5 Fakta sadis pembunuhan guru SLB di Kulonprogo
Merdeka.com - Mulut lebih tajam dari pada pisau, hati-hati menggunakannya. Persoalan ucapan yang mengandung caci maki membuat lawan bicara bisa saja sakit hati yang berujung kemarahan bahkan pembunuhan.
Hal itulah yang terjadi dengan RA, seorang guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Rela Bhakti 2 Wates Kulonprogo. Dia tewas di tangan Sug, rekan kerjanya, Sabtu (3/5) lalu.
Sug yang tak terima dengan caci maki yang dilontarkan RA. Ironisnya, RA dibunuh oleh Sug saat dia sedang mengajar dan di depan anak-anak muridnya.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Siapa yang gugur di halaman sekolah? Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
Yang jadi pertanyaan adalah, bahkan di sekolahpun kejahatan yang berujung pembunuhan masih bisa terjadi? Kenapa sekarang ini orang gampang tersulut emosi dan melakukan hal-hal sangat sadis?
Berikut 5 fakta sadis pembunuhan guru SLB di Kulonprogo tersebut:
Korban dibunuh dengan 25 tusukan
Nasib nahas harus dialami RA, seorang guru di SLB Rela Bhakti 2 Wates Kulonprogo. Dia meninggal ditusuk rekan sekerjanya, Sug di depan murid-muridnya seusai mendampingi siswa-siswi berlatih Jatilan, Sabtu (3/5) lalu.Saat itu korban yang baru selesai mengajari siswa-siswi Jatilan di ruang kelas didatangi pelaku dan langsung menusuk korban dengan pisau. Seketika korban melawan, namun tidak sempat melawan korban langsung ditusuk kembali sebanyak 25 tusukan. Menurut keterangan Kapolsek Wates, Kompol Kodrat, RA mendapat tusukan di bagian leher, tangan dan perut, dan meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
Dibunuh di ruang kelas di depan murid-murid SLB
Ironisnya, aksi penusukan sebanyak 25 tusukan tersebut dilakukan Pelaku saat korban sedang mendampingi muridnya berlatih Jatilan. Aksi tersebut di saksikan oleh murid-murid SLB tersebut. Melihat kejadian tersebut, mereka menjerit ketakutan. Hal itu mengundang perhatian guru-guru lainnya, dan langsung menghampiri tempat kejadian.
Pelaku menyerahkan diri
Usai melakukan aksi brutalnya menusuk korban sebanyak 25 tusukan dan dilakukan di depan murid-murid korban, pelaku kemudian menyerahkan diri ke Polsek Wates beserta bukti.Barang bukti tersebut pisau, HP tersangka, HP korban, dan baju korban. Pelaku diantar rekan sesama guru SLB. Kepada petugas, pelaku lalu menyampaikan alasannya membunuh rekan kerjanya tersebut.
Gara-gara jual-beli tanah
Hanya karena persoalan jual-beli tanah, pelaku tega melakukan aksi pembunuhan sadis ini. Ceritanya, Pelaku menjual tanah di Pedukuhan Dayakan Desa Pengasih kepada korban. Pelaku membeli tanah seharga Rp 50 juta kepada korban. Belakangan setelah terjadi jual beli, korban merasa tertipu soal harga tanahnya. Korban lantas mencaci maki pelaku karena jengkel sebab uang yang digunakan berasal dari pinjaman bank.Akibat perbuatannya ini, pelaku dijerat dengan Pasar 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau pasal 338 KUHP ancaman 20 tahun penjara, sebagaimana yang disampaikan oleh Kapolsek Wates, Kompol Kodrat, Selasa (6/5).
Lihat pembunuhan sadis, murid SLB akan diterapi
Setelah kasus pembunuhan, siswa-siswa di SLB Rela Bhakti 2 wates diliburkan sampai hari Rabu (7/5) besok. Hal ini diambil untuk mengurangi trauma yang terjadi pada siswa-siswi yang melihat kejadian pembunuhan sadis tersebut.Dan di hari Kamis (08/05) nanti, rencananya pihak SLB akan melakukan pendampingan psikologi terhadap para siswa-siswi. Menurut kepada Dinas Pendidikan Provinsi DIY, Baskara Aji, pihaknya sudah menyiapkan diri untuk melakukan pemulihan dengan melakukan pendampingan psikolog terhadap siswa-siswi."Mereka itukan kebanyakan tunagrahita di sana, nanti pada hari Kamis akan didampingi psikolog dan tidak langsung belajar, tapi dilakukan kegiatan-kegiatan yang bisa menghilangkan trauma," kata Baskara pada merdeka.com, Selasa (06/05).Baskara melanjutkan, selama satu minggu ke depan, akan ada guru dari SLB lain yang juga turut mendampingi, untuk melakukan kegiatan yang ringan seperti mewarnai dan kegiatan lainnya yang bisa mengembalikan kondisi psikologi anak.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku tindakannya berawal dari chat dirinya dengan korban pada November hingga Desember 2022.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaDikatakan bahwa pihak sekolah yang diperiksa tersebut mulai kepala sekolah, guru, hingga sejumlah murid yang merupakan rekan korban.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca Selengkapnya10 Siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok tewas usai kecelakaan tersebut
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaPolres Demak masih melakukan proses pengejaran kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaSuprayogi merupakan guru di SMK Lingga Kencana yang mengajar bisnis dan keuangan.
Baca Selengkapnya7 korban kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana dimakamkan berdekatan, warganet ikut sedih.
Baca Selengkapnya