5 Penyakit yang Menyerang Para Korban Gempa Cianjur
Merdeka.com - Plt Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Sumarjaya mengungkapkan, terdapat lima jenis penyakit yang muncul pascagempa di Cianjur, Jawa Barat.
"Ada lima jenis penyakit yang muncul. Yang pertama tentu ISPA, ini kaitannya cuaca yang panas, hujan, segala macam. Yang kedua gastritis (radang dinding lambung), yang ketiga hipertensi (darah tinggi), yang keempat diare, dan yang kelima diabetes,” kata Jaya dalam konferensi persnya, Minggu (27/11).
Meskipun demikian, Jaya mengklaim, tren kasus kelima penyakit tersebut mengalami penurunan. Misalnya, ISPA pada tanggal 23 November terdapat 744 tetapi menurun menjadi 600 kasus pada tanggal 24 November.
-
Apa saja jenis bencana alam di Indonesia? Berikut kami rangkum apa saja macam-macam bencana alam dan penyebabnya yang umum terjadi. Daftar Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya 1. Tanah Longsor
-
Dimana gempa Cianjur terjadi? Sejumlah infrastruktur temasuk tempat pendidikan mengalami kerusakan berat akibat bencana gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022.
-
Kapan gempa Cianjur terjadi? Sejumlah infrastruktur temasuk tempat pendidikan mengalami kerusakan berat akibat bencana gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022.
-
Apa dampak gempa Cianjur terhadap pendidikan? Tak sedikit sekolah rusak parah, berdampak pada para siswa dan tenaga pengajar terpaksa belajar dalam kondisi yang tidak layak.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Kenapa banjir menyebabkan krisis kesehatan? Setelah banjir, air yang tergenang dapat menjadi sarang bagi berbagai penyakit menular seperti diare, leptospirosis, dan malaria.
"Namun sekarang, itu sudah turun melandai. Alhamdullilah sekarang semua sudah melandai, sudah menurun," tambah Jaya.
Trauma Healing
Jaya mengatakan, di minggu pertama pascabencana, pihaknya fokus dalam penanganan penyakit trauma, misalnya patah tulang atau luka. Di minggu kedua atau besok, pihaknya akan mengendalikan penyakit nontrauma.
"Nontrauma apa? Ya penyakit-penyakit yang tadi kita sebutkan dan kami akan menyediakan tenaga-tenaga (kesehatan). Saat ini kami sudah men-drop 2.675 relawan," kata Jaya.
Tidak kalah penting, Jaya menambahkan, korban dampak gempa juga perlu mendapatkan layanan trauma healing atau dukungan kesehatan jiwa psikososial.
"Nah kita akan menurunkan tim ini di tempat-tempat pengungsian mulai minggu besok, mulai Senin. Satu tim itu terdiri dari lima orang. Berdasarkan standar Save The Children, satu kelas itu 20-30 (orang). Satu tim itu terdiri dari satu psikiater, dua psikolog, dua perawat jiwa," jelas Jaya.
Data Korban Terkini
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban akibat gempa Cianjur. Terdapat 321 korban meninggal dalam tragedi tersebut hingga Minggu (27/11).
"Hari ini ditemukan tiga jenazah. Dengan ditemukannya tiga ini, sampai hari ini, yang meninggal 321 orang. Kemudian yang masih hilang masih ada 11 korban,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi persnya.
Adapun yang masih dirawat di rumah sakit baik di Cianjur maupun telah dirujuk adalah 108 orang. Lalu, sebanyak 73.874 orang yang mengungsi, dengan rinciannya 33.713 pengungsi laki-laki dan 40.161 pengungsi wanita.
Kemudian, satgas gabungan telah berhasil mengidentifikasi titik-titik pengungsian.
"Jadi semuanya seluruh Kabupaten Cianjur ada 325 titik pengungsian dan 183 itu yang terpusat. Terpusat di sini adalah kekuatan yang mengungsi di atas 25 orang. Kemudian ada 142 titik pengungsian mandiri artinya masyarakat yang mendirikan tempat-tempat pengungsian di sekitar rumanya masing-masing dengan kekuatan di bawah 25 orang," jelas Suharyanto.
Untuk sementara, BNPB mencatat terdapat 27.434 rumah rusak berat. Lalu, 13.070 rumah rusak sedang dan 22.124 nusak ringan. "Sehinggal total 62.628 rumah," tanbah Suharyanto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tersebar di 33 lokasi.
Baca SelengkapnyaDari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaBencana kelaparan di Papua Tengah membuat enam orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBPBD Jabar juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaRekomendasi dari BMKG Jabar hasil pengamatan curah hujan lebat sejak pagi akan melanda Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kota Sukabumi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal yang ditemukan di Kecamatan Simpenan Palabuhanratu diketahui bernama Daffa (10).
Baca SelengkapnyaDi Garut, bangunan di kawasan Pasirwangi paling banyak kerusakan yakni 167 unit.
Baca SelengkapnyaSebanyak 700 unit rumah warga mengalami kerusakan usai gempa melanda wilayah Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.
Baca Selengkapnya