrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Pabrik ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2025. "Pabrik di Subang bisa mulai beroperasi di awal 2026. Akhir tahun 2025 pembangunan pabrik kami sudah selesai dan mulai 2026 semua model BYD yang dijual di Indonesia sudah diproduksi lokal," ungkap Luther Panjaitan, Head of Marketing, PR & Government PT BYD Motor Indonesia, dalam sebuah wawancara di Shenzhen, China, yang dilansir pada Kamis (28/11/2024).
Luther menjelaskan bahwa saat ini proyek pembangunan pabrik BYD masih dalam tahap konstruksi. Pembangunan pabrik ini merupakan wujud komitmen BYD untuk berinvestasi di Indonesia. Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan batasan impor bagi BYD hingga akhir 2025. Ia menegaskan bahwa mulai awal 2026, semua model mobil listrik BYD, termasuk sub-brand premiumnya, Denza, tidak akan diimpor lagi, melainkan akan diproduksi secara lokal di Indonesia.
Sampai dengan November 2024, BYD telah meluncurkan empat model mobil listrik di Indonesia, yaitu BYD Seal, BYD Atto 3, BYD Dolphin, dan BYD M6. Selain itu, BYD juga memiliki rencana untuk menghadirkan mobil listrik premium Denza ke Indonesia pada kuartal pertama 2025, dengan model pertama yang akan dijual adalah Denza D9.