Alumni bantah Unas sarang narkotika dan prostitusi
Merdeka.com - Alumni Universitas Nasional (Unas) membantah kampus mereka menjadi lokasi peredaran narkotika dan prostitusi. Apalagi dalam kasus penemuan ganja dan narkotika serta sajam beberapa waktu lalu, belum terbukti milik mahasiswa.
"Universitas Nasional bahwa dikatakan kampus narkotika, lalu Unas kampus prostitusi. Hal mana tidak bisa dibuktikan dalam tahap pembuktian tersebut," kata Wisnu Wardana, salah satu alumni Unas kepada wartawan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (18/8).
Dia mengatakan, seharusnya pihak kampus ikut melibatkan mahasiswa dalam pemberantasan narkotika. Dia berani menjamin kampusnya bebas narkoba dan seks bebas.
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
Siapa mahasiswa yang menemukan pot? Dilansir BBC, Selasa (18/6), Davidson Copeland, seorang mahasiswa arkeologi tahun ketiga di Universitas Leicester mengambil bagian dalam penggalian pertamanya saat ia menemukan pot-pot tersebut pada bulan ini.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Apa jenis narkoba yang di edarkan oleh 2 mahasiswa di Sulawesi Selatan? Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan menangkap dua mahasiswa berinisial MR dan MA karena terlibat kasus peredaran narkotika jenis ganja.
"Itu belum tahu kejelasan narkobanya. Karena tidak melibatkan mahasiswa. Itu juga ditemukan bukan pihak penyidik tapi pihak rektor. Jadi kepemilikan itu bukan mahasiswa dan prostitusi itu tidak ada. Jadi hal-hal ini memang tidak ada," terangnya.
Alumni angkatan 2001 ini menambahkan, di kampus tersebut tidak ada mahasiswa yang bertindak sebagai preman. "Saya bisa jamin angkatan saya. Saya belum pernah lihat ada preman. Yang saya lihat preman di luar dimasukan," tandasnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca SelengkapnyaUNPRI angkat bicara soal viralnya penemuan lima mayat di kampus.
Baca SelengkapnyaPasar Jaya menegaskan tidak menemukan bukti bahwa lokasi di sana digunakan sebagai tempat nyabu.
Baca Selengkapnyalima mayat itu ditemukan pihaknya di sebuah ruangan lantai 15 di salah satu kampus swasta di Medan
Baca SelengkapnyaUnisba terus memantau perkembangan kasus ini seiring berjalannya waktu.
Baca SelengkapnyaHasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat Blok G Tanah Abang jadi tempat 'nyabu'.
Baca Selengkapnya"Bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja yang akan berdampak pada segala aspek kehidupan."
Baca SelengkapnyaAmir Halid dituduh melakukan kekerasan seksual pada 12 dosen dan tenaga pendidikan.
Baca SelengkapnyaPihak kampus mengaku sama sekali tak tahu ada praktik demikian yang melibatkan pegawai mereka.
Baca SelengkapnyaKomisi Etik Unand melakukan pemeriksaan untuk dapat mengungkapkan masalah tersebut secara objektif.
Baca SelengkapnyaProf Antara menegaskan, sejak awal kasus ini diselidiki dirinya tidak pernah melakukan korupsi seperti yang didakwakan.
Baca Selengkapnya