Akibat Hujan Deras, Banjir dan Longsor terjadi di Sukabumi
Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat, sejak Minggu pagi menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di beberapa titik di Kecamatan Gunungpuyuh.
"Akibat longsor tersebut TK/Madrasah Syafaatul Ikhwan yang berada tepat di atas tebing setinggi sekitar lima meter di RT 01 RW 01, Kelurahan Gunungguruh tergerus bagian belakangnya," kata aktivis perempuan setempat Kartini Sutisna, Minggu (11/11).
Seperti dilansir dari Antara, dia mengungkapkan, meskipun tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini namun madrasah tersebut terancam kembali longsor karena tanahnya terus terkikis oleh air hujan yang hingga saat ini masih turun.
-
Kenapa kekeringan di Jateng tahun ini diprediksi tidak separah tahun lalu? Meski begitu, BMKG memperkirakan musim kemarau pada tahun 2024 tidak sebesar tahun 2023. Hal ini dikarenakan tahun 2023 akan terjadi El Niño, namun pada tahun 2024 tidak akan terjadi El Niño.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Kapan banjir sering terjadi di Indonesia? Contoh permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah banjir. Banjir merupakan masalah besar yang terjadi belakangan ini. Di saat musim penghujan tiba, banyak wilayah di Indonesia yang rentan mengalami bencana banjir bandang yang datang secara tiba-tiba.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Mengapa perubahan iklim memperburuk banjir? Perubahan iklim berkontribusi signifikan terhadap peningkatan frekuensi dan intensitas banjir.
Akibat longsor tersebut tembok penahan tanah madrasah tersebut roboh dan materialnya menutupi aliran sungai kecil yang ada di daerah itu. Sehingga air selokan pun menjadi meluap dan menggenangi beberapa rumah warga yang berada di beberapa titik dengan ketinggian air hingga 30 cm yang berada di sekitar aliran selokan itu.
Kartini menjelaskan, dari pantauannya ada beberapa rumah yang terimbas banjir air selokan itu seperti rumah milik Pupu RT 01/04 yang posisinya di belakang Pengadilan Negeri Sukabumi, kemudian rumah Seger di Jalan Bhayangkara RT 02/04 dan rumah Aah di RT 02/11.
Untuk banjir biasanya akan kembali surut, tetapi melihat curah hujan yang tinggi kemungkinan surutnya akan lebih lama. Bahkan jika dibandingkan dengan musim tahun lalu baru kali ini separah tersebut.
"Kejadiannya baru saja, kami belum sempat melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi karena sekarang masih membantu Ibu Segera yang lagi sakit stroke," tambahnya.
Sementara, Aah mengatakan air selokan menggenangi rumahnya hingga setinggi betis orang dewasa. Airnya tidak hanya merendam bagian depan rumah saja, tetapi hingga ke dapur.
"Airnya sudah mulai surut namun yang pasti kami harus bergotong royong membersihkan lumpur sisa banjir itu," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaKondisi ini biasa terjadi karena pengaruh fenomena cuaca global dan regional.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaBeberapa hari terakhir Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan lebat
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaDaerah itu memang curah hujan sedikit berkurang tetapi tidak sampai terjadi kekeringan.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Indonesia diperkirakan terdampak El Nino, termasuk Sumatera Selatan. Puncaknya diprediksi terjadi pada Agustus-Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaPos jaga Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat mencatat peningkatan debit tinggi muka air (TMA) hingga siaga 2.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaSaat ini hujan masuk secara gradual ke wilayah Indonesia yang terjadi karena La Nina sudah mulai aktif kembali alam kategori lemah.
Baca SelengkapnyaPanas melanda Jabodetabek di tengah musim hujan dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya