5 Fakta penemuan 5 kilogram ganja di Unas
Merdeka.com - Aparat Kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan mengobok-obok kampus Universitas Nasional (Unas). Dalam penggeledahan itu ditemukan sejumlah barang bukti narkoba berupa ganja dan senjata tajam.
Akibat adanya narkoba ini diakui Wakil rektor bagian kemahasiswaan akademik, Iskandar Fitri minat calon mahasiswa yang ingin masuk ke Unas semakin berkurang. Unas pun menggandeng polisi untuk melakukan bersih-bersih.
"Kami akui masalah narkoba memang jadi masalah besar. Banyak orangtua takut memasukan anaknya untuk kuliah di sini karena takut terlibat narkoba," kata Iskandar, saat memberikan keterangan persnya, Kamis (14/8).
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Apa yang dimaksud dengan maksiat? Maksiat dalam Islam mengacu pada perbuatan yang melanggar perintah Allah dan dosa terhadap ketentuan-Nya dan perintah rasul-Nya. Maksiat merujuk pada tindakan atau perilaku yang diharamkan dalam agama Islam.
-
Apa jenis narkoba yang di edarkan oleh 2 mahasiswa di Sulawesi Selatan? Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan menangkap dua mahasiswa berinisial MR dan MA karena terlibat kasus peredaran narkotika jenis ganja.
-
Bagaimana suasana di kampus? Suasana kampus jadi ramai dengan mahasiswa yang ingin foto bareng Arhan dan istrinya.
-
Kenapa Anies berkeliling kampus? Kekuatan dan daya tarik ini yang membuat saya menjalankan aktivitas baru berkeliling kampus. Saya berdiskusi, bertukar pikiran, dan saling belajar. Karena pertanyaan-pertanyaan yang diberikan membutuhkan waktu sebelum menjawab,' ujarnya.
-
Apa yang membuat kampus heboh? Udinus jadi heboh karena Azizah Salsha dan Pratama Arhan mampir.
Terbongkarnya kasus narkoba ini berawal ketika polisi mengawasi demo mahasiswa di dalam kampus yang meminta agar rekan mereka Muhamad Hakim (29) dibebaskan. Hakim diciduk Senin (11/8) karena terlibat kasus perusakan dan pembakaran 7 spanduk universitas.
Karena demo hingga larut pihak rektorat meminta polisi masuk ke kampus. Selanjutnya polisi melakukan penggeledahan di sejumlah ruangan. Benar saja 5 kilogram ganja dan sabu ditemukan.
Berikut fakta penemuan narkoba di Unas:
Ada PSK beli narkoba di Unas
Kepala Bidang Administrasi Umum Universitas Nasional, Abdul Malik membantah jika adanya prostitusi di lingkungan kampus. Menurut Abdul, asumsi seperti itu adalah bentuk kesalahpahaman warga yang melihat adanya Pekerja Seks Komersil (PSK) yang suka masuk ke dalam lingkungan kampus saat malam hari."Saya coba luruskan, memang ada WTS yang masuk ke kampus tapi dari hasil penelusuran kami, WTS tersebut bukan dipanggil mahasiswa kami, melainkan untuk membeli narkoba," kata Abdul.Abdul melanjutkan, bahkan para PSK tersebut sengaja ditahan oleh oknum pengedar narkoba untuk menggunakan narkoba di dalam kampus dan dipulangkan saat pagi hari."Hal itu yang menurut kami banyak anggapan warga bahwa kampus kami juga ada kegiatan prostitusi. Tapi hal itu saya tegaskan tidak ada yang namanya prostitusi di kampus kami yang dilakukan oleh mahasiswa," tandasnya.
Polisi curigai ada transaksi prostitusi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan penggeledahan kampus Unas atas permintaan rektorat. Polisi mencurigai ada sejumlah kelompok mahasiswa yang kerap membikin onar.Menurut Rikwanto, kelompok tersebut berada di Unas selama 5 tahun dan terindikasi melakukan peredaran narkoba. Selain itu mereka juga kerap menentang setiap kebijakan rektor."Malam hari di dalam kampus sering digunakan transaksi narkoba, prostitusi dll," kata Rikwanto.Wakil rektor bagian Kemahasiswaan Akademik, Iskandar Fitri mengakui sering mendapat laporan soal prostitusi. Tetapi dia menegaskan hal itu tidak dilakukan mahasiswa."Saya juga sering mendapatkan laporan itu, bahkan katanya ada tempat prostitusi. Atas laporan itu, pihak kampus juga sempat khawatir," kata Iskandar saat memberikan keterangan pers, di Kampus Unas, Kamis (14/8).
Dosen sering lihat mahasiswa ngeganja
Kepala Bidang Administrasi Umum Universitas Nasional Abdul Malik menuturkan, sebelum penggerebekan oleh polisi yang ditemukan ganja 5 kg dan sabu seberat 5 gram, penemuan narkoba juga pernah terjadi di tahun 2008 silam di tempat yang sama."Di ruang serba guna yang memang dijadikan UKM itu memang sering ditemukan narkoba. Tahun 2008 juga pernah kasus serupa. Tapi ini sistemnya tidak tiap tahun," katanya dalam jumpa pers di ruang kelas Unas, Kamis (14/8).Abdul mengatakan, kasus-kasus kecil juga sering terjadi yang melibatkan mahasiswa Unas. Abdul membeberkan beberapa dosen sering melihat mahasiswanya mengisap juga melinting ganja di area kampus."Saya pun pernah melihat mahasiswa yang sedang mengisap ganja di mobil. Tapi kami proses, kami beri sanksi sesuai dengan aturan kampus," ungkapnya.Abdul menduga ada beberapa oknum dari luar kampus yang memang sengaja memasok serta menjualbelikan narkoba di dalam kampus yang dinilai aman dari pantaun polisi."Jadi oknum ini mungkin berpikir bahwa kampus adalah tempat aman dari incaran polisi. Kami pun terkadang sulit membuktikannya," tandasnya.
Ditemukan kapak, celurit dan bom molotov
Petugas Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Metro Pasar Minggu menemukan sekitar 5 kg ganja dan alat pemakai narkoba dalam penggeladahan di Kampus Universitas Nasional (Unas) semalam. Tidak hanya itu, senjata tajam dan bom molotov siap pakai juga ditemukan di perguruan tinggi swasta tersebut.Berikut kronologi penemuan barang-barang yang tak sepatutnya disimpan mahasiswa tersebut, seperti dipaparkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Kamis (14/8):- Pukul 22.30: ditemukan 4 botol molotov di semak-semak bambu.- Pukul 22.45: di Gedung Serba Guna dalam freezer ditemukan 2 (dua) buah parang.- Pukul 23.40: di ruangan Senat ditemukan 1 (satu) buah kapak.- Pukul 23.57: di basement ditemukan parang 60 cm.
Ditemukan 5 kilogram ganja
Petugas Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Metro Pasar Minggu menemukan ganja dan senjata tajam di kampus Universitas Nasional saat melakukan penggeledahan pada Rabu (14/8) malam. Narkoba itu disimpan di ruang senat mahasiswa.Saat itu polisi mendapatkan informasi ada mahasiswa yang sedang menggunakan narkoba jenis ganja. Polisi lalu masuk kampus dan setelah ditelusuri petugas menemukan belasan paket ganja kering siap konsumsi dan ganja seberat 5 kilogram di dalam plastik hitam di ruang senat mahasiswa.Selain itu, ditemukan juga beberapa alat isap sabu (bong), dua senjata tajam jenis klewang yang disembunyikan dalam salah satu lemari ruangan tersebut."Penemuan narkoba ini masih dalam penyelidikan kami," kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Adri Desas Furianto. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara, turis asing yang menkonsumsi barang haram tersebut mengaku untuk mencari ketenangan
Baca SelengkapnyaAdapun dua mahasiswa tersebut bernama inisial DAN (23), dan DA alias Acil (23)
Baca SelengkapnyaKasus itu terbongkar usai pihak jasa pengiriman kemudian melaporkan temuan ganja itu ke Polsek Tambora.
Baca SelengkapnyaPeredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca Selengkapnyalima mayat itu ditemukan pihaknya di sebuah ruangan lantai 15 di salah satu kampus swasta di Medan
Baca SelengkapnyaKomisi Etik Unand melakukan pemeriksaan untuk dapat mengungkapkan masalah tersebut secara objektif.
Baca SelengkapnyaSemua produksi dilakukan para sindikat secara terselubung untuk menyamari aktivitas mereka.
Baca Selengkapnya42 dari 46 orang yang dites urinenya dalam penggerebekan oleh Kepolisian di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, positif sabu.
Baca Selengkapnyaterdapat barang bukti sabu seberat sekitar 5 kilogram dan 20 ribu butir pil ekstasi
Baca SelengkapnyaKP mengakui tidak pernah bertemu dengan pemilik sabu atau bandar
Baca SelengkapnyaHasil tes urine menunjukkan sang ustaz positif metamfetamin.
Baca Selengkapnya