Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

68.988 Anak di Papua Barat Putus Sekolah

68.988 Anak di Papua Barat Putus Sekolah Ilustrasi. ©2018 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Ketua Tim Percepatan Penanganan Pendidikan Provinsi Papua Barat Dr. Ir. Agus Irianto Sumule mengatakan penambahan jumlah guru di Papua Barat bisa menjadi solusi anak putus sekolah di Papua Barat yang jumlahnya mencapai 68.988 anak.

Agus Irianto Sumule di Sorong, Jumat (21/10) mengatakan total kekurangan guru di Papua Barat adalah 5.507 orang untuk 137 kelas.

Kekurangan guru tersebut terbatas pada sekolah-sekolah yang sudah ada, belum termasuk penyediaan guru untuk anak-anak putus sekolah.

"Padahal, atas dasar APM (angka partisipasi murni) masih ada sekitar 68.988 orang penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah di Provinsi Papua Barat mereka juga memerlukan guru, ini yang harus kita fikirkan bersama," jelas Sumule saat memberikan presentasi pada Rapat kerja Bupati dan Wali kota di Kabupaten Sorong.

Dalam penjelasannya, angka anak lutus sekolah di wilayah Papua Barat terbagi menjadi dua wilayah adat Bomberai dan Doberai.

Wilayah Bomberai mencakup Kabupaten FakFak, Kaimana dan Teluk Bintuni, di mana Kabupaten Teluk Bintuni merupakan penyumbang terbesar anak putus sekolah sebanyak 5.598, selanjutnya Kabupaten Kaimana sebanyak 4.588, dan Kabupaten Fakfak sebanyak 4.318 anak.

Sementara di wilayah Doberai yang mencakup Kabupaten Manokwari, Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan, Kabupaten Sorong, Raja Ampat, Teluk Wondama, Tambrauw, Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan.

"Kabupaten Manokwari merupakan penyumbang terbesar angka anak tidak bersekolah, sebanyak 12.804 anak, kemudian Kabupaten Pegunungan Arfak dengan 8.508 anak, sedangkan di urutan ketiga Kota Sorong dengan jumlah 6.577 anak putus bersekolah," jelas Akademisi dari Universitas Papua itu.

Menindaklanjuti pemaparan tersebut Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengatakan forum Raker Bupati dan Wali kota merupakan sarana penting untuk membahas masalah pendidikan.

Menurut Waterpauw angka putus sekolah di Papua Barat yang tinggi jika dibiarkan maka akan berpengaruh pada tingkat pengangguran di masa depan.

"Kalau ada investor masuk dan tercipta lapangan kerja, bagaimana anak-anak kita ini mau bekerja jika tidak berpendidikan formal," kata Waterpauw.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Putusan Sekolah di Sumut Tinggi, KPAI Kritik PIP Tak Tepat Sasaran hingga Pemda Minim Strategi
Anak Putusan Sekolah di Sumut Tinggi, KPAI Kritik PIP Tak Tepat Sasaran hingga Pemda Minim Strategi

KPAI menyebut jumlah anak putus sekolah di Sumatera Utara (Sumut) menempati posisi kedua secara nasional.

Baca Selengkapnya
Ratusan Anak di Serang Banten Putus Sekolah, Ada yang Tak Mampu Beli Seragam
Ratusan Anak di Serang Banten Putus Sekolah, Ada yang Tak Mampu Beli Seragam

Ironisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter

Setiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua

Baca Selengkapnya
Kebrutalan OPM Hancurkan Masa Depan Anak Papua, Tega Bakar Sekolah Rata dengan Tanah
Kebrutalan OPM Hancurkan Masa Depan Anak Papua, Tega Bakar Sekolah Rata dengan Tanah

Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan brutal membakar sekolahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya
Hanya Dapat Dua Murid Baru, SD Negeri di Padang Kini Tutup Permanen
Hanya Dapat Dua Murid Baru, SD Negeri di Padang Kini Tutup Permanen

Pada PPDB 2022 terdapat 12 siswa baru dan 2021 ada 7 siswa baru.

Baca Selengkapnya
Bencana Kekeringan Landa Puncak Papua, 6 Warga Meninggal Dunia
Bencana Kekeringan Landa Puncak Papua, 6 Warga Meninggal Dunia

Kekeringan melanda dua distrik yakni Lambewi dan Agandugume.

Baca Selengkapnya
Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 8 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 8 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Banjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.

Baca Selengkapnya
Sido Muncul Gelontorkan Bantuan Rp350 Juta untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Sido Muncul Gelontorkan Bantuan Rp350 Juta untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Sido Muncul gerak cepat memberikan bantuan sebesar Rp350 juta untuk korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Baca Selengkapnya
Distrik Homeyo Kondusif, Koops Habema Dirikan Sekolah Lapangan di Bekas SD yang Dibakar OPM
Distrik Homeyo Kondusif, Koops Habema Dirikan Sekolah Lapangan di Bekas SD yang Dibakar OPM

Aparat keamanan menyatakan situasi di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua sudah kondusif.

Baca Selengkapnya
Uang Negara Rp271 Triliun Kasus Korupsi Timah Bisa Untuk Biayain Berapa Anak Sekolah Gratis?
Uang Negara Rp271 Triliun Kasus Korupsi Timah Bisa Untuk Biayain Berapa Anak Sekolah Gratis?

Sementara untuk kerugian keuangan negara masih dalam formulasi penyidik bersama pihak terkait.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Sekolah di Jateng Ini Terdampak PPDB Sistem Zonasi, Rumah Warga Sampai Disulap Jadi Ruang Kelas
Sejumlah Sekolah di Jateng Ini Terdampak PPDB Sistem Zonasi, Rumah Warga Sampai Disulap Jadi Ruang Kelas

Beberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Siswa Baru, SD Negeri di Kota Padang Hanya Dapat Dua Murid
Penerimaan Siswa Baru, SD Negeri di Kota Padang Hanya Dapat Dua Murid

SD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.

Baca Selengkapnya