AKP Ocha, Polwan di balik penangkapan jaringan sabu 1 ton dari China
Merdeka.com - Nama AKP Rosana Labobar kini menjadi perbincangan. Polwan asal Ambon ini menjadi satu-satunya wanita yang ikut dalam penangkapan jaringan narkoba internasional asal Taiwan di Anyer, Banten.
Sekilas tak ada yang berbeda dari Ocha, begitu biasa disapa. Wanita bergigi ginsul ini terlihat seperti polisi lainnya. Namun siapa sangka kegigihannya ikut dalam penyelidikan selama dua bulan kini membuahkan hasil.
AKP Rosana menjabat sebagai Wakil Kepala Satuan Narkoba di Polresta Depok.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
Sejak dua bulan lalu Ocha melakukan pengintaian ke wilayah Anyer, Banten bersama tim gabungan Dit Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok di bawah Pimpinan Dirnakoba Kombes Pol Nico Afinta dan Kombes Pol Herry Heriawan.
Walau hanya satu-satunya polwan dalam tim ini, Ocha tak dibeda-bedakan. Dia tetap profesional seperti anggota lainnya. Bahkan dia juga harus ikut tiarap hingga empat jam demi meringkus penyelundup satu ton sabu asal China yang diselundupkan melalui jalur laut.
Sabu itu diselundupkan oleh Lin Ming Hui dan anak buahnya yaitu Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu dan Hsu Yung Li, Yen Hung Chi. Sebelumnya, gerombolan Lin telah memetakan lokasi agar penyelundupan yang dilakukan berjalan mulus.
Gerombolan ini akhirnya memilih kawasan dermaga pantai di eks Hotel Mandalika Jalan Anyer Raya, Serang, Banten. Untuk menyergap gerombolan ini tentu bukan hal mudah. Resikonya pun besar. Namun AKP Rossa tak gentar. Bahkan dia menjadi garda terdepan dalam tim Satgas Merah Putih ini.
"Saya berpura-pura mencari orang tua saya yang memancing. Yang boleh masuk hanya yang memancing saja," ucap wanita berusia 30 tahun itu.
Ocha memiliki peranan penting dalam tim ini. Kendati demikian dirinya tetap rendah hati. Karena menurutnya kerjasama tim yang membuat suatu pekerjaan berhasil atau tidak. Dalam dua hari pengintaian intensif, Ocha menjadi anggota yang paling depan menginformasikan pergerakan komplotan Lin di eks Hotel Mandalika.
Ada pengalaman unik yang membuatnya tak bisa lupa. Saat tiarap berjam-jam tengah malam, salah satu anggota yang ada di belakangnya tertidur.
"Saya lempar dia pakai batu biar bangun," ceritanya tertawa.
Ocha tidak lantas marah pada anggotanya itu. Karena dia memahami bahwa anggotanya juga mengalami keletihan sangat sehingga tertidur saat pengintaian.
"Saya paham hal itu. Karena dia memang sangat lelah. Tapi itu buat saya tak terlupakan. Bagaimana rasanya kita sedang ngintai tapi ada yang tertidur," kenangnya.
Alumnus Akpol tahun 2007 itu menuturkan, dirinya juga harus rela berada di semak-semak tanpa lotion anti nyamuk. Dia hanya membawa teropong malam sebagai bekal pengintaian.
"Saya tiarap, pakai kaos dan celana robek-robek, tanpa lotion. Badan saya bentol-bentol," katanya.
Tak berhenti di situ, hal serupa masih terus dilakukan pada hari kedua atau tepat pada Selasa, 11 Juli. Yang menegangkan lagi, dia berada sekitar 30 meter dari mobil para penyelundup sabu ini.
Perlahan tapi pasti, Ocha tiarap sampai bisa melihat gerak gerik gerombolan ini. Dia pun selalu menginformasikan perkembangan yang dilihatnya. Mata Ocha menjadi teropong bagi tim gabungan ini sehingga peranannya sangatlah penting. Tak sia-sia, dia melihat dua mobil masuk ke lokasi. Satu mobil masuk ke semak-semak di bagian luar hotel, dan satu mobil lainnya masuk ke dalam menuju dekat dermaga.
Satu mobil yang dibawa tersangka di parkir ke arah luar untuk memastikan tidak ada orang yang masuk ke kawasan itu. Kemudian, sebagian anggota yang mengintai sedikit menjauh dari mobil milik tersangka yang bertugas mengintai.
Sejam mengintai dengan cara tiarap, Ocha melihat gerombolan ini memberi kode dengan memainkan lampu mobil ke arah laut. Dia meyakini ini kode penyelundupan sabu yang diantar melalui perahu sampan kecil dengan satu penggerak motor.
Tiba saatnya satu mobil milik tersangka telah jalan dan bereputar balik. Petugas pun bergerak menggerebek. Para tersangka melakukan perlawanan sehingga terjadi hujan tembakan di lokasi saat itu. Yang menegangkan, dirinya nyaris ditabrak oleh satu mobil tersangka.
"Mereka mencoba kabur, dan saya bergulat di sana," ceritanya
Setelah kawanan ini diamankan, dirinya pun langsung mengucap rasa syukur. Pasalnya dia merasa apa yang telah dilakukannya bersama tim membuahkan hasil memuaskan.
Menurutnya, ini adalah prestasi terbesarnya dalam menjalani tugas sebagai polisi. Bahkan, penyelundupan sabu tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah penyelundupan narkoba di Indonesia.
Pengorbanan Ocha meninggalkan putri tunggalnya saat bertugas tak sia-sia. Sebagai seorang ibu tentunya Ocha kerap dilema ketika harus melakukan pengintaian dan tak pulang ke rumah.
Bravo AKP Ocha! (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.
Baca SelengkapnyaBareskrim berkomitmen untuk memiskinkan jaringan narkotika demi memberikan efek jera.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaNarkoba ini merupakan hasil penindakan kasus peredaran narkotika jaringan internasional Malaysia-Thailand-Aceh-Indonesia dalam kurun tiga bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaKadivpas berjanji akan menindak tegas pegawai yang kedapatan terlibat dalam kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaTiga tersangka pelaku peredaran narkoba jenis sabu ditangkap di Sinjai. Seorang di antaranya anggota Polri berinisial RS (38).
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal Polisi kenang saat masih menjabat sebagai Kapolda Metro.
Baca SelengkapnyaKapolda Kalsel Irjen Winarto menjelaskan, pengungkapan jaringan Fredy Pratama itu berawal dari adanya penangkapan pelaku berinisial AR
Baca SelengkapnyaPetugas Lapas Cipinang ini ditangkap terkait kasus kepemilikan narkotika di kawasan Pasar Rebo.
Baca SelengkapnyaModus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menindak secara tegas Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang terlibat jaringan Fredy Pratama.
Baca Selengkapnya