4 Tahun edarkan sabu, Muhtar mengaku sebagai personel Mabes Polri
Merdeka.com - Muhtar (30), terduga bandar sabu di Samarinda, Kalimantan Timur, dibekuk petugas BNN kota Samarinda. Selain Muhtar, petugas juga menangkap kurir Muhtar, Rahman (28).
Penangkapan keduanya, dilakukan Kamis (6/4) lalu, sekira pukul 11.00 WITA. Usai mengendus aktivitas jual beli narkoba, petugas BNN terlebih dulu menangkap Rahman, di kawasan Jalan KH Wahid Hasyim, sekitaran perumahan Pinang Mas. Dari tangannya, disita 10,33 gram sabu. Guna memuluskan aksinya mengedarkan narkoba 4 tahun terakhir, Muhtar mengaku sebagai anggota Mabes Polri.
"Dari keterangan kurir itu, kemudian mengarah ke bandarnya (Muhtar) di rumahnya, di kawasan Jalan Pemuda IV di Samarinda. Dia (Muhtar) kita tangkap, saat akan melayani pemesan sabu di rumahnya," kata Kepala BNN Kota Samarinda AKBP Siti Zaekhomsyah kepada wartawan di kantornya Jalan Anggur, Rabu (12/4).
-
Siapa yang ditangkap karena menerima sabu? Anggota Satres Narkoba Polresta Pekanbaru menangkap Wawan (28) warga Kelurahan Lapapa Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
"Modusnya, kurir mendapatkan sabu dari bandar (Muhtar). Kurir mengantarkan, kalau ada pemesanan, baru mengantar. Tapi sebelum mengantar, si bandar ini memerintahkan kurir untuk survei, aman tidaknya lokasi pemesan sabu," ujar Siti.
Petugas BNN sempat terkejut saat menangkap Muhtar. Sebab, saat menggeledah rumahnya, selain menemukan sabu seberat 12,63 gram, 6 unit timbangan digital, 5 unit ponsel, senjata tajam, 7 kartu ATM dan 1 buku tabungan, petugas juga menemukan badge Mabes Polri.
Diduga kuat, badge Mabes Polri dijadikan tameng Muhtar, untuk mengedarkan sabu, agar pelanggannya terus percaya memesan sabu darinya.
"Dia (Muhtar) manggil saya komandan. Saya tanya, kamu anggota? Jawabnya bukan anggota Polri, tapi sering digunakan oleh Polri. Dia juga punya pistol, yang ternyata cuma airsoft gun. Nah, dia coba kabur," kata Kasi Pemberantasan BNN Kota Samarinda, Risnoto.
"Kita kepung lokasi, dan kita sempat keluarkan tembakan. Dia coba lari, akhirnya bisa kita jegal, kita tangkap. Saya tanya lagi, dia menegaskan bukan anggota Polri," ujar Risnoto.
Polisi gadungan edarkan sabu di Samarinda ©2017 merdeka.com/nur adityaDitanya lebih jauh perihal Muhtar digunakan oleh Polri, menurut Risnoto, dalam mengungkap kasus narkoba, Polri bekerjasama dengan informan. "Ya, informan untuk membantu anggota Polri mengungkap kasus narkoba. Ternyata dia (Muhtar) berkhianat," sebut Risnoto.
Masih diterangkan Risnoto, BNN tengah menelusuri kepemilikian 7 kartu ATM dan 1 buku tabungan, yang diduga berisikan uang hasil jual beli sabu, dalam 4 tahun terakhir ini.
"Kedua tersangka, dijerat dengan pasal 114 ayat 1 dan pasal 112 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika," kata Risnoto.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus itu terungkap setelah Murtala mencoba mengirimkan paket sabu seberat 110 kilogram satu hari menjelang pemungutan suara atau 13 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPolda Sulbar menangkap empat tersangka penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Seorang di antaranya anggota Polri, Brigadir A.
Baca SelengkapnyaBriptu AW ditangkap petugas Polres Indragiri Hulu bersama Ditres Polda Riau, Jumat (13/9).
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaSindikat ini telah berhasil menjual 140 kilogram sabu hanya dalam kurun waktu 7 bulan.
Baca SelengkapnyaMereka mengaku belum menerima upah, karena baru mendapatkan uang jalan saja.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap Murtala Cs ini bersamaan dengan enam anak buahnya
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan oleh jajaran Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Kamis (3/10).
Baca SelengkapnyaPelaku menjual sabu yang didapatkannya dari seorang berinisial AH.
Baca SelengkapnyaPolisi juga masih mendalami motif Murtala kembali mengedarkan narkotika jenis sabu karena kebutuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPetugas menyita uang hasil transaksi narkoba sebesar Rp500 ribu, telepon seluler dan timbangan digital.
Baca SelengkapnyaMurtala sebelumnya divonis delapan tahun penjara oleh Mahkamah Agung (MA) terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) narkotika.
Baca Selengkapnya