Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Bayi lucu ini harus meregang nyawa karena kabut asap

4 Bayi lucu ini harus meregang nyawa karena kabut asap Ilustrasi Bayi Meninggal. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Masyarakat di sejumlah kota di tanah air masih harus hidup dengan kabut asap. Pasalnya, kebakaran lahan dan hutan di sejumlah provinsi di tanah air masih saja terus terjadi.

Tak cuma kerugian materil, kerugian nonmateril juga banyak ditimbulkan akibat bencana ini. Salah satunya adalah kesehatan warga yang terganggu karena harus terus menerus hidup dengan mengisap asap.

Bahkan, korban jiwa hingga berjatuhan akibat kabut asap tersebut mengakibatkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Mirisnya, empat di antara korban jiwa adalah balita. Bayi-bayi mungil itu harus kembali ke pangkuan Ilahi karena mengidap ISPA akibat terus menerus menghirup asap.

Berikut empat bayi yang meninggal karena kabut asap seperti dirangkum merdeka.com:

Bayi Husen Saputra

Muhammad Husen Saputra, bayi berusia 28 hari, meninggal dunia lantaran mengidap penyakit ISPA. Husen meninggal dunia setelah menjalani perawatan di instalasi gawat darurat Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Penyakit ISPA yang divonis dokter ternyata membuat anak bungsu dari tiga bersaudara itu akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Selasa (6/10) pukul 19.30 WIB.

Kematian bayi yang lahir pada 11 September 2015 itu membuat keluarga tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Apalagi, bayi malang itu meninggal karena terpapar asap.

"Anak saya sehat dan normal saja waktu dilahirkan. Tiga hari kemarin sesak napas. Kata dokter kena ISPA, tapi sudah parah, Selasa malam kemarin meninggal," ungkap ayah korban Hendra (33), Rabu (7/10).

Korban sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum Naga Sewidak, tak jauh dari kediaman orangtuanya di Jalan Talang Banten, Lorong Banten 1, RT01, RW 01, No A39, Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang.

Bayi Arika Patina Ramadhani

Seorang bayi kembali meninggal dunia karena asap. Bayi perempuan malang itu bernama, Arika Patina Ramadhani berusia 1,3 tahun.

Putri pertama pasangan Muhammad Bakri (31) dan Asnayanti (27) itu sempat dirawat di instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Siti Khadijah, Palembang, Minggu (11/10), sejak pukul 07.00 WIB. Namun, nyawanya tak tertolong lagi setelah dirawat selama sepuluh jam, dan wafat pada pukul 17.00 WIB.

"Anak saya demam tinggi. Waktu berobat di klinik, dokter bilang anak saya sakit Pernapasan. Saya bawa ke rumah sakit, namun meninggal dunia, dirawat cuma 10 jam," kata ayah korban, Bakri, Senin (12/10).

Saat dirawat, Arika mendapatkan sejumlah penanganan dari petugas medis. Mulai dari pemberian obat hingga pemasangan selang oksigen. Namun, kondisinya tidak berubah, tetapi malah memburuk.

"Kata dokter anak saya sudah parah, kena infeksi paru-paru karena asap. Kemarin sore meninggal," ujar Bakri.

Jenazah Arika sudah dimakamkan pihak keluarga di tempat pemakaman umum Kebun Bunga, Palembang, siang tadi. Tujuh hari ke depan, pihak keluarga menggelar pembacaan Surat Yasin di rumah kontrakan mereka, di Jalan Swadaya, Lorong Keluarga, Kelurahan Pakjo, Palembang.

Bayi Latifah Ramadani

Latifah Ramadani, bayi berumur satu tahun tiga bulan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bari Palembang, Senin (12/10) pukul 17.00 WIB. Sebelumnya, bayi perempuan pasangan Sugeng dan Herlina itu dirawat di RS RK Charitas Palembang karena menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Menurut ayah korban, Sugeng saat ditemui di rumah duka di Jalan Ponorogo, Lorong Jogja, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, anak bungsunya dari tiga bersaudara tersebut meninggal dunia di ruang ICU. Di sana dia sempat mendapatkan perawatan selama lima jam.

"Pindah rumah sakit siang tadi, sorenya jam lima anak saya meninggal di ICU," ungkap Sugeng, Senin (12/10).

Dalam keadaan pasrah, Sugeng yang bekerja sebagai kuli bangunan itu menuturkan, Latifah sempat mengalami sesak napas sejak seminggu terakhir. Kemudian, penyakitnya bertambah parah dengan mengidap muntaber sehari sebelum ajalnya tiba.

"Anak saya itu digendong ibunya jalan kaki waktu ngantar kakak perempuannya ke sekolah seminggu kemarin. Memang asap lagi banyak. Pulang dari sana langsung sesak nafas," kata dia.

Selain asap, saat itu juga banyak debu yang berterbangan sehingga tak menutup kemungkinan anaknya tersebut mengalami muntaber karena debu-debu tersebut.

"Selama sakit dia tidak nangis-nangis tapi mulutnya hanya ngap-ngapan saja. Mungkin karena napasnya susah jadi tak bisa nangis itu," tuturnya dengan raut wajah sedih.

Bayi Darent

Darent, balita berusia 1,4 tahun, putra kedua pasangan Tambunan dan Nainggolan mengembuskan napas terakhirnya saat tiba di Rumah Sakit Myria Palembang, Selasa (13/10) sekitar pukul 17.30 WIB. Dia didiagnosa mengidap infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Padahal siang harinya korban masih segar bugar dan bermain ceria dengan kakaknya, Yosep (6).

Tiba-tiba, Darent mengalami gangguan sesak napas. Ibunya, Naigolan akhirnya membawanya ke seorang bidan dan diberikan obat. Kondisi Darent pun berangsur membaik.

Selang beberapa lama, Darent kembali sesak nafas sehingga keluarganya memutuskan untuk membawanya berobat ke RS Myria Palembang. Namun, nyawanya tak tertolong lantaran belum mendapat perawatan maksimal.

"Waktu berobat di bidan, dia bilang gejala sesak napas. Di rumah sakit dokter bilang juga begitu," ungkap Naigolan kepada merdeka.com, Rabu (14/10). (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ibu Hamil Korban Tewas Kebakaran Gudang Perabot di Bekasi Sempat Teriak Minta Tolong
Ibu Hamil Korban Tewas Kebakaran Gudang Perabot di Bekasi Sempat Teriak Minta Tolong

Ibu Hamil Korban Tewas Kebakaran Gudang Perabotan di Bekasi Sempat Teriak Minta Tolong

Baca Selengkapnya
Kronologi Kebakaran Hebat Ruko di Riau Tewaskan Satu Keluarga Termasuk Bayi
Kronologi Kebakaran Hebat Ruko di Riau Tewaskan Satu Keluarga Termasuk Bayi

Polisi menjebol tembok ruko di sebelah lokasi kejadian, tetapi korban sudah dalam kondisi pingsan.

Baca Selengkapnya
3 Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Anak & Kenali Cara Melindungi si Kecil dari Asap Berbahaya
3 Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Anak & Kenali Cara Melindungi si Kecil dari Asap Berbahaya

Masalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kebakaran Hebat di Tambora Tewaskan 5 Orang dan Hanguskan 30 Rumah
Kronologi Kebakaran Hebat di Tambora Tewaskan 5 Orang dan Hanguskan 30 Rumah

Api baru bisa dipadamkan setelah delapan jam petugas melakukan pemadaman.

Baca Selengkapnya
3 Balita Tewas di Kebakaran Cipinang Ditinggal Terkunci saat Ibu Antar 2 Anak Lainnya ke Sekolah
3 Balita Tewas di Kebakaran Cipinang Ditinggal Terkunci saat Ibu Antar 2 Anak Lainnya ke Sekolah

Menurut Sutanto, sumber api saat ini diduga berasal dari rumah ketiga balita yang tewas dalam kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Gunung Merbabu, 5 Desa di Boyolali dan Ungaran Terdampak
Kebakaran Gunung Merbabu, 5 Desa di Boyolali dan Ungaran Terdampak

Gunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).

Baca Selengkapnya
Tragis, Satu Keluarga di Bekasi Tewas Berpelukan dalam Kamar Mandi saat Kebakaran Gudang Perabotan
Tragis, Satu Keluarga di Bekasi Tewas Berpelukan dalam Kamar Mandi saat Kebakaran Gudang Perabotan

Satu keluarga yang terdiri dari suami istri dan tiga anak perempuan tewas saat kebakaran gudang perabotan

Baca Selengkapnya
FOTO: Kisah Penderitaan Anak-Anak Gagal Ginjal Akut di Indonesia Berjuang Hidup Setelah Keracunan Obat Sirup
FOTO: Kisah Penderitaan Anak-Anak Gagal Ginjal Akut di Indonesia Berjuang Hidup Setelah Keracunan Obat Sirup

Anak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tragis! Kebakaran Taman Hiburan di India Tewaskan 27 Orang
FOTO: Tragis! Kebakaran Taman Hiburan di India Tewaskan 27 Orang

Kebakaran yang terjadi di sebuah taman hiburan di India itu sebagian besar adalah anak-anak.

Baca Selengkapnya
Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Perabotan di Bekasi yang Menewaskan Satu Keluarga
Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Perabotan di Bekasi yang Menewaskan Satu Keluarga

Sebanyak lima orang tewas akibat kebakaran gudang perabotan di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Menyayat Hati dari Tenda Pengungsi Gaza
Kisah Pilu Menyayat Hati dari Tenda Pengungsi Gaza

Musim dingin segera tiba. Perjuangan dan penderitaan dari jutaan warga Palestina belum juga berakhir.

Baca Selengkapnya
Kebakaran di Jakut, Satu Keluarga Tewas Terjebak Api saat Ingin Melompat Keluar Rumah
Kebakaran di Jakut, Satu Keluarga Tewas Terjebak Api saat Ingin Melompat Keluar Rumah

Kebakaran melanda sebuah rumah dan dua kontrakan di Jalan Papanggo 3 B, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya