Akademisi Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB Apresiasi Buku Karya Azwar Anas
Merdeka.com - Buku-buku karya mantan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas terus mendapatkan apresiasi dari kalangan kampus. Kali ini, akademisi dari School of Bussiness & Management (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan apresiasi terhadap tiga buku yang ditulis oleh Azwar Anas sebagai catatan purna bakti kepemimpinannya.
Hal itu saat digelar bedah buku-buku tersebut di Kampus Universitas Banyuwangi (Uniba), Sabtu (27/2/2021). Hadir secara daring dalam acara tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, mantan Menparekraf Arief Yahya, Dekan SBM ITB Prof Utomo Sarjono Putro, Rektor Uniba DR. Sadi. Acara itu sendiri diikuti 200 mahasiswa program pasca sarjana SBM ITB.
Buku karya Abdullah Azwar Anas tersebut adalah Anti-Mainstrem Marketing: 20 Jurus Mengubah Banyuwangi (Gramedia Pustaka Utama, 2019); 'Inovasi Banyuwangi: Jalan Terpendek Mencapai Layanan Publik Prima' (Gramedia Pustaka Utama, 2019); dan 'Creative Collaboration: 10 Tahun Perjalanan Transformasi Banyuwangi' (Mizan, 2020).
-
Apa kitab penting itu? Sebuah manuskrip terkenal dari naskah Kitab Kells berusia 1.200 tahun yang memiliki iluminasi luar biasa dari koleksi museum Trinity College Dublin ternyata memiliki sejarah yang panjang sebelum berada di museum tersebut.
-
Siapa yang membuat kitab ini? Menurut para ahli kitab ini ditulis oleh setidaknya tiga biarawan berbeda.
-
Apa yang diklaim Anwar Usman? Anwar mengklaim tetap mematuhi asas dan norma sebagai hakim MK dalam memutuskan gugatan perkara 90 tentang syarat Capres-Cawapres.
-
Bagaimana buku bisa membantu seseorang? Buku dapat membantu mengubah masa depan serta menambah kecerdasan akal dan pikiran seseorang. Selamat Hari Buku Sedunia.
-
Apa yang dicatat Bujangga Manik? Bujangga Manik terus berpetualang dan mencatatnya di naskah daun palem yang sudah disiapkan. Di abad ke-13 kita mengenal sosok Marco Polo yang merupakan seorang traveller asal Venesia, Italia dan menjelajah ke berbagai benua termasuk Asia dan Indonesia.
-
Siapa penulis novel terkenal? Siapa saja penulis novel terkenal? Daftar penulis novel Indonesia terbaik dan karyanya:Andrea Hirata. Haidar Musyafa. Raditya Dika. Eka Kurniawan. Budi Darma. Pramoedya Ananta Toer. Ahmad Fuadi.
Para pembedah buku adalah Dr Agung Wicaksono, Dosen IMBITB /Direksi MRT Jakarta dan TransJakarta 2016-2020) dan Reza Ashari Nasution (Wakil Dekan Bidang Sumberdaya SBMITB/ Pakar Transformasi Digital).
©2021 Merdeka.comAgung sebagai pembedah pertama mengulas tentang Banyuwangi dalam kerangka Medici Effect, yakni inovasi dihasilkan dari interaksi berbagai bidang yang sebenarnya tidak saling terkait yang akhirnya membawa ide baru. Seperti Teori Evolusi Darwin, yang merupakan hasil interaksi antara Charles Darwin (geolog) dengan John Gould (ahli burung).
"Sebenarnya tidak nyambung geolog dan ahli burung. Tapi karena saling berkontribusi akhirnya menghasilkan teori evolusi. Ini dampak kolaborasi dari ilmu yang berbeda. Hal yang sama juga saya lihat di Banywuangi," jelas Agung.
Agung lalu mencontohkan branding Mal Pelayanan Publik. Menurutnya, ini merupakan ide jeli bagaimana mengawinkan istilah mal dengan pelayanan birokrat.
"Mendengar kata Mal itu kita seneng, sementara dengar kata birokrasi itu senep (sakit perut). Nah, di Banyuwangi justru dikawinkan, jadilah Mal Pelayanan Publik. Akhirnya membuat kesan bahwa pelayanan publik di sana sesuatu yang menyenangkan," ujarnya.
"Jadi kita memang harus lebih banyak berkolaborasi dengan banyak orang yang di luar bidang kita, untuk menghasilkan suatu ide, suatu inovasi," kata dia.
Pembedah lainnya, yakni Reza Ashari Nasution yang secara khusus membedah buku Anti Mainstream Marketing. Reza banyak mengupas 'marketing' yang dilakukan oleh Banyuwangi dengan mainstream marketing yang selama ini dikenal.
Sementara itu, Azwar Anas menegaskan, jika buku-buku tersebut tidak sekadar menjadi tonggak dari apa yang dilakukan seorang diri. Tapi, ada kontribusi berbagai pihak. Mulai dari masyarakat Banyuwangi, birokrat, hingga instansi vertikal lainnya.
"Buku ini memang menggambarkan tentang perubahan Banyuwangi sebagai resultan kerja kolaboratif banyak pihak. Bertemu dengan banyak orang, lalu berkolaborasi dan akhirnya menghasilkan banyak inovasi," terang Anas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan Luhut mengisyaratkan kemungkinan Anas akan kembali terlibat dalam pemerintahan mendatang.
Baca SelengkapnyaTokoh intelektual dari Aceh ini telah melahirkan berbagai karya-karya penting tentang keagamaan, filsafat, dan juga kebudayaan.
Baca SelengkapnyaIskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.
Baca SelengkapnyaPenelitian tersebut berfokus pada transformasi Anies yang berlatar sebagai akademisi bisa bergelut sebagai politisi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerjasama dengan Komunitas Pegon meluncurkan buku berjudul Lentera Blambangan di Auditorium IAI Ibrahimy.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaLuhut menceritakan pengalamannya saat menghadapi kendala dalam beberapa proyek, salah satunya e-katalog.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan, dengan tidak kembali ke Indonesia bukan berarti mereka tidak berkontribusi
Baca Selengkapnya