Akad Nikah Kaesang-Erina, Royal Ambarukmo Usulkan Menu Raja Mataram sebagai Suguhan

Merdeka.com - Akad nikah Kaesang Pangarep dan Erina Gudono akan diselenggarakan di Pendopo Agung Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Sabtu (10/12) mendatang. Sebanyak 150 undangan akan hadir dalam acara ini.

GM Hotel Royal Ambarukmo Herman Courbois mengatakan, pihaknya mengusulkan makanan para raja Mataram menjadi suguhan untuk para tamu. Usulan ini dinilai sejalan dengan konsep pernikahan Kaesang dan Erina yang akan menggunakan adat Jawa.

Selain itu, makanan raja-raja Mataram ini diusulkan karena memiliki benang merah dengan lokasi tempat akad nikah Kaesang dan Erina. Pendopo Agung Royal Ambarukmo ini merupakan bangunan bersejarah yang memiliki keterkaitan dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

"Saya yakin di tempat yang sudah bagus ini (Pendopo Agung Royal Ambarukmo), saya harap menunya makanan tradisional yang Sri Sultan HB II hingga Sri Sultan HB VII munculkan," ucap Herman, Rabu (7/12).

Meski demikian, Herman menuturkan pihak Kaesang dan Erina belum mengiyakan usulan makanan raja-raja Mataram yang akan disuguhkan pada para tamu undangan.

"Menu, hari ini saya masih meeting (dengan pihak Kaesang dan Erina). Mudah-mudahan besok pagi sudah fix," ungkap Herman.

Gladi Upacara Pernikahan

Sementara, Erina Gudono menggelar gladi upacara pernikahan adat Jawa di kediamannya yang berada di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY pada Rabu (7/12) malam.

Gladi ini dilakukan karena akan ada sejumlah upacara pernikahan adat Jawa yang akan dilakukan Erina pada Jumat (9/12). Dalam kegiatan ini, Erina ditemani sejumlah anggota keluarganya.

Dipandu Wigung Wratsangka yang merupakan wedding organizer untuk acara nikahan Erina dan Kaesang di Yogyakarta, Erina melakukan beberapa adegan dalam upacara pernikahan adat Jawa itu.

Wigung menjelaskan gladi ini diawali dengan upacara adat Majang Tarup kemudian dilanjut dengan upacara Adang Sepisan dan Cethik Geni.

Kemudian ada upacara Langkahan yang akan dilakoni Erina. Wigung menjelaskan di tradisi Jawa, upacara Langkahan harus dilakukan karena Erina mendahului kedua kakaknya yang belum menikah.

"Setelah Langkahan ada sungkeman. Sungkem kepada orang tua dan sesepuh dari keluarga. Kemudian ada juga siraman. Siraman ini akan dilakukan oleh tujuh orang sesepuh," tutur Wigung.