Sejarah Baru Dunia Otomotif, Honda dan Nissan Merger Mulai Tahun 2026
Honda dan Nissan tengah berdiskusi mengenai kemungkinan merger yang direncanakan pada tahun 2026.
Honda dan Nissan saat ini sedang menjajaki kemungkinan merger yang direncanakan pada tahun 2026. Langkah ini akan menjadi titik balik dalam sejarah industri otomotif Jepang dan menyoroti tantangan yang dihadapi akibat munculnya produsen kendaraan listrik dari China.
Dengan adanya kolaborasi antara Honda dan Nissan, mereka berpotensi menjadi grup otomotif terbesar ketiga di dunia dalam hal penjualan kendaraan, setelah Toyota dan Volkswagen.
Menurut laporan dari Reuters, Mitsubishi juga mungkin akan terlibat dalam penggabungan ini, mengingat Nissan merupakan pemegang saham utama perusahaan tersebut. Namun, keputusan final mengenai hal ini dijadwalkan akan diambil pada akhir Januari 2025.
"Bangkitnya produsen mobil Tiongkok dan kehadiran pemain baru telah berkontribusi besar terhadap perubahan dalam industri otomotif," ungkap CEO Honda, Toshihiro Mibe.
Dia juga menekankan pentingnya mengikuti perkembangan teknologi elektrifikasi dan pengemudian otonom.
"Kita perlu mengembangkan kemampuan untuk bersaing dengan mereka pada tahun 2030, jika tidak, kita akan tertinggal," tegasnya. Dalam kerangka merger ini, kedua perusahaan menargetkan penjualan gabungan mencapai 30 triliun Yen serta laba operasional lebih dari 3 triliun Yen.
Diskusi akan berakhir pada bulan Juni 2025
Dalam waktu dekat, pembicaraan mengenai kolaborasi antara Honda dan Nissan direncanakan akan rampung pada Juni 2025. Setelah itu, kedua perusahaan akan mendirikan perusahaan induk pada Agustus 2026, yang mana saham mereka akan dicabut dari bursa.
Sebelumnya, kerja sama ini telah dimulai sejak Maret lalu dan akan fokus pada pengembangan di sektor elektrifikasi serta perangkat lunak untuk kedua perusahaan.