4 Penemuan mengejutkan peninggalan teroris setelah digeledah polisi
Merdeka.com - Pelaku terduga teroris dalam serangkaian ledakan di lima tempat di Jawa Timur adalah dua keluarga yang berbeda, namun mereka saling kenal. Keluarga Dita Oeprianto mengajak istri dan empat anaknya untuk melakukan jihad dengan cara melakukan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya. Sedangkan keluarga terduga teroris Anton Febianto tewas 'diserang' bomnya sendiri.
Kedua keluarga ini diketahui merakit bom di rumah mereka sendiri. Hal itu diketahui dari penelusuran petugas kepolisian. Selain dua keluarga ini, polisi juga menggeledah tempat tinggal terduga teroris lainnya. Inilah beberapa barang bukti yang ditemukan polisi:
Polisi temukan rakitan bom di rumah terduga teroris Dita
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Siapa yang menemukan rumah itu? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
-
Bagaimana keluarga di Malang melakukan bunuh diri? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Apa yang ditemukan di rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama tim gegana Brimob Polda Jawa Timur, Labfor Mabes Polri Cabang Polda Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya menggeledah rumah terduga teroris Dita di kawasan Kompleks Perumahan Jalan Wonorejo Asri XI, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Hasilnya, polisi menemukan 4 bom dan bahan peledak yang tersimpan di kamar Dita.
Di rumah Dita, petugas juga menemukan buku, dokumen, dan anak panah
Selain bahan pembuatan bom, petugas keamanan juga menemukan perangkat panah buku, dan dokumen di rumah yang diduga milik Dita tersebut. "Kondisi di dalam rumah sudah berantakan. Dengan di bagian dalam rumah, ada beberapa anak panah dan busur tanah," tutur Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan.
Ditemukan sepucuk surat dari jasad terduga teroris di Mapolda Riau
Salah satu terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau diketahui membawa surat wasiat berbahasa Arab yang ditulis dengan tangan. Belum diketahui apa maksud surat tersebut.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto membenarkan soal surat yang ditemukan pada salah satu jasad terduga teroris. Surat itu ditulis dengan tangan. "Betul ada selembar surat. (Surat) tulisan Arab, tulisan tangan," ujar Sunarto.
Petugas temukan buku panduan kamuflase terduga teroris Surabaya dan Sidoarjo
Para teroris bisa mengelabui masyarakat sekitar ternyata dari buku kamuflase yang mereka baca. Mereka mempelajari bagaimana cara menghadapi masyarakat dan bisa membaur tanpa diketahui identitas asli mereka. Buku panduan kamuflase ini diungkap setelah barang bukti ditemukan ketika proses penyidikan dan penggeledahan olah TKP.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera mengungkapkan buku panduan ini digunakan pelaku untuk berkamuflase. Artinya, buku tersebut menjadi tutorial agar pelaku bisa berinteraksi dengan masyarakat tanpa menimbulkan kecurigaan. "Buku panduan mereka sudah kita dapatkan," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaDipergoki Pemilik Rumah, Komplotan Maling di Bekasi Letuskan Senjata
Baca SelengkapnyaAgung menyampaikan saat beraksi pelaku menutup diri menggunakan selimut.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua eksekutor pembakaran rumah wartawan yang menewaskan satu keluarga di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dari mana tersangka belajar merakit bom.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik CCTV Rekam Pembakar Rumah Wartawan di Karo, Pelaku Pakai Selimut dan Sebo
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bersama Polda Jatim berhasil menyita sejumlah barang bukti bahan kimia, alat pembuat bahan peledak dan casing bom.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang menewaskan empat penghuni rumah termasuk Sempurna terjadi karena disengaja
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca Selengkapnya